Sejumlah siswa MI Madrasah Istiqlal latihan membaca hafalan Surat Al Mutaffifin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/8).Dalam setiap pertemuan hafalan surat tersebut para siswa ditugaskan untuk membaca lima ayat dari satu surat sesuai makhraj dan kaidah | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

MHQH Suburkan Syiar Islam

MHQH mendorong perkembangan sekolah-sekolah tahfiz di Indonesia.

JAKARTA — Musabaqah Hafalan Alquran dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional Ke-14 Tahun 2022 digelar di Hotel Millenium, Jakarta, pada 22-25 Maret 2022. Musabaqah yang diikuti 250 hafiz dan hafizah dari 34 provinsi itu dibuka pada Selasa (22/3) malam.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof Kamaruddin Amin, mengapresiasi penyelenggaraan musabaqah ini. Menurut dia, MHQH merupakan peristiwa yang bermakna bagi negara dan bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Ia juga menyampaikan, MHQH merupakan salah satu media atau sarana untuk menyuburkan syiar Islam yang berintikan syiar kedamaian yang tidak membedakan suku, bangsa, maupun golongan agama. Kegiatan ini juga telah mendorong meningkatkan semangat umat Islam Indonesia untuk menghafal Alquran dan hadis.

“MHQH juga menjadi sarana mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta memperkokoh jalinan persahabatan kedua negara (Indonesia dan Arab Saudi),” kata Kamaruddin saat menyampaikan pidato pembukaan MHQH Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional Ke-14 Tahun 2022 di Jakarta, Selasa.

Animo masyarakat Muslim Indonesia untuk mengikuti MHQH juga sangat tinggi. Tercatat, sebanyak 1.124 orang peserta mendaftarkan diri dari unsur pondok pesantren, lembaga pengembangan tilawatil Qur’an( (LPTQ), perguruan tinggi, dan lembaga Islam lainnya.

“Ini menunjukkan semangat dan jumlah para hafiz dan muhaddis semakin banyak dan tersebar di seluruh pelosok negeri ini," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin berharap, naiknya angka partisipasi masyarakat untuk mengikuti MHQH dibarengi dengan semakin meningkatnya perhatian umat Islam, terutama generasi muda Muslim, untuk tekun membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran dan hadis.

“Serta menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang berkaitan dengan Alquran dan hadis,” katanya.

Sementara, Muhdhir Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia Syekh Ahmed bin Esa al-Hazmy dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan penyelenggaraan MHQH tahun ini.

"MHQH merupakan hadiah istimewa yang dikhususkan untuk masyarakat Indonesia," ujar Syekh Ahmed.

Ia berharap, sambutan yang baik dari Pemerintah Indonesia dan kerja sama yang berkelanjutan dalam penyelenggaraan MHQH mendapat ridha dari Allah SWT. Sebab, membaca Alquran, mentadabburinya, dan mempelajarinya akan membawa pada keselamatan dunia akhirat.

photo
Peserta melantunkan ayat suci Al-Quran saat mengikuti Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/5). Kementerian Agama RI yang bekerja sama dengan Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia untuk Indonesia menggelar Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud VIII, kegiatan tersebut diikuti 112 peserta dari 17 negara ASEAN dan Pasifik. - (Yasin Habibi/ Republika)

Di tempat yang sama, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi mengapresiasi dan mendoakan Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud yang telah berinisiatif menggelar MHQH secara rutin di Indonesia. Ia membiayai MHQH menggunakan uang pribadinya.

"Dari sekian banyak jasa beliau dalam berkhidmat terhadap Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW adalah MHQH ini banyak memberikan motivasi dan andil yang besar dalam menyemangati sekolah-sekolah tahfiz di Indonesia," ujarnya.

Esam Abid Althagafi menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak, khususnya Kemenag yang senantiasa mendukung dan bekerja sama demi terlaksana dan suksesnya MHQH.

MHQH Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional Ke-14 Tahun 2022 melombakan cabang hafalan Alquran dan hadis. Cabang hafalan Alquran meliputi golongan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk kategori putra dan putri. Sedangkan hafalan hadis kitab Umdatul Ahkam hanya diikuti kategori putra. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat