Perdana Menteri Australia Scott Morrison didampingi secara virtual oleh Presiden AS Joe Biden dan PM Inggris Boris Johnson saat melasir kerja sama pertahanan pada 2021 lalu. | AP/Mick Tsikas/AAP

Internasional

Aliansi AUKUS Merambah ke Senjata Hipersonik

AUKUS mengaku tetap berkomitmen untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

LONDON -- Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Australia yang tergabung dalam aliansi AUKUS, sepakat bekerja sama dalam persenjataan hipersonik dan kemampuan peperangan elektronik, Selasa (5/4). Australia mengatakan, pengembangan rudal hipersonik ini adalah upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.

Dalam pernyataan bersama para pemimpin AUKUS Perdana Menteri Inggris Johnson, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, mereka cukup puas dengan kemajuan program kapal selam bertenaga nuklir. Kini, kerja sama itu merambah ke senjata hipersonik.

"Kami juga berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik, dan kemampuan peperangan elektronik," kata pernyataan bersama itu.

AS dan Australia telah memiliki program senjata hipersonik yang disebut SCIFiRE atau singkatan dari Southern Cross Integrated Flight Research Experiment.  Pejabat Inggris mengatakan, meskipun Inggris tidak akan bergabung dengan program senjata hipersonik pada saat ini, ketiga negara akan bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan untuk memperluas pilihan yang ada.

Pemerintahan Biden berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan rudal hipersonik, yang bergerak dengan kecepatan lima kali kecepatan suara. Pengembangan senjata hipersonik ini didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, yang telah meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan Eropa.

“Mengingat invasi Rusia ke Ukraina yang tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan melanggar hukum, kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap sistem internasional yang menghormati hak asasi manusia, supremasi hukum, dan penyelesaian sengketa secara damai yang bebas dari paksaan,” kata pernyataan bersama para pemimpin AUKUS.

Para pemimpin AUKUS juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengaku, keterlibatan negaranya dalam pengembangan rudal hipersonik melalui kemitraan AUKUS adalah upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.

Morrison akan menjalani pemilihan bulan depan mengatakan, rudal hipersonik seperti kemampuan siber. Yaitu teknologi tempur penting dan Australia ingin meningkatkan kemampuan tempurnya.

photo
Presiden AS Joe Biden didampingi secara virtual oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan PM Inggris Boris Johnson saat melasir kerja sama pertahanan pada 2021 lalu. - (AP/Andrew Harnik)

Selain memiliki kapal selam berkekuatan nuklir, Australia juga berencana menambah jumlah pasukan. Australia juga membeli lebih banyak rudal dan tank-tank baru.

Para wartawan di Sydney bertanya apakah Morrison memprediksi Cina akan menyerang Taiwan dalam satu dekade ke depan. Ia juga ditanyai kemungkinan Australia akan terlibat dalam perang. Morrison menjawab ia membangun kapabilitas pertahanan untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan itu.

"Kami melakukan langkah yang menjaga Australia tetap aman; kami melakukan ini untuk membawa keseimbangan dan kepastian strategis di kawasan kami," katanya, Rabu (6/4).

Ia menambahkan, salah satunya bekerja sama dalam aliansi AUKUS dan kelompok empat negara yang terdiri dari AS, Jepang, Australia, dan India yang dikenal Quad.

Reaksi Cina

Ketika ditanya tentang pengembangan senjata hipersonik oleh AUKUS, Duta Besar Cina untuk PBB Zhang Jun pada Selasa (5/4) memperingatkan, langkah-langkah itu dapat memicu krisis serupa seperti konflik di Ukraina, di bagian lain dunia.

"Siapa pun yang tidak ingin melihat krisis seperti di Ukraina harus menahan diri dari melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan krisis serupa di bagian lain dunia. Seperti kata pepatah Cina; Jika Anda tidak menyukainya, jangan memaksakannya pada orang lain," ujar Zhang.

Aliansi AUKUS diluncurkan September tahun lalu. Aliansi ini mendorong Australia untuk membatalkan kontrak kapal selam konvensional dengan Prancis. Australia lalu beralih pada pembuatan kapal selam bertenaga nuklir melalui AUKUS.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tiga Bansos Disalurkan Pekan Ini

Bansos sangat ditunggu masyarakat di tengah kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok. 

SELENGKAPNYA

Libur Lebaran 10 Hari 

Cuti bersama ini bisa untuk bersilaturahim dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman.

SELENGKAPNYA

Zelenskyy Ingin Ukraina Jadi 'Big Israel'

Vladimir Putin mengatakan Rusia harus mengawasi ekspor makanannya ke negara-negara musuh.

SELENGKAPNYA