JAKARTA -- Seluruh ganda putra Indonesia yang tampil dalam babak pertama Korea Terbuka 2022 pada Selasa (5/4) berhasil memenangkan pertandingan masing-masing dan lolos ke babak kedua. Satu wakil lainnya, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, baru akan bermain hari ini, Rabu (6/4). 

Tiga wakil lolos ke babak 16 besar melalui pertandingan yang cukup ketat. Sedangkan, satu pasangan, yakni Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, lolos tanpa berkeringat karena lawannya pasangan tuan rumah unggulan delapan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol memutuskan walk over.

Sayangnya, pasangan berjuluk Bakri yang membuat kejutan dengan menjuarai All England 2022 ini pada babak 16 besar akan berhadapan dengan rekan sendiri, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Duet Pram/Yere di babak pertama mengalahkan pasangan India Krishna Prasad Garaga/Vishnuvardan Goud Panjala 21-14 dan 21-19.

Kemenangan juga diraih Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Melalui pertarungan tiga gim, Leo/Daniel mengalahkan Hiroki Okamura/Masayuki Onodera 7-21, 21-13, dan 21-13. Selanjutnya, Leo/Daniel akan menantang unggulan enam asal Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. 

Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sebelumnya sukses menjuarai Swiss Terbuka 2022 juga melaju usai sukses mengalahkan pasangan tuan rumah, Gwang Min Na/Jin Seong Noh, dua gim langsung 21-16 dan 21-12 pada babak 32 besar.

Dalam laga yang dihelat di Palma Indoor Stadium itu, Fajar/Rian hanya perlu waktu 34 menit untuk menyelesaikan pertandingan. Keunggulan memang didominasi unggulan keempat tersebut dari awal hingga akhir. Meski begitu, Fajar/Rian mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan.

"Alhamdulillah, hari ini bisa bermain dengan kemenangan dan tanpa cedera. Tadi, pada gim pertama berjalan lumayan alot karena kita tahu juga tipikal pemain Korea itu tidak mudah menyerah dan tidak mudah mati sendiri. Walaupun mereka masih junior, mereka bermain sangat baik," kata Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika. 

"Hari ini kita masih penyesuaian lapangan, setelah perjalanan panjang dari Swiss kami memang minim mendapat jam latihan. Jadi, tadi lebih ke mencari hawa dan pola permainan yang enak," kata dia menambahkan. 

Berstatus sebagai juara bertahan dan mengincar juara back to back, Fajar/Rian meyakini bahwa mempertahankan gelar menjadi tugas yang tidak mudah. "Pasti tidak mudah untuk mempertahankan gelar juara di sini, semua pemain pasti ingin juara di sini. Tapi, kita tidak mau menyerah dan lengah, persaingan akan ketat. Jaga stamina dan jaga fokusnya," ujar Fajar yang diaminkan Rian.

Korea Terbuka terakhir bergulir pada 2019. Ajang berlevel Super 500 ini absen pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19. Pada 2019 itulah, Fajar/Rian berhasil menggondol gelar juara setelah dalam laga final mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-16 dan 21-17.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat