Foto lansiran Angkatan Udara Amerika Serikat enunjukkan prajurit menyusun bantuan senjata dan amunisi untuk Ukraina di Pangkalan Udara Dover, Delaware, Jumat (21/1/2022). | Mauricio Campino/U.S. Air Force via AP)

Internasional

Amerika Serikat Janjikan Tambahan Bantuan Baru ke Ukraina

Amerika Serikat telah menyetujui penjualan amunisi senilai 165 juta dolar.

KIEV -- Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) menjanjikan bantuan baru kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy senilai ratusan juta dolar AS. Tambahan bantuan ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ketika bertemu Zelenskyy di Kiev pada Ahad (24/4).

Dalam pertemuan tersebut, Amerika Serikat telah menyetujui penjualan amunisi senilai 165 juta dolar AS, bersama dengan pembiayaan militer asing senilai lebih dari 300 juta dolar AS.

AS menjanjikan bantuan ketika Rusia meningkatkan serangan di wilayah Ukraina timur. Ukraina menekan Barat untuk memberikan bantuan senjata yang lebih kuat, agar dapat melawan kampanye Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.

Pasukan Moskow telah mengklaim kemenangan dan menduduki Kota Mariupol. Sejak gagal merebut Kiev, Rusia bertujuan untuk mendapatkan kendali penuh atas Donbas, yang merupakan jantung industri di Ukraina timur. Rusia telah mengumpulkan kembali pasukan yang bertempur di sekitar Kiev dan di utara Ukraina.

photo
Prajurit berdiri di samping bangunan yag rusak akibat serangan ke Mariupol, Ukraina, Rabu (13/4/2022). - (AP/Alexei Alexandrov)

Di selatan Donbas, tepatnya di kota pelabuhan strategis Mariupol, pasukan Ukraina yang terkepung di pabrik baja Azovstal, terus bertahan melawan pasukan Rusia Pasukan Ukraina menolak untuk menyerah kepada Rusia.

Mariupol telah mengalami pertempuran sengit sejak awal perang karena lokasinya di Laut Azov. Jatuhnya Mariupol akan membuat Ukraina kehilangan pelabuhan vital, dan memungkinkan Moskow untuk membangun koridor darat ke Semenanjung Krimea.

Selama akhir pekan, pasukan Rusia meluncurkan serangan udara baru di pabrik baja Mariupol. Gambar oleh Planet Labs PBC, yang diambil pada Ahad menunjukkan bangunan yang hancur di seluruh pabrik baja dan asap mengepul dari satu bagian fasilitas. 

Invasi Rusia dilancarkan untuk menekan Ukraina agar tidak bergabung dengan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Invasi ini juga ditujukan untuk mendesak NATO agar tidak menerima Ukraina sebagai anggota mereka dan NATO menarik kekuatan militernya dari Eropa Timur, yang dekat Rusia.

Belum sepakat

Dalam perkembangan berbeda, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell, mengatakan, tidak ada dukungan yang cukup dari negara-negara anggota Uni Eropa untuk melakukan embargo penuh atau tarif hukuman atas impor minyak dan gas Rusia.

Sebagian besar negara Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina. "Saat ini, Uni Eropa tidak memiliki posisi yang seragam mengenai pertanyaan ini," kata Borrell seperti dikutip oleh surat kabar Jerman Die Welt pada Senin (25/4).

Ekspor minyak adalah sumber utama pemasukan asing bagi Rusia. Rusia adalah pemasok minyak terbesar Eropa. Rusia menyediakan lebih dari seperempat impor minyak Uni Eropa pada 2020.

Borrell mengatakan, larangan impor energi dari Rusia akan dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa berikutnya yang dijadwalkan pada akhir bulan depan. Komisi Uni Eropa pekan ini kemungkinan akan membuat proposal untuk paket sanksi keenam terhadap Rusia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Perang Rusia-Ukraina Persatukan Timur Tengah

Turki menunjukkan isyarat ingin memperbaiki hubungan dengan Saudi dan negara Teluk lainnya.

SELENGKAPNYA

Sesama Muslim Berhadapan di Perang Rusia-Ukrania

Di pihak Ukraina minimal ada tiga brigade militer yang berafiliasi dengan umat Islam.

SELENGKAPNYA

Rusia Ingin Ukraina Netral dan tak Bergabung dengan NATO

Wawancara dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva

SELENGKAPNYA