Petugas berwenang memecahkan botol berisi minuman alkohol ilegal saat pemusnahan barang milik negara di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Denpasar, Bali, Selasa (15/12/2020). | ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Jakarta

Pemprov DKI Lanjutkan Rencana Jual Saham Perusahaan Bir

penjualan saham perusahaan bir tidak sama seperti menjual barang umum.

JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melanjutkan rencana penjualan saham perusahaan pembuat bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Namun, penjualan saham seperti yang direncanakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, pada 2017 silam masih perlu dikaji dan mendapat persetujuan legislatif.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengonfirmasi rencana melepas saham PT Delta Djakarta yang dimiliki Pemprov sebesar 26,25 persen meski sebelumnya ditolak oleh DPRD. Riza mengaku realisasi penjualan itu menunggu keputusan baik dari DPRD.

“Nanti kami koordinasikan lagi dengan DPRD,” kata Riza di Balai Kota DKI, Senin (4/4) malam.

Sebelumnya, Riza mengatakan, penjualan saham produsen bir tidak sama seperti menjual barang umum. Menurut dia, ada berbagai proses dan tahapan untuk menghilangkan kepemilikan DKI di perusahaan pembuat bir itu.

“Salah satunya harus mendapat persetujuan dari teman-teman di DPRD DKI Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Gembong Warsono, mempertanyakan niat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual saham di PT Delta Djakarta. Menurut dia, selama empat kali Pemprov DKI mengirimkan surat persetujuan ke DPRD untuk menjual saham perusahaan bir itu, tidak menyertakan kajian dan alasan pasti.

“Kami belum terima kajiannya. Dan, tujuan untuk menjual saham itu apa?” kata Gembong ketika dihubungi, Selasa (5/4).

Penjualan saham perusahaan produsen bir PT Delta Djakarta menjadi salah satu janji kampanye Anies Baswedan untuk menjadi gubernur Jakarta pada 2017 silam. Dia berniat menjual saham sebanyak 26,25 persen untuk menjauhkan generasi muda dari minuman keras.

Tak hanya itu, Anies berdalih jika kepemilikan DKI dalam perusahaan pembuat bir itu tidak terlalu menguntungkan. Terlebih, saat penjualan saham tersebut dinilainya bisa dialokasikan untuk membangun fasilitas publik dan kebutuhan dasar DKI Jakarta.

“Tidak menguntungkan juga. Warga lebih membutuhkan air bersih daripada minuman keras,” kata Anies awal tahun 2017 silam.

Setahun kemudian, setelah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies bersama wakilnya Sandiaga Uno memutuskan untuk mengumumkan kembali rencana melepas saham perusahaan bir. Namun, rencana yang digaungkan pada 16 Mei 2018 itu belum terealisasi hingga akhir masa jabatan Anies saat ini.

Realisasi penjualan saham perusahaan bir yang dilakukan Pemprov DKI dengan bersurat kepada DPRD DKI Jakarta sebanyak empat kali itu, terganjal persetujuan. Awal Maret 2021, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pihaknya enggan untuk menyetujui atau ikut terlibat dalam penjualan saham tersebut. Menurut dia, penanaman saham DKI di PT Delta yang dilakukan sejak 1970-an era Ali Sadikin berhasil memberi keuntungan yang besar bagi DKI.

Ketua DPRD DKI dari fraksi PDI Perjuangan itu mempertanyakan alasan Pemprov DKI yang menggebu-gebu dalam menjual saham bir. Terlebih saat tidak ada kerugian yang diderita Pemprov DKI dalam kepemilikan saham tersebut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mitratel Kembangkan Bisnis Fiberisasi

Penandatanganan kerja sama dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat Mitratel sebagai tower provider.

SELENGKAPNYA

Pembiayaan UMKM BSI Tembus Rp 40 triliun

BSI juga telah merancang strategi untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM.

SELENGKAPNYA

Wapres: Perkuat Penetrasi Asuransi Syariah

Prudential Syariah ingin menjadi lebih besar dari induknya.

SELENGKAPNYA