Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban selamat dari KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/5/2022). | ANTARA FOTO/BASARNAS/ABHE/rwa.

Nusantara

Pencarian KM Ladang Pertiwi 2 Berlanjut

Data Syahbandar, KM Ladang Pertiwi 2 tidak memiliki izin mengangkut penumpang.

MAKASSAR -- Pencarian KM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam berlanjut termasuk lewat udara. Pemantauan lewat udara dengan helikopter itu namun tidak menemukan apa-apa.

"Kami bersama dengan TNI AU membantu pencarian lewat udara, sehingga bisa memantau lebih luas," kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) Djunaidi, Ahad (29/5). Rombongan menggunakan pesawat helikopter jenis H-3211 Super Puma dengan lima orang kru dari internal TNI AU berangkat dari Pangkalan Udara Hasanuddin.

Ketinggian pencarian di bawah 10 ribu kaki. Pesawat menyisir perairan yang diduga terdapat korban. Dengan lama pencarian pesawat yaitu satu jam 45 menit.

Djunaidi mengatakan, pencairan udara namun belum menemukan tanda-tanda korban yang hilang sebanyak 25 orang dari data sementara penumpang kapal 42 orang. Sejauh ini 17 penumpang sudah ditemukan selamat.

Tim terpadu terus berupaya melaksanakan pencarian di titik lokasi terjadinya kecelakaan hingga kapal tersebut tenggelam. KM Ladang Pertiwi 2 bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotera pada Rabu (25/5). Kapal ini hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantauan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, dan Pulau Pamalikan.

photo
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban selamat dari KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/5/2022). KM Ladang Pertiwi membawa 42 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Kalmas di Kabupaten Pangkep tenggelam di perjalanan, sementara dilaporkan 17 penumpang selamat dan 25 penumpang masih dalam pencarian. - (ANTARA FOTO/BASARNAS/ABHE/rwa. )

Kapal tersebut dikabarkan tenggelam pada Kamis (26/5) pukul 03.30 WITA di bagian selat Makassar. Tenggelamnya kapal baru ketahui dari informasi pada Jumat (26/5) pukul 13.00 WITA.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman turut serta dalam pencarian via udara. "Beberapa pulau kami deteksi dan kapal nelayan juga di sekitarnya kami pantau banyak. Kami juga sudah gerakkan kapal-kapal menengah ke atas dan kecil mereka juga bergerak untuk membantu kami bergotong royong, bersama TNI AU, TNI AL, Polri, Basarnas, BPBD, serta dibantu kapal nelayan," katanya.

Ia meminta masyarakat ikut mendoakan para korban yang terkena musibah agar segera ditemukan. "Insya Allah, mudah-mudahan sinergi bersama ini ada hasil lebih memuaskan. Untuk seluruh masyarakat di Sulsel, mari kita sama-sama berdoa, semoga seluruh penumpang yang masih dalam pencarian segera ditemukan selamat, Amin," katanya.

 
Ia meminta masyarakat ikut mendoakan para korban yang terkena musibah agar segera ditemukan. 
 
 

Otoritas Syahbandar Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar menyatakan, KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar tidak memiliki izin pelayaran penumpang. Kapal itu hanya mengantongi izin penangkapan ikan.

"Kalau untuk status kapal, itu kapal nelayan, dan bukan kapal barang atau penumpang," ujar Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar, Nufrizal. Kapal kayu tersebut, kata dia, tidak melaporkan kedatangan saat sandar di Pelabuhan Rakyat Paotere, maupun saat berangkat yang membawa barang dan penumpang hingga karam di perairan Selat Makassar pada Jumat (27/5).

"Kapal ini datangnya tidak pernah melapor, begitu juga saat berangkat tidak melapor selama kegiatan disini. Tidak pernah ada laporan. Kalau terkait penumpang yang ada di kapal itu, kami tidak tahu," kata Nufrizal.

Selain itu, Syahbandar Pos Paotere telah mengeluarkan peringatan pada 26-27 Mei 2022 kepada pemilik kapal mengingat cuaca buruk terjadi selama dua hari tersebut sesuai prakiraan BMKG setempat. "Datanya ada, karena sejak tanggal 25 Mei dan 26 Mei tidak dikeluarkan izin berlayar dari pos, begitu pula pada tanggal 27 Mei. Sudah dikeluarkan larangan berlayar karena cuaca ekstrim," tuturnya.

photo
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban selamat dari KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/5/2022). - (ANTARA FOTO/BASARNAS/ABHE/rwa. )

Sementara itu penumpang selamat ditolong tiga kapal, yakni Kapal TB Sabang, TB Max dan TB Cipta pada Jumat (27/5) saat melintas di lokasi kejadian. Penumpang selamat sudah diserahkan kembali ke keluarga di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulsel.

Penumpang selamat yang diserahkan ke pihak keluarga masing-masing adalah Abdullah (35 tahun), Saharuddin (64), Muslimin (49), Ahmad Sofi Ramadani (14), Irwan (36), Marendeng (32) dan Aco Marendeng (32). Perempuan, yakni Fatima (60), Nasaranti (30) Nurhasanah (38) dan, Sarifa (20). Sedangkan yang diselamatkan TB Sabang 25 sebanyak tujuh penumpang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masing-masing berjenis kelamin perempuan bernama, Thoibatussibhan (21), Rahma Tullah (28) Husni (40), Hj Bidarapi (61). Laki-laki, M Rahman (17), Syamsir (41), Moh Hidayatullah (19).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kemenag: Calhaj Tes PCR Sebelum ke Asrama Haji

Selama di asrama haji, kondisi kesehatan jamaah akan langsung diamati dan dikontrol petugas dari dinas kesehatan setempat.

SELENGKAPNYA

PKS Siap Kolaborasi

PKS mengaku tak ingin di luar pemerintahan usai Pemilu 2024.

SELENGKAPNYA

Mem-booster Etos Kerja

Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.

SELENGKAPNYA