Hikmah | Republika

Hikmah

Menanggulangi Kata-Kata Kasar

Bangsa ini membutuhkan barisan aktif, yang tidak tinggal diam saat melihat hal-hal yang bisa diubah ke arah lebih baik, sekalipun dirinya tak bersentuhan langsung dengan kon disi dan situasi tidak nyaman.

Oleh Menanggulangi Kata-Kata Kasar

Mengapa kata-kata kasar, kotor, dan keji merebak di tengah-tengah pergaulan anak-anak kita, tidak hanya terucap di saat mereka berinteraksi langsung dengan teman-temannya. Namun, saat berinteraksi melalui WA, FB,dan Instagram pun demikan? Padahal, mereka berstatus sebagai pelajar yang kerap mendapatkan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Kata-kata kasar, kotor, dan keji yang mereka ucapkan tidak hanya saat mereka berada di luar sekolah dan rumah. Bahkan, kata-kata itu pun ter lontar dari lisan mereka saat berada di sekolah dan di rumah yang nota bene tempat pendidikan dan pe ngajaran yang utama bagi anak.

Lebih daripada itu, ucapan kasar, kotor, dan keji pun dengan mudah me nular dan menjangkiti kepada anak-anak lain yang sebelumnya tak pernah berkata kasar, kotor, dan keji.

Mengapa ini bisa terjadi menimpa anak-anak kita yang notabene me reka adalah generasi kita yang akan me lanjutkan perjalanan bangsa ini?Ada banyak penjelasan, tapi semua jawaban mengerucut pada satu hal:terlalu banyak orang baik yang diam. Jika menginginkan kata-kata kasar, kotor, dan keji yang kerap dilontarkan oleh generasi bangsa ini berubah men jadi kata-kata sopan, santun, dan ber adab, salah satu yang harus dilaku kan adalah mendorong orang- orang baik 'berbicara'.

Bangsa ini membutuhkan barisan aktif, yang tidak tinggal diam saat melihat hal-hal yang bisa diubah ke arah lebih baik, sekalipun dirinya tak bersentuhan langsung dengan kon disi dan situasi tidak nyaman tersebut.

Bayangkan jika semua orang tua, guru, tokoh agama, tokoh masya rakat, dan seluruh elemen masyarakat, saat mereka melihat, mendengar, dan menyaksikan kata-kata kasar, kotor, dan keji terucap dari anak-anak kita, langsung menegur dan menasihatinya. Saat di rumah ditegur dan dina sihati langsung oleh orang tuanya.

Begitu pun saat mereka berada di sekolah dan di lingkungan masyarakat ditegur dan dinasihati oleh guru dan masyarakatnya.

Jika setiap hari hal ini dijalankan, insya Allah akan tercipta sebuah perubahan. Kata-kata yang terlontar dari lisan anak-anak kita akan berubah menjadi kata-kata yang penuh kesatunan dan kesopanan yang memberikan kenyamanan dan ke sejukan bagi kita yang mendengarnya.

Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. Jangan berhenti pada selemah-lemahnya iman, tanpa lebih dulu usaha, minimal bicara, betapa pun terasa berat. Wallahu a'lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat