Menteri BUMN Erick Thohir. | Erdy Nasrul

Ekonomi

Erick Dorong Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Madura

Erick menjelaskan bahwa potensi wisatawan lokal jauh lebih besar.

JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong pembangunan infrastruktur untuk pariwisata lokal di Pulau Madura, mengingat transaksi wisatawan lokal jauh lebih besar dari wisatawan asing.

"Alhamdulillah seperti di Madura sendiri, kita berharap ke depannya ada pembangunan infrastruktur untuk pariwisata lokal atau local tourism. Ini kita coba dorong ke depan," ujar Erick Thohir dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu.

Menurut Menteri BUMN, selama ini RI terfokus kepada turis asing, ini yang harus diperbaiki sisi mentalitasnya, mengingat transaksi wisatawan lokal mencapai Rp 1.400 triliun, sedangkan wisatawan asing hanya Rp 300 triliun.

"Biasanya orang Indonesia selalu keluar negeri, itu yang salah. Kita mau bagaimana kembali membangun pariwisata lokal. Sekitar 72 persen wisatawan yang ada di Indonesia ini lokal, sedangkan 22 persennya wisatawan asing," kata Erick.

Menteri BUMN itu menegaskan bahwa dirinya tidak anti-asing, namun mendorong keberpihakan lebih besar kepada wisatawan lokal. Erick Thohir ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang menghargai bangsanya sendiri, membangun kekuatan budaya Indonesia.

"Kita harus juga belajar dari China. China itu ketika ada krisis dulu, produk lokalnya naik. Saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19, kita harus mendorong produk lokal diminati masyarakat Indonesia apalagi saat ini kita semua tidak boleh keluar negeri," ujar Erick Thohir.

Menteri BUMN itu juga mengajak agar pemerintah-pemerintah daerah untuk bisa pro aktif dalam mengundang investor guna membangun infrastruktur bagi pariwisata lokal di daerahnya masing-masing."Pemerintah daerah juga bisa pro aktif dalam mengundang investor," kata Erick Thohir.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney diharapkan dapat memperkuat ekosistem pariwisata di Tanah Air agar semakin diminati wisatawan.

Erick mengatakan, Indonesia memiliki berbagai potensi wisata yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Pemerintah ingin di antara lokasi pariwisata tersebut dapat dikoneksikan dengan infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai, sehingga memudahkan dan menjadi daya tarik wisatawan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Waskita dan tol Cimanggis - Cibitung

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) memberikan shareholder loan (SHL) kepada PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT). Dana sebesar Rp 622,53 miliar itu bersumber dari penyertaan modal negara (PMN).

Alokasi dana PMN ini akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung segmen Jatikarya-Simpang Susun Cikeas atau Seksi 2A yang ditargetkan selesai pada Juli 2022. Sementara itu, Tol Cimanggis-Cibitung ditargetkan akan selesai secara menyeluruh pada Januari 2023.

"Dengan pengalokasian dana PMN 2021 untuk Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A, perseroan optimistis pendapatan dari jasa konstruksi akan meningkat seiring dengan penyelesaian ruas tol tersebut," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam keterangan resminya, Jumat (18/2).

Perseroan juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) Jalan Tol Cimanggis-Cibitung bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada 30 Desember 2021. Dengan langkah ini, ia meyakini proses divestasi ruas tol ini dapat berjalan lancar.

Menurut Destiawan, CCT merupakan salah satu target divestasi jalan tol yang akan dieksekusi pada tahun ini. Aksi korporasi itu diharapkan dapat meningkatkan likuiditas, mengurangi beban bunga, serta mengurangi saldo utang perseroan melalui dekonsolidasian.

Sebelumnya, Waskita Karya menargetkan untuk mengurangi tiga hingga empat aset jalan tol miliknya. Menurut Destiawan, rencana divestasi salah satunya diharapkan berasal dari anak usaha perseroan, PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini, WTTR tengah menyelesaikan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A.

Waskita juga telah memberikan SHL dari PMN sebesar Rp 1,42 Triliun kepada WTTR untuk penyelesaian sejumlah proyek jalan tol. Alokasi dana tersebut akan digunakan sebesar Rp 1,22 triliun untuk penyelesaian Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A yang ditargetkan akan selesai pada 2022. Sisanya, sebesar Rp 204 miliar untuk pembayaraan retensi konstruksi Jalan Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV.

Upaya perbaikan kinerja Waskita mendapat respons positif dengan masuk dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Destiawan menilai, hal ini menunjukkan optimisme yang tinggi pada prospek pertumbuhan perseroan di masa depan.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari komunitas pasar modal kepada perseroan terutama dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik," kata Destiawan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menyampaikan, perseroan mengutamakan prinsip tata kelola yang baik dan manajemen risiko. Waskita juga melibatkan pihak eksternal sebagai business and finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan.

Selain itu, Waskita juga sedang melanjutkan implementasi program 8 Stream Penyehatan Keuangan melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah pada kuartal pertama tahun ini. Target penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp 3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing serta memperkuat modal kerja perseroan.

"Kami berharap komunitas pasar modal dapat selalu mendukung aksi korporasi perseroan saat ini maupun di masa mendatang," ungkap Taufik. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Waskita Karya (Persero) Tbk (waskita_karya)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat