Ilustrasi Usaha Rintisan | Pixabay

Inovasi

Geliat Ekosistem Rintisan Kian Meyakinkan

Sektor internet Asia Tenggara terus berkembang pesat, dengan Indonesia sebagai pasar utama.

Program Telkomsel Innovation Center (Tinc) Batch 7 yang berlangsung sejak Desember 2021 kini telah menemukan lima usaha rintisan terbaik yang berhasil melalui berbagai tahapan seleksi ketat. Dengan demikian, kelima rintisan tersebut berkesempatan untuk maju ke tahapan seleksi terakhir, sebelum berakselerasi bersama Tinc dan Telkomsel.

Vice President Strategic & Explorative Partnership Telkomsel, Mahmud Saladin, menyampaikan, penyelenggaraan Tinc merupakan bentuk komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler yang terus berupaya memperkuat ekosistem digital nasional secara inklusif dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan menghadirkan wadah bagi rintisan lokal untuk dapat berkembang, serta mengoptimalkan berbagai potensi melalui peluang kolaborasi. 

“Tinc sangat selektif dalam menetapkan para startup yang akan menjalin kolaborasi dengan Telkomsel guna memperkuat pemberdayaan inovasi karya anak bangsa yang terukur. Terutama yang memiliki potensi untuk mengembangkan solusi digital yang dapat meningkatkan keunggulan produk dan layanan Telkomsel,” ujar pria yang biasa disapa Amu, Jumat (18/2). 

Sebelumnya, di sepanjang Oktober-Desember 2021 terdapat 129 rintisan yang mendaftar untuk mengikuti program Tinc Batch 7. Untuk bisa sampai ke tahap final, ratusan rintisan tersebut harus melalui proses seleksi ketat yang mana 50 rintisan di antaranya berhasil lolos ke tahap video pitch screening

Kemudian tersisa 21 rintisan yang lolos ke tahap interview dan demo, hingga akhirnya terpilih lima rintisan yang lolos untuk seleksi ke tahap onboarding dan berkesempatan kolaborasi dengan Telkomsel. 

photo
Telkomsel Innovation Center (Tinc) (Ilustrasi) - (Dok Telkomsel )

Kelima rintisan yang lolos seleksi ini di antaranya Askara Daulat Desa, Fammi, Machine Vision, Tujju, dan Tumbasin. Mereka terbukti mampu mengembangkan inovasi digital sebagai solusi yang lebih berdampak dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun sektor lintas sektor industri. 

Sejak dihadirkan pada 2018, Tinc adalah program akselerator Telkomsel untuk semua solusi digital dengan mengimplementasikan tiga nilai utama dalam mendukung kemajuan para inovator lokal di setiap batch yang digelar, di antaranya Connect yang membantu menghubungkan startup berpengaruh dengan ekosistem yang tepat untuk tumbuh. 

Pada batch ketujuh ini, Tinc juga telah menggandeng Google Cloud, Meta, AWS, dan Xendit sebagai mitra strategis yang diharapkan dapat mendukung pengembangan rintisan yang mengikuti program Tinc.

 
Penyelenggaraan Tinc merupakan  komitmen Telkomsel memperkuat ekosistem digital nasional secara inklusif. 
Vice President Strategic & Explorative Partnership Telkomsel. 
 
   

Investasi Bezos

photo
Aplikasi Lummo menjadi usaha rintisan kedua di Indonesia yang mendapat pendanaan dari Jeff Bezos. - (Dok Lummo )

Jeff Bezos, pendiri lopasar terbesar di dunia Amazon.com, baru saja melakukan investasi keduanya di ekosistem rintisan Indonesia dengan Lummo. Lummo merupakan perusahaan rintisan penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) dan software-as-a-service (SaaS). 

Bezos melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, mengikuti putaran investasi Seri C terbaru senilai 80 juta dolar AS di Lummo yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India. Keikutsertaan Bezos dalam seri pendanaan ini bertujuan memperkuat ambisi Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

“Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini, di saat bersamaan kami juga tengah memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnis kami secara jangka panjang,” ujar Krishnan Menon selaku CEO dan Pendiri Lummo.

Investasi ini, lanjutnya, akan semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia. Termasuk juga, mempercepat pertumbuhan bisnis dan memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo,

Sektor internet Asia Tenggara terus berkembang pesat, dengan Indonesia sebagai pasar utama. Menurut laporan Google Temasek 2020, gross merchandise value (GMV) atau total pembelian daring ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai lebih dari 300 miliar dolar AS pada 2025, dengan Indonesia diperkirakan mencapai 124 miliar dolar AS. 

Sayangnya, inklusi digital dan keuangan masih mengalami kesenjangan, yang semakin diperburuk oleh pandemi. Partisipasi para inovator dan rintisan muda pun sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini, dengan cara memanfaatkan potensi mereka demi membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.

LummoSHOP yang merupakan produk unggulan Lummo. Produk ini  memberikan akses pada pelaku usaha untuk menganalisa dan menargetkan pelanggan untuk kembali melakukan pembelian melalui catatan dan riwayat pembelian pelanggan. 

Fitur lainnya termasuk chat commerce, integrasi katalog, custom domain dan situs laman khusus, manajemen multi-platform, fitur yang dipersonalisasi untuk branding bisnis, dan lain-lain.

Dengan fitur manajemen multiplatform, pelaku usaha dan pemilik merek dapat menggunakan solusi perangkat lunak ini sebagai pusat operasional bisnis daring yang memungkinkan mereka mengelola semua pesanan pelanggan dari berbagai platform belanja.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat