Atlet seluncur es Zahra Lari. Prestasi Zahra tentunya menjadi kebanggaan umat Islam dunia. | Facebook/ZahraSkate

Uswah

Zahra Lari dan Keindahan Hijab di Seluncur Es 'Disney'

Prestasi Zahra tentunya menjadi kebanggaan umat Islam dunia.

 

OLEH IMAS DAMAYANTI

Masyarakat dunia kini dapat menyimak keindahan jilbab dari sudut pandang yang lebih beragam. Jilbab yang tadinya hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat global, kini justru mulai lebih tampak keindahannya melalui sebuah film berjudul “The Ice Princess” yang diproduksi Disney.

Dilansir dari Al-Arabiya, melalui film tersebut, Disney memperkenalkan Zahra Lari yang berseluncur dengan jilbabnya di seluncur es (ice skating). Film yang berdurasi 98 menit itu menampilkan sosok Zahra lengkap dengan keindahan jilbab yang dikenakannya sambil berseluncur di seluncur es.

Sebelumnya, Zahra dikenal sebagai seorang atlet berprestasi di bidang seluncur es. Pada 2013, Zahra bagkan berhasil mengukir prestasi di kontes Sportland Trofi ke-24 Piala Criterium Eropa. Dalam kontes yang diadakan di Hungaria itu, Zahra berhasil meraih tempat pertama di kategori interpretative C.

Prestasi tersebut tentunya menjadi kebanggaan umat Muslim dunia. Sebab, Zahra dapat berprestasi dengan membanggakan tanpa harus menanggalkan jilbabnya dalam kontes tersebut. Aksinya itu pun seolah menunjukkan kepada dunia bahwa dengan jilbab seorang Muslimah mampu melakukan segala hal dan meraih prestasi.

“Saya meluncur di atas es sesuai dengan nilai-nilai Islam. Semoga ini bisa menjadi motovasi dan dorongan kepada Muslimah berjibab lainnya untuk tidak berhenti meraih prestasi,” ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zahra Lari (zahralari)

Peseluncur dari gurun

Keinginan Zahra terhadap dunia seluncur es telah muncul sejak usianya masih dini. Tak heran, keinginannya itu pun membuat keluarganya yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, keheranan. Bagaimana mungkin seorang bocah—kala itu—yang berasal dari negeri gurun pasir menyukai olahraga seluncur es?

Beruntung saat usia Zahra beranjak 12 tahun, terdapat gelanggang es satu-satunya di Abu Dhabi yang terletak di Zayed Sports City. Sejak itulah Zahra semakin menekuni olahraga tersebut tanpa sekalipun pernah menanggalkan jilbabnya. Ternyata, bakat Zahra di olahraga seluncur es memang luar biasa.

Hanya membutuhkan waktu tiga tahun, Zahra mampu mengusai teknik triple jump layaknya peselencur profesional. Padahal, teknik ini secara umum hanya bisa dikuasai oleh orang-orang yang telah berlatih seluncur es selama 10 tahun.

Kualitas dan kemampuan Zahra di seluncur es terus tumbuh. Dia mampu membuktikan diri sebagai salah satu atlet seluncur es terbaik dunia. Meski sempat tersandung permasalahan prosedural kompetisi yang menganggap bahwa jilbab dapat membahayakan atlet seluncur es, hal tersebut tak membuat Zahra bergeming.“Saya berseluncur dengan jilbab. Maka kostum yang saya gunakan akan sesuai dengan tradisi Islam,” kata dia.

Terbukti, sejumlah prestasi dapat dia torehkan dengan baik. Meski mampu tampil  baik melalui aksinya, Zahra tetap dikenakan sanksi pengurangan skor akibat keputusannya untuk tetap menggunakan jilbab di saat seluncur es.

Dari sinilah kemudian Zahra secara aktif mulai mengkampanyekan isu pengubahan aturan soal penggunaan jilbab di ajang resmi olahraga. Dia percaya bahwa setiap orang berhak mengekspresikan nilai-nilai yang mereka percaya dalam wujud penampilan asal tidak merugikan orang lain.

Zahra telah membuktikan bahwa jilbab tak sama sekali membuatnya celaka di seluncur es, justru berkat jilbab seluncur es menjadi terasa lebih indah dipandang.

 

PROFIL

Nama lengkap: Zahra Lari

Tempat, tanggal, lahir: Abu Dhabi, 3 Maret 1995

Riwayat aktivitas: peseluncur es dari Uni Emirat Arab

Prestasi: Juara lima kali berturut-turut peseluncur indah dalam kejuaran nasional

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat