Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Senin (25/4/2022). Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2022 menjadi 4,5 sampai 5,3 persen, dimana angka tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7 hingga 5,5 pe | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ekonomi

Ancang-Ancang Bank Indonesia Sebelum Kenaikan Suku Bunga

Bank Indonesia tetap memasang target inflasi 2022 yang diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 2-4 persen.

OLEH LIDA PUSPANINGTYAS

Ekspektasi inflasi akan memengaruhi kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Setelah adanya pengumuman inflasi April 2022 yang mencapai 3,47 persen (yoy), bank sentral masih akan memantau lebih lanjut risiko inflasi ke depan. BI yakin inflasi akan mengalami penurunan dalam beberapa waktu ke depan.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, realisasi inflasi April 2022 masih dipengaruhi faktor musiman, yaitu hari besar keagamaan dan pemulihan mobilitas masyarakat. "Setelah faktor musiman ini berlalu, akan terjadi koreksi," katanya kepada Republika, Selasa (10/5) malam.

Secara umum, BI tetap memasang target inflasi 2022 yang diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 2-4 persen. Dody menekankan, besaran dan waktu penerbitan respons kebijakan moneter akan mencermati faktor-faktor penyebab inflasi. Berdasarkan pemantauan, ujarnya, inflasi di Indonesia saat ini lebih berasal dari sisi suplai dan cost push.

"Sementara itu, inflasi dari sisi permintaan relatif moderat yang didukung dengan output gap perekonomian yang masih negatif," katanya.

photo
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Senin (25/4/2022). Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2022 menjadi 4,5 sampai 5,3 persen. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi awal 4,7 hingga 5,5 persen. - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Dody, BI akan mengandalkan langkah-langkah koordinasi dengan pemerintah melalui tim pengendalian inflasi (TPI) dan TPI daerah dalam mengatasi inflasi dari sisi suplai tersebut. Jika tekanan inflasi, khususnya inflasi inti, dipandang permanen dan akan melampaui sasaran, BI siap mengambil langkah-langkah berikutnya, termasuk penyesuaian suku bunga.

Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan, kenaikan suku bunga akan sangat bergantung pada terkendalinya inflasi. "Proyeksi kenaikan suku bunga bisa pada kuartal III 2022, bergantung apakah inflasi terkendali atau tidak," kata Banjaran kepada Republika, Rabu (11/5).

Menurut dia, kenaikan inflasi yang terjadi pada April sudah bisa diprediksi. Hal itu terjadi seiring dengan adanya momen Ramadhan, persiapan Lebaran, serta mulai pulihnya mobilitas dan konsumsi masyarakat.

Selain inflasi musiman yang didukung perbaikan ekonomi, kenaikan harga komoditas global juga memengaruhi inflasi untuk beberapa komoditas. Kenaikan inflasi yang disebabkan tren musiman biasanya turun kembali. "Secara historis, inflasi akan kembali turun setelah momen Ramadhan dan Idul Fitri usai," katanya.

photo
Konsumen melakukan transaksi pembelian dari situs e-commerce menggunakan aplikasi Mobile Banking di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (2/5/2022). Bank Indonesia mencatat transaksi melalui digital banking mengalami peningkatan sebesar 34,9 persen year on year (yoy) pada triwulan I/2022 jika dibandingkan tahun sebelumnya sehingga secara keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan bisa meningkat sebesar 26,72 persen year on year (yoy) yaitu mencapai Rp51.729 triliun. - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.)

Meski demikian, Banjaran mengatakan, BI perlu mencermati persistensi kenaikan harga pada kelompok inti. Dia menyebut negara mitra dagang utama Indonesia masih mengalami tren kenaikan inflasi. Pemerintah juga perlu menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi efek ganda dari rencana kenaikan harga BBM dan gas bersubsidi.

Perbankan mempersiapkan diri terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan BI yang diproyeksi bisa terjadi tahun ini. Banjaran menyampaikan, potensi kenaikan suku bunga BI sudah diantisipasi.

"Tentunya kenaikan (suku bunga) akan berdampak terhadap struktur biaya perbankan dan berpotensi menyebabkan kontraksi pada penyaluran pembiayaan," kata Banjaran.

Meski begitu, dia mencermati, kondisi likuiditas perbankan syariah masih ample dan berlimpah. Sejumlah insentif kebijakan pemerintah, khususnya pada sektor properti dan otomotif juga menjadikan produk-produk bank syariah masih kompetitif terutama di sektor konsumer dan UMKM.

Selain itu, dukungan pemerintah untuk mengembangkan sektor industri halal akan sangat membantu mendorong pertumbuhan bisnis bank syariah. Dengan begitu, perbankan syariah akan mudah menyesuaikan dengan potensi kenaikan suku bunga dan tetap kompetitif di pasaran.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bagaimana Adab dalam Hubungan LDR Pasangan Suami-Istri?

Terdapat adab dan penyikapan dalam hubungan LDR pasangan yang berkeluarga.

SELENGKAPNYA

Taqabbalallahu Minna Waminkum

Ungkapan taqabbalallahu minna wa minkum dianjurkan disampaikan ke sesama Muslim usai Ramadhan.

SELENGKAPNYA

‘Israel Bunuh Jurnalis untuk Bungkam Kebenaran’

Tidak ada konfrontasi antara pejuang Palestina dan tentara Israel sebagaimana yang diklaim pihak Israel.

SELENGKAPNYA