Warga memasukkan minyak goreng ke dalam plastik saat operasi pasar minyak goreng curah di Balai Desa Tumpangkrasak, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022). Operasi pasar yang digelar pemerintah desa itu menyediakan 8.000 liter minyak untuk masyarakat umum | ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Ekonomi

Harga Minyak Goreng Curah Masih Tinggi

Produsen minyak goreng masih dapat mengekspor RBD stearin.

JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut, harga minyak goreng curah di pasar tradisional masih bertengger di level Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Angka itu masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. Kendati demikian, Ikappi memantau kelangkaan pasokan minyak goreng curah mulai mereda pada H-3 Idul Fitri.

"Kita lihat stok minyak goreng tidak begitu kesulitan, semua bisa mengakses, tapi tidak bisa mendapatkan variasi jenis minyak goreng seperti kondisi normal," kata Wakil Sekretaris Jenderal Ikappi Bidang Kajian Penelitian dan Pengembangan Putri Bilanova kepada Republika, Jumat (29/4).

Ikappi berharap kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng ataupun minyak goreng dapat berdampak positif terhadap ketersediaan pasokan. Pemerintah juga sudah menyiapkan subsidi untuk minyak goreng curah agar harga yang diterima konsumen sebesar Rp 14 ribu per liter.

"Mudah-mudahan ini efektif dan kita harus pantau. Namun, memang sejauh ini sudah tidak terlalu langka," kata Putri.

Putri mengatakan, jika nantinya kelangkaan kembali terjadi, pemerintah harus mengevaluasi kebijakan yang telah diambil. Dia menekankan, strategi tersebut perlu disiapkan untuk semua jenis bahan pokok. Respons cepat pemerintah dengan kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan oleh pasar.

Serikat Petani Indonesia (SPI) menyatakan, harga tandan buah segar (TBS) sawit masih terus merosot usai penerapan larangan ekspor CPO dan turunannya. Ketua Umum SPI Henry Saragih menyebut, pabrik kelapa sawit (PKS) telah melanggar ketentuan dalam perjanjian harga TBS petani. Dia menegaskan, harga semestinya tidak ditentukan secara sepihak karena harus melalui persetujuan kepala daerah.

"Ada PKS milik PTPN di Sungai Bahar Jambi yang membeli TBS Rp 1.700 per kg. Di Batanghari, Jambi, TBS sawit masih dibeli di harga Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg. Di Riau, harga hanya Rp 1.500 hingga Rp 1.600 per kg bahkan masih ada harga TBS petani yang dibeli kurang dari Rp 1.000 per kg," kata Henry.

Rata-rata harga TBS petani sebelumnya telah mencapai lebih dari Rp 3.000 per kg. Selain karena faktor kenaikan harga minyak nabati dunia, biaya produksi juga meningkat akibat kenaikan harga pupuk.

Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menilai, pengusaha khususnya para eksportir minyak sawit mentah dan produk turunannya tak perlu panik akibat kebijakan larangan sementara ekspor yang sedang diterapkan pemerintah. Pelaksana Tugas Ketua DMSI Sahat Sinaga menyampaikan, tidak semua produk turunan CPO dilarang pemerintah.

Sahat menjelaskan, sesuai isi dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 produk ekspor yang dilarang, yakni CPO dan produk turunan, yakni refined, bleached, deodorized (RBD) palm oil, RBD palm olein, serta used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah.

"Ada kata kuncinya, Permendag tidak melarang ekspor RBD stearin. Jadi, kalau Anda menghasilkan RBD palm oil semaksimal mungkin, produsen itu bisa mendapatkan stearin," kata Sahat.

Sahat menjelaskan, RBD stearin merupakan hasil samping dari proses pengolahan RBD palm oil menjadi minyak goreng. RBD stearin dapat digunakan untuk memproduksi mentega putih yang berguna untuk membuat roti. RBD stearin juga bisa digunakan untuk memproduksi vegetable ghee atau minyak tekstur semipadat. Di sisi lain, Sahat menuturkan, nilai ekspor RBD stearin pun lebih tinggi 206 dolar AS ketimbang pengusaha mengekspor CPO yang merupakan barang mentah.

"Ini yang orang tidak baca jadi langsung panik. Kita harus membaca struktur pasar itu. Stearin itu sangat banyak dipakai sehingga ekspor itu tetap bisa," kata Sahat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Semarak Menjelang Idul Fitri di Betawi

Apa yang dilakukan orang banyak pada malam Lebaran itu? Kaum pria bertakbir sepanjang malam hingga Subuh.

SELENGKAPNYA

Bank Sentral Bersiap 'Menyerang' Inflasi

Bank-bank sentral di Asia mulai memerangi inflasi.

SELENGKAPNYA

Wanita yang Berkarya di Beragam Area

Banyak penemuan teknologi di masa lalu, yang menjadi inspirasi dari inovasi modern.

SELENGKAPNYA