Satgas Pangan Polres Sleman melakukan pengecekan harga dan persediaan Sembako di Sleman, Yogyakarta, Selasa (29/3/2022). Polda DIY bersama Satgas Pangan Polres Sleman melakukan pengecekan persediaan dan harga sembako ini dilakukan jelang Ramadhan. Terutam | Wihdan Hidayat / Republika

Ekonomi

Ikappi Minta Data Pangan Terpusat

Bapanas akan fokus pada penguatan cadangan pangan pemerintah.

JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendesak pemerintah untuk membangun pusat data pangan terpusat. Wakil Sekretaris Jenderal Ikappi Bidang Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar Achmad Choirul Furqon mengatakan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bisa menjadi lembaga pemerintah yang menertibkan tumpang tindih data antarkementerian dan lembaga yang menangani sektor pangan.

"Kami berharap Bapanas sebagai lembaga baru yang berkoordinasi dengan presiden secara langsung menjadi sebuah badan rujukan data ketersediaan pangan nasional," kata Furqon kepada Republika, Jumat (15/4).

Ikappi menilai, dengan data pasokan pangan yang terpusat pada satu lembaga, pemerintah akan lebih mudah dalam merumuskan kebijakan. Ikappi juga mengingatkan pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan menjelang Idul Fitri. Dia meyakini, masih akan ada kenaikan permintaan yang berimbas pada naiknya harga bahan pokok.

Furqon menuturkan, fase pertama kenaikan harga pangan telah terlewati pada awal Ramadhan. Menurut dia, tiga hari jelang Lebaran, harga akan kembali melonjak.

"Saat ini sedang memasuki fase dingin harga pangan. Namun, jangan dilupakan, menjelang Idul Fitri masyarakat memiliki kecenderungan mempersiapkan berbagai macam hidangan. Hal ini menjadikan munculnya permintaan yang tinggi dan lonjakan harga akan terjadi," katanya.

Penguatan kualitas data pangan akan mendukung arah kebijakan Bapanas ke depan. Lembaga yang dibentuk pada tahun lalu itu akan fokus pada penguatan cadangan pangan pemerintah dan stok pangan nasional. Penguatan cadangan stok dilakukan lewat operator kebijakan, yakni Perum Bulog dan holding BUMN pangan ID Food.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas Risfaheri mengatakan, Bulog akan difokuskan untuk menyimpan cadangan komoditas padi, jagung, dan kedelai sesuai amanat Perpres Nomor 48 Tahun 2016. Sistem penganggaran dalam pengadaan akan menggunakan APBN.

Untuk komoditas lainnya, seperti gula konsumsi, bawang, cabai, telur, dan daging ayam, serta daging ruminansia penguasaan stok pemerintah dilakukan dengan cara bisnis komersial dan dijalankan oleh ID Food. Berbeda dengan Bulog, penganggaran di ID Food akan menggunakan pembiayaan perbankan komersial.

"Kalau stok cukup, pemerintah bisa lebih mudah melakukan langkah-langkah stabilisasi pasokan dan harga," kata Risfaheri.

Risfaheri mengatakan, keputusan-keputusan penyaluran dan pelepasan stok nantinya akan ada di tangan Bapanas. Dengan instruksi yang terpusat, diharapkan ke depan peran Bulog ataupun ID Food bisa lebih lincah dan efektif dalam menjaga stabilisasi harga pangan nasional. Ia menyampaikan, upaya pemenuhan cadangan pangan juga akan memprioritaskan pasokan dari petani dalam negeri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ID FOOD (idfood_official)

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, Bapanas harus mampu membuat kebijakan terintegrasi karena sebelumnya urusan pangan diurus oleh 18 kementerian dan lembaga. Bapanas harus mampu mengintegrasikan kebijakan pangan supaya tidak terpilah-pilah sekaligus menghilangkan bias sektoral.

Selain itu, menurut Khudori, sektor pangan sebagai pendorong ekonomi perdesaan juga harus dioptimalkan untuk mendorong kesejahteraan petani. "Bapanas harus menyinergikan pencapaian tujuan tersebut untuk menciptakan tujuan bersama. Karena kebijakan pangan tidak hanya satu, tapi banyak terutama stabilitas pasokan dan harga,” tegasnya.

Khudori mengatakan, jika harga di level konsumen tinggi, pemerintah sangat cepat melakukan intervensi. Akan tetapi, apabila harga turun di level produsen pemerintah cenderung lambat.

“Termasuk pemerintah mengagung-agungkan inflasi rendah dan menganggapnya sebagai prestasi. Saya kira jangan lagi karena di sisi lain mengorbankan petani dan pelaku usaha lain itu tidak adil,” ujarnya.

photo
Buruh tani memanen jagung di area persawahan Desa Ngasem, Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Harga jagung pipil kadar air 15 persen di tingkat petani sepekan terakhir mengalami kenaikan dari Rp5.200 menjadi Rp5.400 per kilogram atau melebihi harga acuan pemerintah sebesar Rp3.150 per kilogram. - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.)

Khudori mendorong Bapanas melalui operator Bulog dan ID Food untuk membuat rancangan bisnis jangka menengah hingga panjang. Hal ini agar pengendalian harga yang dilakukan lebih menekankan mitigasi.

Ketua Pataka Ali Usman menilai, dengan adanya Bapanas, kementerian teknis seperti  Kementerian Pertanian harus lebih agresif dalam meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Utamanya, komoditas jagung dan kedelai yang saat ini harganya melambung tinggi karena situasi geopolitik dunia. Menurut Ali, Indonesia perlu meningkatkan produksi pangan agar tidak tergantung pada pasokan impor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Soal BBM Naik, Kasih Masyarakat Napas Dulu lah

Konsumsi BBM Pertalite dan Solar sudah melebihi kuota yang ditetapkan.

SELENGKAPNYA

Puasa dan Ukhuwah Kebangsaan

Semangat ukhuwah ini memberi pemantik agar sesama Muslim mampu menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

SELENGKAPNYA

Kasus Jiwasraya, Dua Korporasi Divonis Bayar Uang Pengganti

Hakim juga memutuskan pidana tambahan berupa pencabutan hak Maybank dalam menjalankan kewajiban investasi sepanjang lima bulan sekaligus pencabutan izin produk Reksadana MDES.

SELENGKAPNYA