Head of Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad (tengah) memberikan paparan didampingi Presidium MER-C Faried Thalib (kanan) dan Pimpinan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) HM Mursalin (kiri) saat memberikan keterangan terkait keberangkata | Prayogi/Republika

Khazanah

MER-C Minta Israel Hormati Bulan Suci

MER-C berharap dunia internasional tidak diam dan turut memberikan tekanan kepada Israel.

JAKARTA — Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyeru Israel agar menghentikan serangannya terhadap warga Palestina, khususnya di Tepi Barat. Terlebih, saat ini sudah memasuki Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

"Atas nama kemanusiaan, kami minta Israel menghormati bulan suci Ramadhan dan menghentikan segala tindakan keji terhadap umat Muslim Palestina," kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (5/4).

MER-C Indonesia meminta Israel menghormati hak Muslim Palestina baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza agar bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang. Sarbini mengatakan, sebelumnya terjadi penyerangan yang terus dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan.

Dia menyebut, pada akhir Maret lalu, pasukan keamanan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsi Palestina di Jenin, Tepi Barat. "Serangan ini menyebabkan dua pemuda Palestina dilaporkan wafat dan lainnya mengalami luka-luka," ujar Sarbini.

Sarbini menyebut, tidak hanya itu, memasuki awal Ramadhan pasukan keamanan Israel menangkap beberapa warga Palestina yang berkumpul merayakan Ramadhan di gerbang Damaskus Yerusalem Timur.

Dia berharap dunia internasional tidak diam dan turut memberikan tekanan kepada Israel. "Agar kekerasan Israel di bulan suci ini tidak terus berlanjut dan meluas, yang akan menyebabkan jatuhnya korban lebih banyak," kata Sarbini.

Pada kesempatan berbeda, warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, antusias menggalang dana untuk Palestina saat disambangi salah satu imam masjid dari Palestina, Syekh Ahmad Madhi.

Beberapa jamaah shalat Subuh di Masjid Nur Rahman Desa Galesong Baru, Kabupaten Takalar, Sulsel, rela pulang ke rumah untuk mengambil uang agar bisa disumbangkan dan disalurkan ke penduduk Palestina melalui Sahabat Palestina.

Sahabat Palestina untuk Indonesia merupakan komunitas yang ikut mengawal para imam masjid dari negeri Palestina melakukan penggalangan dana untuk Muslim Palestina. Syarifuddin sebagai salah satu anggota Sahabat Palestina mengatakan, dia bersama Syekh Ahmad Madi dan beberapa rekannya akan menyusuri 100 masjid yang ada di Kabupaten Takalar hingga 25 Ramadhan.

"Kami berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid yang lain pada setiap waktu shalat. Para imam dari Palestina ini berpencar di beberapa Kabupaten Sulawesi Selatan," ujarnya.

Kedatangan rombongan Imam Palestina ini disambut hangat oleh masyarakat Galesong Baru. Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang tidak meninggalkan masjid seusai shalat Subuh berjamaah untuk mendengar ceramah agama dari pria berusia 27 tahun tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang ikut mengabadikan momen kedatangan Syekh Ahmad dan foto bersama.

"Kapan lagi kita bertemu dengan keturunan para nabi. Ini kunjungan pertama orang Palestina ke masjid ini," kata seorang warga setempat, Muhammad Nur Daeng Lili.

Syekh Ahmad memuji dan terkesan dengan sambutan warga Indonesia. "Doakan kami agar bisa tetap bertahan," katanya melalui penerjemah.

Dia juga berpesan agar anak-anak Indonesia sejak dini diajarkan menghafal Alquran dengan memasukkannya ke sekolah agama seperti pesantren untuk bisa membumikan Alquran. "Dengan jalan bersama Alquran, kita akan selamat dunia dan akhirat," ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MER-C Indonesia (mercindonesia)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mengenang Kedermawanan Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman digambarkan masuk surga dengan merangkak karena sangat dekat dan mudah.

SELENGKAPNYA

Sujud Khusyuk di Tengah Gemerlap Jantung New York

Ada pemandangan berbeda di sekitar pusat bisnis Times Square, New York, Amerikat Serikat (AS), pada Sabtu (2/4) malam.

SELENGKAPNYA