Pemudik saat menunggu kedatangan kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4/2022). PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan antisipasi kepadatan penumpang di Pelabuhan Merak menyusul angka volume kendaraan yang meningkat pada H-3 lebaran Idul Fitri dengan me | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Pemudik-Aparat Diminta Saling Pengertian 

Pemudik dengan kendaraan pribadi jangan memaksakan diri ketika merasa lelah. 

JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menekankan pentingnya menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama antara aparat dan pemudik. Jika kedua pihak saling mengerti, dia yakin mudik menjadi suatu momen yang bisa dinikmati.

Dia mengimbau aparat di lapangan agar berkomunikasi dengan pemudik secara lebih bersahabat. Sebab, menurut Mahfud, pemudik sangat bersemangat ingin bersilaturahim setelah sekian lama tidak bisa melakukannya. 

“Mereka ini beragam pengalamannya, pemahamannya, tingkat pendidikannya, jadi harus lebih arif menghadapinya," kata Mahfud dalam keterangan tertulis resmi, Jumat (29/4).

Mahfud mendatangi command center Patroli Jalan Raya (PJR) Korlantas Polri di Km 29 Tol Jakarta, kemarin. Kedatangan Mahfud untuk meninjau pelaksanaan dan pengamanan arus mudik Lebaran 2022.

Dalam kesempatan itu, dia meminta masyarakat memahami bahwa petugas keamanan di lapangan bekerja berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku. Untuk itu, dia mengajak pengendara mengikuti instruksi dari petugas. 

"Jadi, harus kooperatif kalau diatur, misalnya disuruh berhenti dulu, dan diarahkan jalannya," ujar Mahfud.

Masyarakat yang mudik juga diimbau harus bersabar, menjaga ketertiban, dan membantu petugas lapangan. Demikian pula petugas harus bersabar ketika menghadapi pemudik, sekaligus menghayati bahwa itu merupakan tugas negara.

Dari sisi kesehatan, pemudik yang akan kembali ke kampung halaman diimbau tetap menjaga stamina. Penanggung jawab Pos Mudik Terpadu Dompet Dhuafa Parmuji Abbas mengatakan, para pemudik dengan kendaraan roda dua sebaiknya tidak memaksakan diri ketika sudah merasa lelah. 

"Supaya perjalanan mudik mereka aman, ketika mereka merasa lelah dan sebagainya, bisa istirahat di tempat pos mudik,” ujarnya dalam mini talkshow bertajuk “Mudik Aman, Nyaman, dan Sehat Bersama Dompet Dhuafa”, Jumat (29/4).

Dia menyebutkan, apabila pemudik merasakan kondisi tidak nyaman, tidak enak, dan lelah, berhentilah di mana pun itu. Jangan memaksakan diri meneruskan perjalanan agar tidak terjadi sesuatu pada diri pemudik sendiri.

 
Supaya perjalanan mudik mereka aman, ketika mereka merasa lelah dan sebagainya, bisa istirahat di tempat pos mudik.
 
 

“Berharap sampai ke kampung halaman dengan aman dan selamat. Tapi, jika mengabaikan kondisi tubuh maka bisa mengakibatkan hal yang tidak kita inginkan tentunya," kata Pramudji.

Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa memiliki empat titik posko mudik yang dinamakan Pos Mudik Terpadu yang berlokasi di Pulogebang, Rest Area 68 Serang, Nagreg, dan pantura. Salah satu tujuan Pos Mudik Terpadu ini didirikan adalah untuk menyasar pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. 

Alasan Dompet Dhuafa membuka posko mudik di Nagreg dan pantura karena ingin menyasar roda dua. “Jadi, ketika mereka merasa lelah dan sebagainya, baiknya berhenti dan istirahat," kata dia. 

Manajer Program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Sri Apriyanti mengatakan, Pos Mudik Terpadu merupakan upaya untuk memberikan layanan kepada para pemudik agar aman dan nyaman selama perjalanan. Layanan servis sepeda motor menyasar jalur mudik yang paling banyak dilewati pemudik bermotor, yaitu di Nagreg dan pantura Brebes.

Sri berharap para pemudik dapat memanfaatkan Pos Mudik Terpadu yang memiliki berbagai layanan gratis. Para pemudik dapat mengakses pos mudik terpadu yang beroperasi selama 24 jam. 

Dokter spesialis fisik dan rehabilitasi Universitas Airlangga (Unair) Nur Sulastri mengungkapkan, penyebab tubuh terasa lebih lelah dan lemas saat perjalanan jauh, termasuk ketika mudik. Di Penyebabnya ialah pergerakan yang terbatas hingga posisi duduk yang terlalu lama.

Nur mengatakan, posisi tubuh yang relatif sedikit bergerak menyebabkan nyeri sendi dan otot. Bahkan, parahnya dapat menyebabkan bengkak di kaki karena aliran darah yang menumpuk. Maka dari itu, kata dia, pemudik perlu melakukan gerakan olahraga ringan selama perjalanan untuk mengantisipasinya.

Pemudik bisa melakukan peregangan otot perut, punggung bawah, leher, dan bahu, dapat dilakukan tiap 30 menit. “Pergelangan kaki rutin digerakkan, baik itu gerakan memutar, maupun gerakan kaki naik turun pada pergelangan kaki (ankle pumping) untuk mengurangi bengkak,” ujarnya.

Nur menganjurkan untuk memperbanyak istirahat sebelum maupun saat perjalanan agar tubuh tetap prima. Pemudik dapat memanfaatkan //rest area// atau pos mudik yang disediakan berbagai lembaga dan instansi untuk beristirahat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kereta Api Kita (keretaapikita)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Paradoks Dunia Antroposen

Manusia di dunia antroposen adalah titik sentral dari relasi alam dan lingkungannya.

SELENGKAPNYA

Pelabuhan Merak Makin Padat

Sebanyak 1,15 juta kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek.

SELENGKAPNYA

Bergembira pada Hari Fitri dengan Sederhana

Kegembiraan menyambut Idul Fitri sebaiknya dilakukan dengan terukur dan dengan norma-norma yang ada.

SELENGKAPNYA