Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur gardu induk dan tranmisi PT PLN (persero) di Desa Lam Puja, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (26/1/2022). Pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 kepada tu | ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.

Ekonomi

PLN Catat Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

PLN terus mengkaji rencana pembentukan holding dan subholding. 

JAKARTA — PT PLN (Persero) berhasil mencatatkan kinerja positif. Transformasi bisnis seiring perkembangan teknologi menjadi salah satu pendorong utama peningkatan kinerja keuangan perseroan yang terbaik sepanjang sejarah. 

Dalam laporan keuangan konsolidasi PLN tahun 2021 yang telah diaudit dan diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (Pwc Indonesia), PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar Rp 13,96 triliun menjadi Rp 288,86 triliun.

Angka tersebut naik sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, pertumbuhan listrik yang dicatatkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari mengatakan, terhubungnya aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile, dan Virtual Command Center (VCC) dalam sebuah management information system mampu menghadirkan proses pelayanan yang cepat, tepat, dan unified bagi pelanggan. Alhasil, seluruh kebutuhan pelanggan saat ini dapat dipenuhi dengan tingkat kepuasan yang optimal.

"Inilah digitalisasi pelayanan pelanggan yang dijalankan oleh PLN. Sehingga, sistem PLN yang sebelumnya manual dengan banyak intervensi manusia digantikan oleh sistem digital otomatis yang terotomatisasi dan cepat," kata Diah di Jakarta, Ahad (29/5).

Sebelumnya, lanjut Diah, proses bisnis PLN dinilai kompleks, lambat, terfragmentasi, berbelit-belit, tidak termonitor dan kurang terkontrol, tidak efisien dan lemah, serta manual. Setelah melalui proses transformasi, kini layanan PLN kepada pelanggan menjadi lebih sederhana, cepat, terintegrasi, mudah, dan dapat dimonitor serta dikontrol secara real-time.

Diah menambahkan, PLN juga menyematkan fitur ruang komunikasi antara unit-unit layanan PLN dengan tim pelayanan teknik di lapangan dan pelanggan. Alhasil, pelanggan kini bisa secara aktif memberikan penilaian kepada petugas yang berimbas kepada perubahan perilaku petugas ke arah yang makin baik.

PLN juga menghadirkan dashboard system evaluasi kinerja bagi setiap petugas pelayanan teknik yang dapat dimonitor langsung oleh jajaran manajemen, mulai dari tingkat unit layanan pelanggan (ULP) hingga langsung oleh direksi. Proses ini tentunya dibarengi dengan peningkatan komitmen dan kapasitas petugas PLN yang secara langsung melayani pelanggan di lapangan.

"Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang positif. Pelayanan prima dari PLN berhasil meningkatkan tingkat kepuasan kepada pelanggan, sehingga mereka tidak ragu lagi untuk terus menikmati layanan kelistrikan yang disediakan perseroan," kata Diah.

Diah menyebutkan, PLN mencatatkan penambahan dari 79 juta pelanggan pada 2020 menjadi 82,5 juta pelanggan pada 2021. Penambahan ini tentunya diiringi dengan naiknya daya tersambung pelanggan dari 143.159 mega volt ampere (MVA) pada 2020 menjadi 151.985 MVA pada 2021.

Berkat inovasi dan efisiensi yang telah dilakukan, lanjut Diah, PLN berhasil meraup laba bersih Rp 13,17 triliun (audited), lebih tinggi dibanding laba bersih 2020 sebesar Rp 5,99 triliun. “Proses ini menjadi tanda PLN sebagai jantungnya Indonesia semakin sehat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, listrik mampu tumbuh lebih tinggi," kata Diah.

Terkait transformasi bisnis, Diah menambahkan, saat ini PLN masih terus mendalami kajian struktur terkait pembentukan holding dan subholding. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kelistrikan tersebut ditargetkan bisa menuntaskan virtual holding.

"Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN sebelumnya, PLN masih terus melakukan kajian struktur holding dan subholding terbaik dengan memperhatikan masukan dan arahan dari dewan komisaris, Kementerian BUMN, serta kementerian terkait lainnya,” kata Diah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PLN (pln_id)

Diah menyebutkan, pembentukan subholding PLN, antara lain, value unlocking dan menciptakan stabilitas finansial, mempercepat ESG agenda, melalui pembentukan Subholding Beyond kWh dan Subholding Pembangkitan dapat tercapai. 

Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding dan subholding PLN pada 2023. "Holding dan subholding PLN sendiri rencananya tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding dan subholding pada tahun depan," kata Erick.

Bahkan, Kementerian BUMN, lanjutnya, sudah memetakan misalnya contoh bagaimana subholding PLN salah satunya ada Beyond kWH, artinya lebih dari menjual listrik. "Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN memiliki nilai tambah atau value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu daripada penetrasinya dalam digitalisasi," kata Menteri BUMN.

Lalu, pembangkit listrik di mana ke depannya bukan berarti berdiri sendiri. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang kaya akan hydropower, sinar matahari, angin, dan panas bumi. 

Banyaknya negara tetangga yang tidak memiliki kekayaan alam ini tentu bisa membuat PLN menjadi perusahaan yang berfondasinya kuat dalam hal pelayanan listrik di Indonesia. Beberapa proyek hydropower pun sudah dijual ke Malaysia. Namun, ini menjadi konsolidasi yang terukur.

"Kenapa juga banyak negara melihat potensi energi terbarukan di Indonesia, ini salah satu yang kita mau sama-sama rajut tapi bukan berdiri sendiri. PLN sendiri tetap akan fokus pada transmisison dan juga return daripada listriknya secara baik, serta tentu ini kita dorong apakah namanya digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat supaya tepat sasaran," kata Erick.

Menurut Erick, holding dan subholding yang Kementerian BUMN lakukan di PLN sebenarnya mirip dengan Pertamina. Saat ini, Pertamina memiliki subholding yang sehat, tidak saling tergantung.

Erick akan membentuk subholding di PLN  untuk memperkuat pelayanan dan bisnis listrik yang dilakukan oleh perusahaan negara tersebut. Ia menjelaskan, pembentukan subholding ini juga diperuntukkan bagi pembangkit listrik.

Erick menyiratkan, tidak ada tumpang tindih antara pembangkit dengan PLN Batubara yang merupakan anak usaha PLN untuk menyediakan batu bara berkualitas dalam penyediaan energi listrik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

El Real Pertegas Dominasi di Benua Biru 

Keberhasilan El Real tak terlepas dari tangan dingin pelatih Carlo Ancelotti.

SELENGKAPNYA

Kemenag: Calhaj Tes PCR Sebelum ke Asrama Haji

Selama di asrama haji, kondisi kesehatan jamaah akan langsung diamati dan dikontrol petugas dari dinas kesehatan setempat.

SELENGKAPNYA

Mem-booster Etos Kerja

Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.

SELENGKAPNYA