Pelajar mengibarkan bendera Merah Putih saat kereta api Inspeksi melintasi jalur rel di Stasiun Garut, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan reaktivasi jalur lintas Kereta Api Cibatu-Garut setelah sekitar 40 ta | ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) dan Dirut PT. KAI Didiek Hartantyo (kedua kiri) berfoto bersama usai meresmikan Stasiun Garut di Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). Peresmian Stasiun G | ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Warga melihat kereta api Inspeksi yang melintasi jalur rel di Stasiun Garut, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan reaktivasi jalur lintas Kereta Api Cibatu-Garut setelah sekitar 40 tahun tidak beroperasi guna | ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Pelajar melihat kereta api Inspeksi yang melewati jalur rel di Stasiun Garut, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan reaktivasi jalur lintas Kereta Api Cibatu-Garut setelah sekitar 40 tahun tidak beroperasi guna | ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

Ekonomi

Jalur Kereta Cibatu-Garut Beroperasi Lagi

Jalur kereta Cibatu-Garut kembali beroperasi setelah menanti hampir 40 tahun.

GARUT — Jalur kereta api Cibatu-Garut resmi direaktivasi setelah hampir 40 tahun tak beroperasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, selesainya reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut merupakan hasil dari kolaborasi semua pihak.

Dengan kembalinya beroperasi jalur kereta api Cibatu-Garut, diharapkan perekonomian di Kabupaten Garut dapat lebih meningkat. "Karena perhubungan jadi kunci pertumbuhan ekonomi," kata Erick saat meresmikan jalur kereta api Cibatu-Garut di Stasiun Garut, Kamis (24/3).

Menurut Erick, Kabupaten Garut memiliki potensi pariwisata yang cukup tinggi. Beroperasinya kereta api ke Kabupaten Garut dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut. 

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang cukup tinggi. Kontribusi wisatawan nusantara (wisnus) terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) disebut jauh lebih besar, mencapai Rp 1.400 triliun atau 72 persen dari total produk domestik bruto (PDB) dari industri pariwisata.

Sementara itu, wisatawan mancanegara hanya memberi kontribusi sekitar 28 persen atau Rp 300 triliun. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kabupaten Garut ini memiliki potensi yang luar biasa, baik di sektor pariwisata maupun sektor kerajinan lainnya.

Karena itu, ia akan terus mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Garut. Menurut Budi, reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut dilakukan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di daerah itu. "Mohon maaf ini cukup lama prosesnya. Namun, meski lama, reaktivasi ini dapat diselesaikan. Ini juga berkat dukungan semua pihak, terutama masyarakat Garut," kata Budi.

Jalur kereta api Cibatu-Garut terakhir dioperasikan sebelum direaktivasi pada 1983. Selanjutnya, pemerintah pusat memulai program reaktivasi jalur kereta api tersebut pada 2019. Kini, proses reaktivasi tersebut telah selesai dan masyarakat dapat kembali menggunakan moda transportasi kereta api ke pusat perkotaan Kabupaten Garut.

Dari Stasiun Garut, pengguna jasa moda transportasi kereta api bisa melakukan perjalanan ke Purwakarta dan Jakarta. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, dalam peresmian jalur kereta api itu juga sekaligus diresmikan dua kereta api (KA) yang akan berangkat dari Stasiun Garut, yaitu KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan. KA Cikuray akan melayani perjalanan rute Garut-Pasar Senen (pulang pergi). Sementara itu, KA Garut Cibatuan rute Garut-Purwakarta (pulang pergi).

"Nama KA Cikuray ini diambil dari nama sebuah gunung di Garut, yang terkenal dengan pemandangan alam yang sangat indah. Dengan penamaan tersebut, diharapkan hadirnya KA Cikuray ini dapat meningkatkan pariwisata di daerah Garut," kata Didiek.

KA Cikuray merupakan KA Jarak Jauh yang terdiri atas tujuh kereta ekonomi dengan kapasitas total 560 tempat duduk. KA Cikuray memiliki dua jadwal keberangkatan. Pertama adalah KA 7047 Relasi Garut-Pasar Senen berangkat Garut pukul 07.05 WIB datang Pasar Senen pukul 13.32 WIB. Jadwal keberangkatan kedua KA 7048 relasi Pasar Senen-Garut berangkat Pasar Senen pukul 17.55 WIB datang Garut pukul 00.53 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Sementara itu, KA Garut Cibatuan merupakan KA lokal yang terdiri atas tujuh kereta ekonomi dengan kapasitas total 1.113 pelanggan. Pada masa pandemi kapasitas maksimal KA lokal, yaitu 70 persen dari kapasitas maksimal, sehingga kapasitasnya menjadi 780 pelanggan.

Didiek mengatakan, KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan melayani masyarakat mulai 25 Maret 2022. Calon penumpang dapat membeli tiket melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, loket stasiun, serta channel resmi penjualan tiket KAI lainnya.

Ihwal harga, KA Cikuray menggunakan tarif public service obligation (PSO), yaitu Rp 45 ribu untuk rute Garut-Pasar Senen pulang pergi. Khusus untuk rute Gerut-Purwakarta, harga tiketnya Rp 15 ribu, yang hanya dijual secara langsung di stasiun mulai tiga jam sebelum keberangkatan.

Sementara itu, KA Garut Cibatuan, harga tiketknya mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 14 ribu, tergantung jarak perjalanan. Berkaca kepada sejara beroperasinya jalur itu, Jalur Cibatu-Garut dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983. PT KAI mulai melakukan proses reaktivasi sejak 2018.

Dalam reaktivasi jalur sepanjang 19 kilometer (km) tersebut, juga dioperasikan kembali tiga stasiun, yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.Diharapkan, beroperasinya kembali jalur itu dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut, khususnya dari sektor pariwisata.

Selain itu, Didiek berharap keberadaan kereta api juga diharapkan dapat membantu para pengusaha kecil di sekitar stasiun dalam memasarkan produk lokal mereka dengan kehadiran Pojok UMKM.

Ratusan masyarakat dari berbagai wilayah Kabupaten Garut menyaksikan momen bersejarah kembali beroperasinya jalur kereta api Cibatu-Garut setelah puluhan tahun mati suri. Yanti (62 tahun), adalah salah satu warga yang menantikan kedatangan kereta api di Stasiun Garut. Ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah mencoba menaiki kereta api lagi dari stasiun yang terletak di Kecamatan Garut Kota itu.

Ketika itu, ayah Yanti bekerja di PJKA (kini disebut PT Kereta Api Indonesia). Karena itu, ia sering diajak oleh ayahnya untuk naik kereta. Banyak kenangan yang tak terlupakan ketika menaiki kereta dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut.

Salah satu yang paling diingatnya adalah hawa panas di dalam gerbong kereta, karena ketika itu keretanya masih bertenaga uap. Namun, kenangan merasakan hawa panas ketika naik kereta tak lagi dialaminya setelah mencoba kereta api beroperasi saat ini. Namun, menurut Yanti, kebahagiaannya tetap sama. “Makanya, saya senang banget ada kereta lagi, jadi kayak anak kecil," kata Yanti sambil tertawa. ';

Jokowi: Belanjakan 40 Persen di Dalam Negeri

Optimalisasi belanja dari pusat dan daerah mendorong UMKM meningkatkan produksi.

SELENGKAPNYA

Khazanah Spiritualitas

Indonesia memang sedang musim “kenduren nasional” yang melibatkan ritual ala magis.

SELENGKAPNYA

Waspadai Fase Kenaikan Harga Pangan

Pemerintah diharapkan mengantisipasi lonjakan harga dengan menjaga kelancaran distribusi.

SELENGKAPNYA