Warga membersihkan kebun kopi milik Perhutani di Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (18/12/2021). Pemerintah menyiapkan lahan seluas 81 hektare milik Perhutani sebagai tempat hunian sementara korban erupsi Gunung Semeru. | ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

CSR

PT Ewindo Berdayakan Petani Korban Erupsi Semeru

PT Ewindo memberikan bantuan benih dan sarana produksi pertanian bagi petani korban erupsi Semeru.

Sudah lebih dari tiga bulan pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, masyarakat korban erupsi tidak hanya memerlukan bantuan primer, seperti makanan, kesehatan, pakaian, dan penampungan/hunian sementara. Tidak kalah pentingnya adalah mereka membutuhkan pemberdayaan di bidang ekonomi untuk kelangsungan hidup mereka dan keluarga di masa depan.

Terkait hal tersebut, perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) memberikan bantuan benih sayuran unggul, sarana produksi pertanian serta peralatan pertanian kepada lebih dari 120 petani sayuran yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Semeru. Bantuan itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada petani di sana.

Penyerahan bantuan dipusatkan di Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro, Lumajang. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Deputy Managing Director Ewindo Afrizal Gindow didampingi Commercial Director Ewindo Ganesh Pramugar Satyagraha.

"Tujuannya agar petani dapat segera melakukan kegiatan ekonomi kembali, yaitu penanaman sayuran sesuai keahlian dan potensi wilayahnya untuk merehabilitasi perekonomian mereka. Selain itu, kegiatan pendampingan dan pembinaan akan terus kami lakukan," ujar Afrizal dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (13/3).

Penyerahan bantuan diberikan bersamaan dengan peresmian 'Saung Satu Hati Sahabat Cap Panah Merah'. Saung ini dibangun perusahaan untuk menjadi pusat komunikasi antarpetani penerima bantuan yang tersebar di lebih dari 10 desa, yakni Desa Banjar Rejo, Sido Rejo, Kebonan, Umbul Rejo, Gumuk Mas, Supit Urang, Oro Oro Ombo, Sumber Urip, Jeplak, dan Kebon Seket.

Afrizal mengatakan,  bantuan benih sayuran unggul yang diberikan produsen benih 'Cap Panah Merah' ini terdiri atas benih tomat Servo F1 dan Gustavi F1. Lalu, cabai besar Baja F1 dan Pilar F1, sawi Leony F1, buncis Maxipro, serta seledri Amigo.

"Benih unggul yang diberikan sesuai dengan kebutuhan petani dan potensi wilayahnya," ujarnya. Bantuan benih sayuran unggul yang memiliki potensi hasil tinggi tersebut diharapkan dapat membuat petani memperoleh hasil panen yang optimal.

Untuk menunjang tujuan tersebut, Ewindo juga memberikan bantuan berupa sarana produksi pertanian, seperti pupuk dan pestisida serta peralatan pertanian yang diperlukan para petani. Afrizal menerangkan, petugas lapangan perusahaan selalu berusaha menjadi sahabat terbaik bagi petani. Mereka selalu mendengarkan dengan baik setiap aspirasi dan kebutuhan petani yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru.

“Kami akan terus mengawal dan mendampingi petani hingga meraih sukses penanaman dan memetik hasil panen yang optimal. Jadi, saung ini kami bangun sebagai wadah komunikasi dan diskusi untuk menyelesaikan masalah, baik teknis maupun nonteknis,” kata Afrizal.

Kecamatan Candipuro merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak erupsi Gunung Semeru pada awal Desember 2021. Dampak erupsi mengakibatkan ribuan warga mengungsi dan kehilangan rumah, harta benda, serta pekerjaan.

Selain itu, Ewindo juga melakukan kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban bencana erupsi Gunung Semeru yang berada di dalam TK darurat. Kegiatan itu untuk menumbuhkan kembali keceriaan anak-anak akibat bencana yang telah mereka alami. Trauma healing diberikan langsung oleh General Manager Corporate Affairs Ewindo Fransiska Fortuna.

"Melalui beragam bantuan ini diharapkan rehabilitasi kegiatan perekonomian petani yang terkena dampak erupsi dapat segera terlaksana dan bersama-sama memajukan kegiatan pertanian, khususnya hortikultura yang selama ini ditekuni para petani,” ucap Afrizal.

Wilayah miskin ekstrem

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak agar corporate social responsibility (CSR) perusahaan diarahkan pada pemberdayaan ekonomi di wilayah-wilayah kategori miskin ekstrem. CSR dinilai harus menjadi pendorong perubahan sosial dan memajukan masyarakat.

Menkop mengungkapkan, CSR tidak boleh hanya sekedar menjadi pajangan atau bahkan beritanya lebih besar dari tindakan yang dilakukan. "Kami mendorong dan berharap peran CSR dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat," tutur Teten pada acara Indonesia CSR Excellence Awards (ICEA) 2022 di Jakarta secara daring, Rabu (9/3).

Ia pun mengapresiasi perusahaan yang berkomitmen sungguh-sungguh menjadikan CSR sebagai elemen penting dalam perubahan Indonesia untuk menjadi lebih baik. "Kita harus terus perkuat sinergi dan kolaborasi untuk memperkuat ekonomi UMKM nasional, menghapus kemiskinan ekstrem, dan bersama-sama menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan," tuturnya.

Menteri Teten juga mengapresiasi ajang Indonesia CSR Excellence Awards 2022 sebagai wadah apresiasi, motivasi, sekaligus kolaborasi. Tujuannya agar ekosistem kemitraan antara UMKM dan pelaku usaha besar di Tanah Air semakin baik, sehat, dan produktif.

"Sinergi dan kemitraan terus kami bangun dengan berbagai pihak, termasuk dengan BUMN dan swasta, untuk menciptakan keragaman model bisnis dan pemanfaatan inovasi teknologi," ungkap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara dan CEO First Indonesia Magazine Maya Julianti menekankan, banyak hal yang dapat dicermati dalam membangun CSR ini bagi perusahaan. Ada yang menyebutnya dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup (TJLS), serta ada pula yang menyebutnya dengan community development (Comdev).

Hanya saja, lanjut Maya, bagaimana perusahaan tersebut dalam penerapan CSR itu yang menjadi acuan bagi perusahaan tentunya menjadi sebuah pedoman bagi perusahaan untuk dapat memberikan pencerahan dan pengembangan masyarakat yang lebih luas. "Penilaian CSR didasarkan pada keterkaitan CSR terhadap 3 hal yakni: (1) ISO 26000, (2) SDG’s, (3) praktik good corporate governance (GCG) dengan tujuan agar program CSR ke depan dapat mendorong transformasi menuju masyarakat digital di pengembangan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan serta sektor UMKM yang berkelanjutan di era pandemi," ujar dia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dwi Kusma Hadiyanto (dwikusma)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat