Sungai Cikeas Bogor | Youtube

Bodetabek

Pusat Diminta Revitalisasi Sungai Cikeas dan Cileungsi

Ada sejumlah titik tanggul perlu dibenahi, termasuk di DAS Cileungsi dan Cikeas.

BOGOR -- Perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2 di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dilanda banjir pada Rabu (16/2) hingga Kamis (16/2) dini hari. Banjir diakibatkan naiknya air di Sungai Cileungsi. Berkaca dari kasus ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendorong agar pemerintah pusat segera merevitalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan, Pemkab Bogor sudah meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merevitalisasi dua sungai tersebut. Revitalisasi yang dimaksud Ade Yasin, ditekankan pada penataan dan pembenahan sungai. Lantaran saat ini sejumlah titik tanggul perlu dibenahi, termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cileungsi dan Cikeas.

“Iya termasuk pembenahan DAS, itu kan pusat. Sampai hari ini belum ada action,” kata Ade Yasin kepada wartawan, Kamis (17/2).

Kendati demikian, Ade Yasin mengatakan, Pemkab Bogor melalui Dinas PUPR Kabupaten Bogor telah melakukan upaya pencegahan banjir. Yaitu, dengan membangun 19 sumur pompa. Pompa ini juga dapat mempercepat pengeringan banjir dan meminimalisasi endapan lumpur. “Itu (pompa) juga sudah mengurangi banjir. Kita juga sudah dorong Kementerian PUPR untuk segera selesaikan itu (revitalisasi),” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ade Yasin (ademunawarohyasin)

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan, banjir yang melanda Desa Bojong Kulur terjadi pada Rabu (16/2) malam pukul 22.15 WIB dengan ketinggian 130 hingga 160 sentimeter. Banjir baru surut pada Kamis (17/2) dini hari.

Adam memaparkan, dari 17 RW di Perumahan Villa Nusa Indah total rumah yang terdampak sebanyak 3.200 rumah. Di ribuan rumah tersebut terdapat 3.052 kepala keluarga (KK) dengan 11.208 jiwa.

Selain berdampak pada rumah warga, kata dia, sejumlah fasilitas umum juga terdampak banjir. Di antaranya, enam masjid di RW 13, 17, 21, 22, 24, dan 28. Serta tiga sekolah di Sekolah Akbid Bunda Auni, Sekolah Harapan Bunda, Sekolah Daarel Salam.

Berdasarkan analisis BPBD Kabupaten Bogor, banjir di Desa Bojong Kulur dicegah jika program pengendalian banjir dari Kementerian PUPR sudah terealisasi. Sementara itu, menurut Adam, pompa air yang sudah ada sejak 2020 itu juga efektif mempercepat pengeringan dan meminimalisasi endapan lumpur. “Kami juga memfungsikan pompa banjir. Pada saat bencana perlu juga dibuatkan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.

Butuh jembatan

Sementara itu, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengusulkan pembangunan jembatan yang sangat dibutuhkan warga dan pembenahan Kampung Mongol. Usulan pembangunan itu direncanakan masuk di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2023. Hal itu tertuang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2023. 

Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid, mengatakan, pembangunan jembatan dan pembenahan kampung itu merupakan pekerjaan rumah Kecamatan Bogor Tengah yang menjadi program prioritas wilayahnya. “Program-program prioritas musrenbang tahun lalu masih banyak yang belum terealisasi. Di antaranya pembangunan Jembatan Pulo Geulis, Jembatan Ledeng penghubung Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah,” ujar Wahid, Rabu (16/2).

Selain usulan pembangunan jembatan, kata dia, ada pula usulan rencana pembangunan tebing penahan tanah (TPT) di sepanjang Sungai Cipakancilan dan pembenahan Kampung Mongol di Kelurahan Tegallega yang turut masuk usulan rencana kegiatan 2023.

Selain itu, Wahid mengatakan, Kecamatan Bogor Tengah turut mengusulkan berbagai kegiatan, mulai dari bidang fisik, ekonomi, sosial, budaya, dan pemerintah. Di bidang fisik, di antaranya, lima usulan kegiatan pembangunan pemeliharaan drainase lingkungan, tiga pembangunan jembatan, tiga pembangunan TPT sungai, delapan usulan pembangunan TPT permukiman. Juga tiga perbaikan jalan setapak dan satu perbaikan tempat pembuangan sampah (TPS) serta usulan pembangunan trotoar di Jalan Dewi Sartika.

“Kami harap usulan-usulan dari berbagai bidang tersebut serta kolaborasi semua stakeholder di Kecamatan Bogor Tengah bisa mempercepat terciptanya Kota Bogor yang sehat, cerdas dan sejahtera. Serta terwujudnya Kota Bogor yang ramah keluarga,” kata Wahid.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menekankan rencana prioritas terkait aspirasi warga harus bisa diwujudkan. Termasuk dalam pelaksanaan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor dan janji kampanye wali kota.

Ia menegaskan, beberapa program prioritas seperti pembangunan jembatan Pulo Geulis, Jembatan Ledeng, Pembangunan TPT Cipakancilan hingga pembenahan Kampung Mongol, jangan sampai tidak diwujudkan kembali. “Jangan sampai terlewat lagi, saya minta betul jangan lupa apa yang disepakati akan dirasakan di 2024. Di akhir masa bakti saya, program-program yang menjadi aspirasi warga jadi prioritas dan harus terealisasi,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat