
Olahraga
Derbi Milan: Pertarungan Berakhir tanpa Pemenang
AC Milan dan Inter Milan sama-sama menyajikan permainan terbaiknya.
SAN SIRO--Leg pertama semifinal Copa Italia antara AC Milan melawan Inter Milan berakhir tanpa pemenang di Stadion San Siro, Rabu (2/3) dini hari WIB. Laga yang bertajuk Derbi Milan tersebut berakhir dengan skor 0-0.
Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengeklaim Milan layak menang atas Inter karena mempunyai peluang lebih banyak dibandingkan Inter. Kendati demikian menurutnya hasil tersebut cukup bagus mengingat Milan bertindak sebagai tim tuan rumah. Itu artinya jika skor berakhir imbang di leg kedua maka Milan bisa memanfaatkan gol tandang.
“Milan bermain bagus dan pantas mendapatkan sesuatu yang lebih, tetapi jika kita melihatnya dari dua leg, itu adalah hasil yang bagus. Saya masih berpikir kami pantas menang malam ini,” kata Pioli kepada Mediaset dilansir dari football Italia.
Pioli puas dengan performa timnya dan Milan dinilai mengalami kemajuan selama dua setengah tahun terakhir. Oleh karena itu Ia menegaskan ingin memenangkan gelar sekaligus menjadikan musim ini sebagai musim yang luar biasa.
Menurut Pioli tim yang dipilih untuk pertandingan ini merupakan yang terbaik dengan berdasarkan karakter dan taktik. Ia mengakui hanya fokus ke pertandingan tersebut meskipun ada laga berat selanjutnya melawan Napoli. Ia yakin jika Milan mampu melewati laga berat maka rintangan akan bisa diatasi.
View this post on Instagram
Pioli memuji kinerja dua pemain lini tengahnya Bennacer dan Kessie. Mereka tak membiarkan Inter melakukan tembakan tepat ke gawang. Secara keseluruhan Rossoneri bermain agresif dan energik. Itu sebabnya Pioli kecewa tidak memenangkan pertandingan.
“Saya sangat menyukai penampilannya dan kami harus mendapatkan kepercayaan diri lebih dari itu, karena kami adalah tim yang berada di level ini,” ujarnya.
Milan telah berusaha keras dengan mencoba beragam opsi agar bisa mencetak gol namun tidak berhasil. Ia pun ditanya apakah penyerangnya terkadang lebih memilih memberikan assist daripada mencetak gol? Pioli mengakui kekurangan Milan di laga tersebut adalah penyelesaian akhir.
“Kami memiliki peluang, kami tidak bisa memikirkan memiliki enam atau tujuh melawan tim seperti Inter, tetapi kami memang menyebabkan masalah bagi mereka dan harus lebih tepat melawan Napoli,” jelasnya.
Duel berkelas
AC Milan bertindak sebagai tuan rumah pada leg pertama. Bara api seolah terbakar di sana. Berbagai alasan mendukung hal itu. Pertama, karena partai bertajuk Derby della Madonnina ini selalu menyajikan duel berkelas, bertensi tinggi.
Berikutnya, kedua tim ingin mencari pelampiasan karena mendapatkan hasil mengecewakan dalam beberapa pertandingan terakhir. Kemudian, baik Rossoneri, julukan Milan, maupun Nerazzurri sama-sama bersaing memperebutkan scudetto Seri A Liga Italia.
Fakta demikian menjadi bumbu penyebab pertarungan antara dua tim Kota Milan di Coppa. Lalu bagaimana situasi dua raksasa Negeri Spageti itu?
Dimulai dari Milan. Sejatinya skuad polesan Stefano Pioli belum terkalahkan di enam partai terakhir. Hitungannya dari berbagai kompetisi. Namun, pasukan Merah Hitam hanya bisa mendapatkan hasil imbang di dua laga teranyar.
Padahal, lawan yang dihadapi adalah Udinese dan Salernitana. Nama terakhir berstatus juru kunci. Di atas kertas, harusnya Il Diavolo bisa mendapatkan hasil maksimal.
Sang arsitek tim Milan menyadari kubunya harus segera berbenah. Terkadang Milan kebobolan ketika memimpin terlebih dahulu.
"Saya mengevaluasi situasi ini. Sudah terlalu sering kami memecahkan kebuntuan dan lantas tidak membawa poin penuh. Pada tahap tertentu, kami berhenti menyerang, bertahan terlalu dalam pada babak kedua," kata Pioli, dikutip dari Football Italia.
Saya mengevaluasi situasi ini. Sudah terlalu sering kami memecahkan kebuntuan dan lantas tidak membawa poin penuh.
Waktunya tepat. Milan bisa menggunakan laga kontra Inter sebagai momen kebangkitan. Apalagi, nyaris semua penggawa penting Rossoneri bisa tampil. Hanya Zlatan Ibrahimovic yang belum jua sembuh dari cederanya. Kemudian, Sandro Tonalli dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning.
Lalu, bagaimana dengan sang rival? Sejatinya Nerazzurri sedang menjalani masa sulit. Pasukan Biru Hitam hanya sekali menang di enam pertandingan terakhir. Hitungannya dari berbagai ajang. Sisanya, anak asuh Simone Inzaghi merasakan tiga kekalahan dan bermain imbang di dua kesempatan.
Memasuki paruh kedua musim ini, awak La Beneamata terlihat sempoyongan. Inter terlempar dari singgasana Seri A dan terancam gagal melangkah jauh di Eropa.
Kesempatan pasukan Inzaghi untuk membalikkan keadaan terbuka lebar. Duel prestisius menunggu Hakan Calhanoglu dkk. Armada Nerazzurri diprediksi sangat termotivasi untuk memenangkan pertandingan.
Sebab, pada pertemuan terakhir kedua tim, Inter kalah 1-2. Nuansa ingin membalas dendam terasa. Sejumlah pengggawa utama La Beneamata bisa unjuk gigi.
"Kami dapat meninggalkan semua yang terjadi pada Februari di belakang kami. Kami harus pulih dengan cepat karena pada awal Maret kami langsung menjalani derbi," ujar Calhanoglu, mantan gelandang Milan yang kini membela Inter, dikutip dari laman resmi klubnya.
Partai ini bisa menjadi panggung debut Robin Gosens dalam balutan kostum Inter. Ia merupakan pemain anyar Nerazzurri yang didatangkan pada Januari 2022. Setelah diistirahatkan dalam duel dengan Udinese, Lautaro Martinez dan Milan Skriniar pun berpotensi turun gunung membela Inter.
Menarik dinantikan bagaimana jalannya Derby della Madonnina ketiga pada musim 2021/2022 ini. Perang taktik antara Pioli vs Inzaghi turut mewarnai pertempuran tersebut.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.