Sejumlah suporter saat menonton pertandingan RANS Cilegon FC melawan Persis Solo di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/12/2021). Polri saat itu memberi izin uji coba penyelenggaraan sepak bola dengan dihadiri oleh penonton secara lan | Republika

Kabar Utama

Suporter Sepak Bola Tunggu Kepastian Aturan

LIB berjanji segera menindaklanjuti aturan pemerintah soal penonton di stadion.

JAKARTA -- Industri sepak bola menyambut antusias keputusan pemerintah yang telah memperbolehkan setiap pertandingan olahraga untuk dihadiri penonton. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepak bola Liga 1 menyatakan akan melakukan persiapan sematang mungkin dan tidak ingin terburu-buru menggelar pertandingan dengan penonton.

Sementara, kelompok suporter berharap ada kepastian secepatnya terkait aturan untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. 

Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, penyelenggaraan pertandingan sepak bola dengan penonton di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi operator. Pihaknya harus bisa menyusun skema yang tepat agar faktor kesehatan tetap terjaga.

"Kita terus pantau setiap perkembangan pandemi yang selalu dinamis dan selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Selain soal kesehatan, faktor keamanan juga harus menjadi perhatian," kata Akhmad kepada Republika, Selasa (8/3).

Ia mengatakan, LIB juga masih harus memikirkan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) untuk menggelar pertandingan dengan dihadiri penonton. Juknis dan juklak itu kemudian dibawa dalam rapat koordinasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Kesehatan. Setelah rakor tersebut, kata dia, barulah akan ada rekomendasi teknis dari pemerintah. 

photo
Sejumlah suporter klub Arema Malang melakukan gerakan koreografi saat mendukung tim kebanggaan mereka melawan klub Persija Jakarta dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/8/2019). - (ANTARA FOTO)

Menurut Akhmad, setidaknya butuh waktu minimal satu pekan sebelum benar-benar membuat keputusan untuk mendatangkan penonton. LIB dan PSSI sebetulnya juga punya waktu terbatas karena kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 yang sekarang dipusatkan di Bali akan berakhir pada 26 Maret. 

Akhmad menegaskan, mempersiapkan segala hal secara maksimal jauh lebih penting. "Waktu persiapan akan menjadi perhatian utama. Ini bisa juga menjadi persiapan untuk musim yang akan datang," katanya.

Oleh karena itu, Akhmad belum bisa memperkirakan kapan pertandingan Liga 1 2021-2022 bisa dihadiri langsung oleh penonton.

Apalagi, LIB juga perlu menyesuaikan sarana dan prasarana penunjang seperti perangkat lunak. Sebenarnya, kata Akhmad, sistem terkait sudah tersedia, tetapi harus diubah lantaran ada syarat penonton harus sudah mendapatkan vaksin penguat (booster).

"Secara sistem kami siap. Namun, sebelumnya kan wajib dua dosis vaksin, sekarang tiga. Itu berpengaruh ke SOP (prosedur operasi standar-red)," tutur dia.

Meski begitu, LIB berjanji segera menindaklanjuti aturan pemerintah soal penonton yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali tersebut. Pasal 8 Inmendagri menyebutkan bahwa semua kompetisi olahraga diperbolehkan untuk disaksikan masyarakat di stadion dengan ketentuan jumlahnya sesuai status level PPKM.

Ihwal kegiatan olahraga yang boleh dihadiri penonton telah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (7/3). Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali mengatakan, selain harus sudah melakukan vaksinasi penguat, penonton juga wajin menggunakan aplikasi PeduliLindungi. 

Kapasitas masing-masing penonton yang diizinkan pun sesuai dengan status level PPKM di tiap-tiap daerah, yakni Level 4 sebanyak 25 persen, Level 3 sebanyak 50 persen, Level 2 sebanyak 75 persen, dan Level 1 sebanyak 100 persen. “Seluruh kegiatan kompetisi olahraga dapat menerima penonton dengan syarat sudah melakukan vaksinasi booster dan menggunakan PeduliLindungi,” ujar Luhut saat konferensi pers hasil ratas evaluasi PPKM bersama Presiden, Senin (7/3).

 

Menurut Luhut, perubahan aturan kegiatan masyarakat ini dalam rangka transisi menuju aktivitas normal. Selain itu, kebijakan ini diberlakukan menyusul perbaikan situasi pandemi Covid-19 secara nasional, baik angka kasus harian, rawat inap rumah sakit, maupun angka kematian.

Luhut menyampaikan, setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dilakukan berdasarkan masukan dari para pakar dan ahli. Ia pun menegaskan, proses transisi menuju aktivitas normal ini tidak dilakukan secara terburu-buru.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. Menurut Zainuddin, ini adalah kabar yang membahagiakan bagi semua pihak, meskipun ada syarat-syarat tertentu yang wajib dipenuhi agar penonton bisa hadir menyaksikan kegiatan olahraga tertentu secara langsung. 

"Menurut saya, itu baik dan akan membuat kegiatan olahraga bisa bergairah kembali. Selain untuk menyemarakkan, kegiatan olahraga juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," kata Zainuddin kepada Republika, Selasa (8/3).

Pelatih Persikabo 1973 Liestiadi mengatakan, diizinkannya penonton untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion merupakan kabar yang membahagiakan bagi para pegiat sepak bola. Akhirnya, kata dia, Indonesia sudah bisa memberlakukan aturan seperti di Eropa dan beberapa negara lain yang sudah sejak lama membolehkan penonton kembali ke stadion.

photo
Pendukung klub Bali United menyalakan kembang api ketika berlangsungnya pertandingan Sepak Bola Liga 1 antara Bali United melawan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (02/12/2018). Persija Jakarta menang atas Bali United dengan skor 2-1 setelah beberapa kali pertandingan sempat dihentikan karena ulah penonton. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc. - (ANTARA FOTO)

"Karena jika dihadiri penonton, gairah sepak bola kita semakin menggelora.  Pendapatan dari manajemen akan bertambah, mulai dari sponsor, hingga penjualan tiket. Yang jelas ini satu hal yang positif karena sepak bola adalah entertainment dan itu harus dilihat orang banyak," kata Liestiadi, kemarin. 

Ketua Umum the Jakmania Diky Soemarno juga sangat senang dengan adanya kabar ini.  Namun, dia masih perlu mensosialisasikan persyaratan yang diberikan oleh pemerintah kepada rekan-rekan suporter lainnya.

"Ya senang banget ya, akhirnya (boleh nonton di stadion). Tapi kalau ke Bali (datang menyaksikan laga ke Bali), belum tahu seperti apa,  masih liat situasi dan kondisi dari operator liga," katanya. 

Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep Abdul menyambut baik diizinkannya penonton di stadion. Namun, harus ada regulasi jelas mengenai kehadiran penonton tersebut. 

"Kita tunggu saja keputusan resmi, karena masih ada pembatasan juga, (PPKM) level 3, level 2, dan level 1," kata Asep daat dihubungi Republika, Selasa (8/3). Asep tidak ingin kesimpangsiuran tentang regulasi berimbas buruk bagi suporter. Oleh karena itu, dia memilih untuk menunggu regulasi yang dibuat oleh pihak terkait. 

"Penyampaiannya nanti ke PSSI terus ke klub masing-masing kemudian ke kita sebagai suporter, apa yang harus dilakukan ketika masuk stadion, termasuk soal kaitan dengan protokol kesehatannya," kata Asep. 

Dengan demikian, suporter bisa tahu apakah dia layak untuk bisa hadir ke stadion. Di sisi lain, Asep menyebut kehadiran penonton pun lebih baik dijalankan di musim depan.  "Kalau menurut saya dengan sisa waktu lima pertandingan tidak relevan. Lebih baik setelah liga usai dulu, supaya ada kematangan," kata Asep. 

Namun, Asep setuju jika di sisa lima pertandingan ini dijadikan simulasi untuk kehadiran penonton. Sehingga, baik federasi maupun operator bisa mengevaluasinya hingga akhirnya penonton bisa hadir ke stadion dan mendukung tim kesayanga.  "Untuk simulasi, misal berapa persennya ya tidak masalah, satu titik suporter tim mana yang memang ada di Bali untuk percobaan." 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat