Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha (kedua kiri) membaca buku di salah satu stan saat membuka Festival Hari Buku Nasional 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1 | ANTARA FOTO/Moch Asim/YU

Nasional

Asosiasi Penerbit Soroti Pembajakan Buku

PA juga meminta bantuan semua pihak untuk menyadari masalah industri perbukuan.

JAKARTA -- Ketua Pelaksana Kongres Asosiasi Penerbit Internasional ke-33 (IPA World Congress) di Jakarta Laura Bangun Prinsloo menyoroti masalah pembajakan buku dan hak cipta di industri perbukuan Indonesia.

Menurut dia, permasalahan pembajakan buku akan menjadi topik pembahasan pada Kongres IPA di Jakarta, 10-13 November 2022. “Ini jadi salah satu pembahasan IPA nanti. Karena yang dialami negara lain di seluruh dunia, juga masih sama seperti di Indonesia,” kata Laura di Jakarta, Selasa (17/5).

Ia berharap Indonesia dan Jakarta sebagai tuan rumah Kongres IPA dapat meminimalisasi masalah pembajakan buku dengan berbagi pengalaman dari negara lain. “Kita harus melihat negara lain soal bagaimana menghadapi problem yang sama,” tuturnya.

Dia menjelaskan, meski belum ditemui solusi yang tepat, IPA juga meminta bantuan semua pihak untuk menyadari masalah industri perbukuan. “Perlu mendekatkan juga buku kepada pembaca dan masyarakat untuk menghindari pembajakan dengan baik,” katanya.

Vice President IPA Karine Pansa mengatakan, IPA berupaya menggaungkan masalah pembajakan buku di banyak negara. Ia optimistis Kongres IPA di Jakarta dapat menghasilkan jejaring untuk menyelamatkan industri perbukuan.

Ketua Ikapi Jakarta Hikmat Kurnia mengatakan, pembajakan merupakan residu bagi industri perbukuan. Karena itu, Ikapi masih berusaha memerangi masalah tersebut. “Tapi, selama tidak ada kesadaran masyarakat, pembajakan dan pelanggaran hak cipta akan tumbuh subur,” ujar dia menjelaskan.

Hukum di Indonesia, termasuk juga soal pembajakan, kata Hikmat, berasaskan delik aduan. Karena itu, penerbit harus melaporkan temuan pelanggaran sebelum ada pemrosesan hukum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya memerangi pembajakan buku. Pemprov DKI juga akan mendorong penghapusan pajak penulis dan penerbit dalam industri tersebut.

“Kami berkomitmen kuat untuk menyiapkan kesempatan bertukar semangat dan ide. Setop pembajakan buku yang ada, dan mari kita perangi bersama,” kata dia.

photo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha (kiri) mendengarkan penjelasan tentang titik baca dari Direktur Utama Kubuku Jozep Edyanto (tengah) saat membuka Festival Hari Buku Nasional 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/5/2022). Festival Hari Buku Nasional yang berlangsung hingga 22 Mei 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Digital untuk Literasi Bangsa. - (ANTARA FOTO/Moch Asim/YU)

Ketua Umum Ikapi Arys Hilman Nugraha mengatakan, ada 2.000 penerbit di Indonesia akan menyukseskan IPA ke-33. Dia mengatakan, Ikapi akan menyambut industri perbukuan seluruh dunia ke Jakarta. “Sebagai tuan rumah, saya merasa terhormat bisa bertemu dan menyambut para tamu,” katanya dalam keterangan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pemilihan Jakarta sebagai tuan rumah menjadi tahap awal yang akan menentukan perkembangan industri penerbitan dan perbukuan di Indonesia. “Dengan adanya acara ini, menunjukkan tahapan awal yang akan membuka banyak kerja sama harmonis,” ujar Anies 

Ke depan, dalam acara tersebut, para penerbit dan pelaku industri juga akan mendapat peluang dan pertukaran informasi. Menurut Anies, Jakarta akan mendedikasikan kesuksesan acara tersebut bukan hanya untuk Indonesia, melainkan dunia.

Borong buku

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memborong beberapa judul buku terbitan Republika Penerbit yang dipamerkan dalam gelaran Festival Hari Buku Nasional (FHBN) 2022 yang digelar di Maspion Square Surabaya, Selasa (17/5). Buku yang diborong Khofifah di antaranya berjudul Mr. Crack dari Parepare, yang menceritakan perjalanan hidup BJ Habibie.

photo
Seorang anak memilih buku untuk dibeli di salah satu stan saat Festival Hari Buku Nasional 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/5/2022). Festival Hari Buku Nasional yang berlangsung hingga 22 Mei 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Digital untuk Literasi Bangsa. - (ANTARA FOTO/Moch Asim/YU)

Judul buku lainnya yang juga diborong Khofifah adalah Buku Fiqih Sunnah yang menguraikan masalah ibadah, munakahat, muamalah, siyasah, dan jinayah. Khofifah tutut membagi-bagikan buku yang diborongnya kepada sejumlah awak media yang hadir meliput kegiatan FHBN 2022.

"Selamat Hari Buku Nasional. Jangan lupa membaca," kata Khofifah seusai membuka gelaran acara FHBN 2022.

Khofifah menegaskan komitmennya untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya di Jatim. Terbukti, Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki perpustakaan tersetifikasi terbanyak dibanding provinsi lainnya, dengan jumlah 1.896 perpustakaan.

Tingkat gemar membaca Jatim juga berada di atas rata-rata nasional. "Kalau nasional nilainya 59,5 Jawa Timur ini nilai tingkat gemar membacanya 64,2," kata Khofifah.

Khofifah melanjutkan, Hari Buku Nasional yang diperingati sudah masuk pada penguatan transformasi digital. Maka dari itu, kata Khofifah, literasi digital menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat. Perpusatakaan-perpustakaan di Jatim juga diharapkannya bisa beradaptasi dengan transformasi digital.

Literasi masyarakat

Ketua Umum Ikapi Arys Hilman menyatakan, ketika hoax merajalela dan ujaran kebencian mengisi ruang-ruang publik, kesadaran akan nilai penting literasi kembali mengemuka di tengah masyarakat. Literasi, dalam pengertian paling dasar, bukanlah sekadar kemampuan memilih dan memilah informasi yang membanjiri benak masyarakat.

Literasi, lanjut Arys, sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, juga meniscayakan kemampuan memaknai informasi secara kritis. "Sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.

Bangsa dengan kecerdasan literasi tinggi, ungkap Arys, memiliki nalar kritis dan menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Kecerdasan literasi bangsa mempersyaratkan minimal tiga hal: kecakapan membaca, akses terhadap bahan bacaan, dan kebiasaan membaca.

Namun, salah satu riset terkemuka tentang literasi yang dilakukan Central Connecticut State University, memasukkan parameter keempat kecerdasan literasi, yakni alternatif perangkat teknologi informasi. "Ini bermakna kecerdasan literasi sebuah bangsa memerlukan opsi bahan bacaan yang disediakan oleh perangkat elektronik dan digital dalam mengakses sumber-sumber literasi," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ikatan Penerbit Indonesia (ikapipusat)

Arys mengatakan, tema Festival Hari Buku Nasional (FHBN) 2022 yang dipusatkan di Jatim, yakni "Transformasi Digital untuk Literasi Bangsa" hadir untuk menjawab tantangan itu. Sebagai penyelenggara kegiatan FHBN 2022, Ikapi menyadari pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan bergegas mempercepat adaptasi di kalangan penerbit, termasuk ketika pandemi Covid-19 hadir dan menciptakan kebiasaan-kebiasaan normal baru.

Arys mengatakan, Indonesia tidak mengalami persoalan dalam hal kecakapan membaca karena tingkat melek huruf sudah amat tinggi mencapai 98 persen. Namun, pembinaan kebiasaan membaca terkendala karena akses terhadap bahan bacaan, sebagai parameter kedua dalam indeks literasi, tidak memadai.

Di lingkungan pendidikan, misalnya, tidak semua sekolah memiliki perpustakaan. "Andai pun ada, tidak semua memenuhi standar kelayakan sebagai perpustakaan. Di lingkungan umum sama saja. Kendati di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi mencukupi, ketersediaan perpustakaan di tingkat desa atau kelurahan hingga kecamatan ternyata masih di bawah 30 persen," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Arys, tidak ada pilihan lain untuk meningkatkan kecerdasan literasi bangsa, maka masyarakat harus dipermudah untuk mengakses bahan bacaan. Stakeholder harus bisa mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat umum, sebagaimana berlaku pada anak-anak sekolah dengan perpustakaan sekolahnya.

"Dengan demikian, perbaikan kelemahan perpustakaan di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan harus menjadi prioritas. Perpustakaan harus ada sedekat mungkin dengan masyarakat," kata Arys.

Lewat FHBN 2022, Ikapi berikhtiar untuk mengatasi kendala-kendala dalam hal akses masyarakat terhadap bahan bacaan. Ia pun mendorong penyediaan alternatif bahan bacaan melalui perangkat teknologi yang mempermudah kehadiran buku di kalangan masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by IKATAN PENERBIT INDONESIA (Jatim) (ikapi.jatim)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya di Jatim. Terbukti, Jatim menjadi provinsi yang memiliki perpustakaan tersetifikasi terbanyak dibanding provinsi lainnya, dengan jumlah 1.896 perpustakaan.

Tingkat gemar membaca Jatim juga berada di atas rata-rata nasional. "Kalau nasional nilainya 59,5 Jatim ini nilai tingkat gemar membacanya 64,2," kata Khofifah.

Khofifah melanjutkan, Hari Buku Nasional yang diperingati sudah masuk pada penguatan transformasi digital. Maka dari itu, literasi digital menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat.

Perpustakaan-perpustakaan di Jatim juga diharapkan bisa beradaptasi dengan transformasi digital. "Kalau beli buku fisik mungkin agak repot dengan kantong kita. Sekarang sudah harus menggunakan QR Code untuk mendorong bagaimana daya baca kita bisa memberikan napas makin cerdas dan tentu makin bijak," ujarnya.

Ketua Ikapi Jatim, Fatkul Anam memjelaskan, pihaknya mengundang 200 penerbit untuk terlibat dalam gelaran FHBN 2022. Setiap penerbit membawa sedikitnya 50 judul buku fisik yang dipamerkan dalam gelaran tersebut.

Selain itu, ada sekitar 35 ribu judul buku digital yang disediakan para penerbit untuk masyarakat dalam gelaran FHBN 2022. Dalam upaya mendorong peningkatan literasi masyarakat Jatim, Ikapi juga menyerahkan 63 titik baca masyarakat kepada Pemprov Jatim.

"Penggunaannya nanti kita tinggal scan tanpa perlu download aplikasi. Nanti langsung muncul. Di setiap titik baca itu ada 300 judul buku itu free kita berikan. 63 titik baca itu dibagi ke 38 kabupaten/kota di Jatim," kata Anam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Wajib Masker Dilonggarkan

Pelonggaran wajib masker menjadi bagian program transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19.

SELENGKAPNYA

Gereja Kutuk Arogansi Polisi Israel 

Rekaman kamera menunjukkan pasukan Israel menyerbu gedung tempat jenazah Abu Akleh disemayamkan.

SELENGKAPNYA

The Great Replacement Kaitkan Buffalo dan Christchurch

Pakar mengatakan semakin banyak anak muda kulit putih yang terinspirasi penembakan massal bermotif rasial.

SELENGKAPNYA