Penyanyi Danilla Riyadi tampil menghibur penonton dalam acara Prambanan Jazz Festival 2019 di kawasan Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (5/7/2019). Danilla merupakan salah satu dari deretan musisi dalam dan luar negeri yang tampil | ANTARA FOTO

Geni

Pop Seblay: Ekspresi Lugas Danilla Riyadi 

Danilla Riyadi merasa rindu dengan timnya dan ingin menggarap musik bersama Pop Seblay.

OLEH SHELBI ASRIANTI 

Musisi Danilla Riyadi menghadirkan album penuh ketiga berjudul Pop Seblay. Album yang dirilis Laguland Records itu berisi 12 lagu yang sudah bisa dinikmati di berbagai kanal digital mulai 22 Februari 2022.

Sebelumnya, Danilla merilis album Telisik dan Lintasan Waktu serta album mini Fingers. Menurut perempuan 32 tahun itu, kehadiran Pop Seblay berawal dari kerinduan terhadap teman-temannya.

Danilla merasa rindu dengan timnya dan ingin menggarap musik bersama. Baginya, karya kali ini jauh lebih personal dibandingkan sebelumnya. "Album bercanda yang paling serius," ujarnya pada acara peluncuran Pop Seblay di Jakarta, Senin (21/2).

Danilla menyampaikan makna di balik Pop Seblay. Pop merupakan salah satu genre musik yang menjadi referensi Danilla. Sementara, seblay adalah kata yang kerap digunakan Danilla dan teman-temannya, terinspirasi seri video "Monyet Seblay" karya seniman visual Fluxcup.

Danilla mengartikan seblay sebagai suatu kondisi yang amat rileks. Spesifiknya, dia mengibaratkan seseorang yang kelelahan, kemudian mendapat makanan enak, kekenyangan, dan kena angin.

Demikianlah kesan yang ingin dihadirkan ketika pendengar menikmati tembang-tembang di Pop Seblay. Setiap lagu di album tersebut punya cerita beragam, mulai dari idealisme Danilla sebagai musisi, protes soal komentar berat badan, hingga soal kucing.

Awal pengerjaan album berlangsung sejak 2020. Selama sebulan penuh pada September 2021, Danilla dan semua anggota timnya menggarap album di studio Ruang Waktu. Lagu "MPV" dipilih sebagai single pertama. 

Menurut Danilla, lagu itu pas menjadi jembatan dari album mini Fingers yang dirilis pada 2019. Beberapa judul lain, yakni "Kudikan", "Senja di Seberang Nusa", "Kiw", "Di Mana?", dan "Dungu-Dungu".

"Bukan Otomata" dipersembahkan Danilla untuk menyerukan penolakan terhadap segala bentuk penyiksaan binatang. Dia berharap, tidak ada lagi anjing, kucing, maupun satwa lain yang menjadi korban manusia tak bertanggung jawab.

Ada dua lagu lain tentang satwa yang juga masuk dalam album. Lagu kolaborasinya dengan Teddy Adhitya, "Fel d 1", membahas soal alergi kucing. Danilla juga mengajak kucing penghuni studio Ruang Waktu, Lupus Mutiara, sumbang suara pada lagu "Di Balik Selimut".

Pada lagu "Berat Badan", Danilla menyuarakan protesnya terhadap banyak orang yang masih suka mengomentari fisik orang lain. Komentar miring tidak cuma dilontarkan pada orang yang dianggap kelebihan berat badan, tetapi juga yang kekurangan berat badan.

"Orang-orang masih berkutat di standardisasi badan. gue semakin capek, mending bikin lagu aja," ujar Danilla.

 
Orang-orang masih berkutat di standardisasi badan. gue semakin capekmending bikin lagu aja.
 
 

Sang produser, Otta Tarrega, menyebut proses kreatif penggarapan album amat mengalir dan spontan. Setiap kali membuat lagu, Otta segera mengirimkannya kepada Danilla untuk dirampungkan bersama.

Ada beberapa lagu yang perlu waktu lebih untuk siap dibungkus. Misalnya, "Bukan Otomata" yang membutuh beberapa kali bongkar pasang lirik, sedangkan aransemen "Senja di Seberang Nusa" dikulik supaya suara kibor tidak dominan.

Begitu pula lagu "Dalam Nirvana", versi baru dari lagu milik grup Suave. "Aslinya bosanova, chord-nya banyak. Gimana caranya biar simpel, harmonisasi beberapa kali sampai nemu," ujar Otta.

Lafa Pratomo yang sebelumnya sudah sering bekerja sama dengan Danilla kini dipercaya sebagai ko-produser. Menurut dia, pengerjaan album Pop Seblay adalah yang paling menyenangkan dibandingkan yang lainnya.

Prosesnya cukup santai, namun ada penjadwalan yang terorganisasi. Dalam kacamata Lafa, Danilla menunjukkan sisi lugasnya di album Pop Seblay. Kesan tersebut terutama terlihat pada lirik lagu.

Kini, lirik lagu Danilla tidak penuh diksi berat dan kiasan, tapi amat lugas. Apa yang dimaksudkan Danilla cenderung bisa segera ditangkap. "Danilla (di album) sekarang kerasa sisi fun dan petakilan," kata Lafa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Danilla Riyadi (danillariyadi)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat