Pimpinan AQL Islamic Center Ustaz Bachtiar Nasir. | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Genjot Ibadah di Akhir Ramadhan

Ibadah di akhir Ramadhan dilakukan dengan tadabbut Alquran, zikir, dan berbagai amalan sunah pada malam hari.

 

JAKARTA -- Umat Islam saat ini berada di akhir Ramadhan. Masjid - masjid semakin berkurang jamaahnya. Tak lagi meluber seperti pada awal Ramadhan. Banyak yang sudah menyiapkan kondisi lahiriyah menghadapi Idul Fitri yang akan datang beberapa hari lagi. 

Dalam momentum ini, ada baiknya umat Islam mengingat tiga agenda besar Rasulullah SAW yang merupakan sunah. Apa saja tiga hal besar itu? Pendiri dan Pimpinan AQL Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) menjelaskan hal tersebut. 

"Saudara-saudaraku, pemirsa, dari Tanah Suci, dari pinggiran Ka'bah di Masjidil Haram saya ingin menyerukan, laksanakan tiga agenda besar nabi Muhammad pada saat-saat seperti ini. Adalah Rasulullah teladan bagi kita semua, sanggupkah kita menuju surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang paling tahu kondisi 10 akhir Ramadhan dan yang paling bisa merasakan keagungan nikmat ini," kata Ustaz Bachtiar.

Ustaz Bachtiar mengatakan, agenda yang pertama yakni Rasulullah mengencangkan ikatan pinggangnya. Hal ini menunjukkan Rasulullah bersiap total dalam beribadah, bersungguh-sungguh dalam menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Beliau tidak ingin sedetik pun momen ini terlewat kecuali untuk bermunajat, memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

"Tidak ada pikiran untuk syahwat terumbar, fokus menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala karena Allah sedang menyiapkan waktu terbaik buat hamba-hambanya yang ingin memohon ampunan seperti bayi yang baru terlahir sebagaimana capaian-capaian yang hendak dicapai oleh orang-oramg yang mencontoh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, mengencangkan ikat pinggangnya," kata Ustaz Bachtiar. 

Ustaz Bachtiar melanjutkan, agenda kedua yakni menghidupkan malam-malamnya dengan qiyamul lail, bertilawah, tadabbur, beristighfar, bertobat, dan banyak bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian memperpanjang rukuk, memperlama sujud.

"Jika malam-malam sebelumnya kita merasa lemah, dan bahkan tidak mampu melawan kelopak mata yang mengantuk akibat kesalahan kita sendiri dalam mengatur waktu. Maka Rasulullah berpesan, jangan sampai di tujuh hari terkahir dikalahkan oleh malas, oleh kelopak matamu, oleh kebiasaan burukmu terutama gadget. Hidupkan malam-malam ini dengan berbagai macam bentuk ketaatan," ucap Ustadz.  

Selanjutnya agenda ketiga yakni Rasulullah membangunkan keluarganya, istri dan anaknya di 10 malam terakhir. Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata mengenai malam lailatul qadar, “Demi Allah, aku sungguh mengetahui  malam tersebut. Malam tersebut adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadhan.” (HR. Muslim)

"Memang dari sekian banyak riwayat maka riwayat terbanyak malam ke-27, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan kapan saja, kepada siapa saja. Maka syiar yang penting, mari kita bergabung bersama seluruh muslim di seluruh dunia yang mengimani ini dari Nabi, menghidupkan malam ke-27. Maka program hari ini saya ingin ingatkan tiga agenda besar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam," ucap Ustadz Bachtiar. 

 

 

Para auliya Allah, shalihin, itu meneruskan legasi Rasulullah yang luar biasa, yaitu ibadah terus di akhir Ramadhan ini. 

 

HABIB NABIEL AL-MUSAWWA, Ketua Majelis Rasulullah
 

Ketua Majelis Rasulullah Habib Nabiel al-Musawwa, menjelaskan pada akhir Ramadhan, para kekasih Allah dan orang-orang saleh memaksimalkan waktunya untuk ibadah. Bagaimana kesungguhan Rasulullah beribadah di akhir Ramadhan? 

Ulama keturunan Rasulullah SAW ini mengungkapkan, pernah pada suatu malam di akhir Ramadhan, Nabi Muhammad melaksanakan qiyamul lail terus - menerus sampai waktu sahur akan habis. 

Habib Nabiel mengimbau umat Islam untuk menjaga kualitas ibadah pada akhir Ramadhan. Apabila ibadah dilaksanakan secara berkesinambungan secara terus-menerus, maka Allah akan menyayangi si ahli ibadah. Kemudian menjaganya sampai ajal menjemput si hamba tadi. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Habib Nabiel Almusawa (habib_nabiel_almusawa)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat