Sejumlah penumpang bersepeda motor masuk ke kapal KMP Barau di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/1/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, jumlah penumpang kapal laut di pelabuhan tersebut pada tahun 2021 mencapai | ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

Ekonomi

ASDP Optimistis 2022 Lebih Baik

ASDP mengantisipasi pergerakan pemudik pada tahun ini.

JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis akan memiliki pertumbuhan kinerja yang lebih baik pada 2022. Hal tersebut seiring dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang membaik.

“Tahun 2022 ini kita akan tumbuh menjadi lebih sustain. Sekarang segmen penyebrangan, terutama korporasi, memberikan kontribusi yang meningkat,” kata Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan di Jakarta, Rabu (13/4).

Djunia mengatakan, sebelumnya ASDP memperkirakan akan mengalami pemulihan pada 2022 setelah terdampak pandemi Covid-19. Hanya saja, perkiraan tersebut datang lebih cepat. “Semula kita rencanakan ASDP akan recovery pada 2022. Ternyata, 2021 sudah membukukan laba hingga Rp 326 miliar. Itu sudah melampaui kinerja pada 2019,” ujar Djunia.

Djunia menjelaskan, 64 persen pendapatan ASDP kontribusinya dari segmen penyeberangan. Pendapatan dari pelabuhan sebanyak 23 persen, dan sisanya didapatkan dari jasa wisata.

Djunia menambahkan, akuisisi pada awal 2022 yang dilakukan ASDP terhadap PT Jembatan Nusantara menjadi salah satu penguatan kinerja perusahaan. “Jadi, sekarang akselerasi bisnis di penyeberangna akan menjadi backbone kinerja ASDP,” kata Djunia.

Djunia mengatakan, dengan adanya akuisisi tersebut, jumlah kapal yang dimiliki ASDP menjadi 219 armada. Djunia yakin, market sale yang dimiliki ASDP akan meningkat, begitu juga dengan standardisasi layanan. “Dengan akuisisi, ada kolaborasi bisnis. Dari sisi perusahaan, target akuisisi punya segmen long distance lebih banyak yang dikelola ASDP,” ujar Djunia.

Proses akuisisi telah melalui proses panjang, yang diawali dengan kerja sama usaha selama dua tahun. Pascaakuisisi yang dilakukan pada 22 Februari 2022, kini ASDP mulai menyusun struktur untuk memuluskan ambisi sebagai operator dengan armada terbesar.

ASDP Indonesia sebelumnya mencatat rekor perolehan laba bersih pada 2021. Operator penyeberangan pelat merah itu meraup laba bersih Rp 326,3 miliar pada 2021, naik signifikan 80,13 persen dibandingkan laba bersih pada 2020 yang hanya Rp 181,14 miliar.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasi ASDP (audited) terhitung Januari hingga Desember 2021, pendapatan tercatat sebesar Rp 3,55 triliun. Ia mengatakan, pendapatan pada tahun lalu telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019. Pendapatan naik 13,45 persen dibandingkan realisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 3,1 triliun.

Kinerja positif ASDP pada 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan, baik produksi perintis maupun komersial. Kinerja tersebut gabungan antara produksi penumpang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan 2020 sebanyak 3,95 juta orang dan kendaraan roda dua dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit. 

Termasuk, kendaraan roda empat atau lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit. Begitu juga dari angkutan barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 peraen bila dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 990 ribu ton. 

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, selama pandemi terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan pada kendaraan penumpang.

“Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya,” kata Ira.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui Langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 lersen lebih rendah dibandingkan 2020 sebesar 76,91 persen. ASDP juga mencatat BOPO 2021 sebesar 91,51 persen lebih rendah dibandingkan 2021 sebesar 98,39 persen.

“Hal ini menunjukkan perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” kata Ira.

Ira menambahkan, mudik pada 2022 akan menjadi dinamika baru. Ia mengatakan, pemerintah juga akan mengantisipasi lonjakan pemudik yang signifikan. Dengan adanya lonjakan pemudik yang diprediksi akan terjadi pada tahun ini, Ira mengharapkan calon penumpang dapat membeli tiket melalui Ferizy. “Mohon agar pengguna jasa melakukan pemesanan tiket secara mandiri. Kalau mandiri, bisa pesan tiket hingga H-60 sebelum keberangkatan,” ujar Ira.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Literasi Dapat Perkuat Pasar Modal Syariah

Tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah masih berada di level 15 persen.

SELENGKAPNYA

Wapres Dorong Peningkatan Daya Saing Digital UMKM

Wapres menilai banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung sektor UMKM.

SELENGKAPNYA