Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat m | ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

CSR

ACT Kirim Armada Kemanusiaan ke Pasaman Barat

ACT berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam penanggulangan bencana, seperti yang terjadi di Pasaman Barat.

Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2) pukul 08.39 WIB. Berdasarkan data yang dihimpun tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT), terjadi sejumlah kerusakan fasilitas umum akibat gempa tersebut. Namun, jumlah kerusakan masih dalam tahap pendataan.

Kerusakan paling parah dilaporkan terjadi di daerah Kajai, Kecamatan Talamau, serta daerah Balerong, Kecamatan Pasaman. Gempa tersebut juga dilaporkan terasa hingga Singapura dan Malaysia karena guncangannya yang kuat.

Merespons kebutuhan warga terdampak gempa bumi di Pasaman Barat, ACT bergegas memberangkatkan armada kemanusiaan dari Waqf Distribution Center, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Vice President ACT Dwiko Hari Dastriyadi menerangkan, armada yang diberangkatkan terdiri atas Humanity Food Truck, Humanity Food Bus, armada rescue double cabin, ambulans pre-hospital, dan truk-truk logistik. Tiap unit memiliki peran masing-masing untuk memberikan pelayanan kemanusiaan terbaik bagi korban gempa bermagnitudo 6,2 tersebut.

“Humanity Food Bus dan Humanity Food Truck akan membagikan ribuan makanan siap saji. Bantuan makanan menjadi penting karena saat ini para korban masih dilanda kepanikan dan belum mampu menyiapkan secara mandiri," ujar Dwiko dalam keterangan pers yang diterima Republika, Sabtu (26/2).

Sementara itu, truk logistik yang diberangkatkan juga telah membawa berbagai barang untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban, seperti air minum kemasan, makanan instan, tenda, selimut, dan alas tidur.

"Insya Allah, saat ini tim ACT dan para relawan tengah berupaya untuk mendirikan dapur umum di sana. Ini merupakan upaya untuk memudahkan distribusi bantuan dari para dermawan," ujar Dwiko.

Kendaraan untuk mendukung aksi medis pun mulai bergerak menuju titik pengungsian. Ambulans pre-hospital yang dilengkapi dengan perlengkapan medis lengkap siap memberikan pelayanan kesehatan untuk korban luka maupun sakit.

Dwiko menjelaskan, pemberangkatan armada tersebut menjadi langkah sinergi seiring bantuan Sahabat Dermawan yang langsung mengalir untuk korban gempa di Pasaman Barat. Langkah sigap ini bukan menandakan ACT mampu mengerjakannya sendiri.

“Justru pemberangkatan armada ini menjadi tanggapan ACT atas bantuan Sahabat Dermawan yang langsung dititipkan melalui kami," ujarnya.

Aksi ini, lanjutnya, adalah respons awal membantu korban gempa sekaligus respons cepat untuk menyalurkan bantuan Sahabat Dermawan detik ini juga. "Kami tidak bisa melakukan aksi hebat tanpa bantuan masyarakat dan relawan,” ungkap Dwiko.

Sampai saat ini, tim ACT bersama relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari Padang dan Pasaman Barat sudah bergerak menuju lokasi.

Persoalan gempa

Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, meminta pendataan persoalan pasca gempa Pasaman Barat segera diselesaikan. Karena pendataan yang tidak akurat akan memperlambat penanganan pasca bencana.

"Saya minta semua data-data tentang masalah-masalah yang terjadi harus detail, harus jelas, harus terpetakan dengan jelas agar jelas pula penanganannya, selanjutnya bantuan yang diterima serta distribusinya juga harus jelas," kata Mahyeldi, di Pasaman Barat, Senin (28/2).

Sementara itu bantuan dari berbagai pihak terus mengalir untuk masyarakat terdampak gempa. Baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan mendesak lain yang dibutuhkan oleh korban. Namun bantuan tersebut belum sepenuhnya dapat tersalurkan kepada korban gempa, diakibatkan kendala-kendala yang terjadi dilapangan, seperti belum terdatanya korban gempa dengan baik maupun persoalan-persoalan lainnya.

Mahyeldi menginstruksikan agar dibuatkan SK Tim Panitia penanggulangan bencana. Sehingga jelas pemetaan data semua warga yang terkena dampak gempa, baik berat, sedang maupun ringan di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

Data terbaru dari BPBD untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat tercatat 5 orang meninggal dunia, 37 orang luka berat, 310 orang luka ringan dan lebih kurang 10.000 orang mengungsi. Sedangkan untuk pemukiman penduduk tercatat sebanyak 400 rumah rusak dan beberapa fasilitas umum lainnya .

Sedangkan di Kabupaten Pasaman tercatat 6 orang korban meninggal dunia, 5 orang luka berat, 36 orang luka ringan, 4 orang hilang serta lebih kurang 3000 orang mengungsi, Pemukiman penduduk tercatat sebanyak lebih kurang 1000 rumah rusak.

Kemarin, Ahad (27/2), Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, mengakui pihaknya belum melakukan pendataan kerusakan pasca gempa secara detail. Menurut Hamsuardi, Pemkab Pasbar masih fokus untuk menangani warga yang mengungsi.

“Kami fokus penangan korban dulu, karena terlalu banyak yang mengungsi. Ini harus kami selesaikan kebutuhannya,” kata Hamsuardi.

Ia menyebut puluhan ribu warga terpaksa mengungsi ke sejumlah tenda pengungsian karena tak lagi memiliki rumah. Gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Jumat (25/2) lalu memporak-porandakan sekitar ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum.

Hamsuardi menyebut survei kerusakan akan mulai dilakukan pada Rabu (3/3) mendatang. "Nanti akan ditentukan kategori rusak berat, sedang atau ringan. Kami harapkan Rabu nanti warga sudah bisa pulang ke rumah dan membuat tenda di depan rumah masing-masing," ujar Hamsuardi.

Di Kabupaten Pasaman Barat, kerusakan parah terjadi di Kecamatan Talamau. Tepatnya di Nagari Kajai dan Nagari Timbu Abu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat