Sejumlah pekerja melakukan penataan di ruas jalan nasional di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Senin (14/2/2022). Pemerintah Kota Tangerang berencana melakukan sistem satu arah di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang sebagai upaya mengatasi kemacetan | ANTARA FOTO/Fauzan

Bodetabek

Jalan Daan Mogot Tangerang Bakal Satu Arah Mulai 20 Februari

Jalan Daan Mogot jadi konsen untuk menyelesaikan kemacetan yang ada

TANGERANG -- Dinas Perhubungan Kota Tangerang merencanakan penerapan satu arah atau one way di Jalan Daan Mogot, Tangerang. Upaya ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang kerap kali terjadi di wilayah tersebut.

Pelaksanaan rekayasa lalu lintas dengan sistem tersebut rencananya bakal dilakukan pada Ahad 20 Februari 2022. Rencana ini mundur dari rencana awal pada Ahad, 13 Februari 2022.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar menjelaskan, Jalan Daan Mogot menjadi area yang difokuskan oleh pihaknya dalam penerapan sistem one way. Sehingga, saat ini, Dishub Kota Tangerang tengah menggodok rekayasa lalu lintas dengan sistem tersebut.

Jalan Daan Mogot jadi konsen untuk menyelesaikan kemacetan yang ada, baik di akses utama Daan Mogot maupun di perlintasannya. "Jadi, tidak hanya menyelesaikan di akses mulut tol, tapi juga terintegrasi dengan jalur-jalur lainnya,” ujar Wahyudi saat dihubungi Republika, Senin (14/2).

Untuk menerapkan skema one way, Dishub Kota Tangerang telah mencoba beberapa kali upaya. Namun, skema tersebut diyakini menjadi cara yang tepat untuk mengurai kemacetan di Jalan Daan Mogot yang diketahui dilintasi kendaraan dengan volume yang sangat tinggi. 

Adapun terkait diundurnya penerapan sistem one way dari 13 Februari menjadi 20 Februari 2022, Wahyudi mengatakan, hal itu karea perlu perluasan median atau separator Jalan Daan Mogot terlebih dahulu. Hal itu dilakukan usai berdiskusi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

“Karena kita masih butuh waktu untuk menyelesaikan bukaan median tengahnya. Aspek utama yang dipertimbangkan adalah aspek keselamatan, lalu kelancarannya. Atas dasar itu kita pending satu pekan,” ujarnya.

Dengan demikian, saat ini Jalan Daan Mogot masih berjalan normal seperti biasa dengan sistem dua arah. Dishub Kota Tangerang saat ini juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan sistem satu arah atau one way. “Mudah-mudahan bisa menyelesaikan semua konflik traffic di area Daan Mogot,” tuturnya. 

Dalam penerapan sistem one way, ada enam rekayasa lalu lintas yang disiapkan oleh Dishub Kota Tangerang. Enam rekayasa lalu lintas yang bakal diterapkan antara lain kendaraan dari Jalan Sitanala menuju Jakarta dapat lurus hingga sepanjang Jalan Bouraq sampai ke Jalan Daan Mogot, jalur Jalan Sitanala menuju Bandara Soekarno-Hatta dapat lurus sampai ke Jalan Bouraq. 

Jalur Jalan Sitanala menuju ke Jalan TMP Taruna atau Jalan Sudirman dapat lurus ke Jalan Bouraq, jalur Jalan Sitanala menuju Tol Daan Mogot dapat lurus terus sepanjang Jalan Bouraq sampai ke Jalan Daan Mogot. Selanjutnya, kendaraan dari arah Bandara Soekarno-Hatta atau Jalan Pembangunan 3, lalu one way kendaraan dari Jalan Pembangunan 3.

One way juga akan dikenakan untuk kendaraan dari dari arah Jakarta menuju Tol Daan Mogot, selanjutnya kendaraan dari arah Tol Daan Mogot menuju Jalan TMP Taruna; menuju Bandara Soekarno-Hatta dan yang ingin menuju Jakarta. Kemudian pengaturan one way juga untuk Kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman menuju jalan TMP Taruna; yang ingin menuju bandara; yang ingin menuju Jakarta, serta yang ingin menuju Tol Daan Mogot. Selanjutnya, penerapan one way untuk kendaran dari arah Pintu Air menuju Jakarta, menuju bandara, menuju jalan TMP Taruna dan menuju Tol Daan Mogot. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DinasPerhubunganTangerangKota (dishub_kotatangerang)

Sumur resapan

Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) akan memperdalam sumur resapan sedalam 20 meter mulai tahun depan untuk mempercepat air meresap ke dalam tanah."Kita berencana memperdalam sumur. Rencananya akan dilakukan saat musim kemarau tahun depan," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Barat Wawan Kurniawan.

Nantinya, sumur resapan yang semula sedalam tiga meter akan dibor sampai kedalaman 10 sampai 20 meter. Namun, diameter sumur resapan yang diperdalam itu akan diperkecil."Nanti sumur resapannyadiperdalam lagi dengan diameter 20 sentimeter sejauh 10 sampai 20 meter," kata Wawan. Setelah itu, lubang sebesar 20 sentimeter itu akan dimasukkan paralon agar air bisa meresap ke dalam tanah.

Menurut Wawan, hal tersebut perlu dilakukan agar air bisa masuk ke dalam dasar tanah dengan cepat. Dengan demikian, katanya, sumur resapan pun bisa berfungsi maksimal mengurangi genangan air.

"Nantinya kita akan pilih sumur resapan mana saja yang akan diperdalam," jelas dia.

Sebelumnya, pihak SDA sudah membangun sekitar 600 sumur resapan yang tersebar di wilayah Jakarta Barat. Sumur resapan itu hanya dibangun di wilayah yang dinilai rawan banjir. Salah satu wilayah yang dibangun sumur resapan adalah kawasan Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat.

Menurut Wawan, tercatat ada 40 sumur resapan yang dibangun di sana."Misalnya di Satpas SIM di sana ada 40 titik pembuatan sumur resapan. Ditempatkan di parkiran karena sering tergenang di area area parkiran," kata Wawan.Sumur resapan itu hingga saat ini dianggap masih berfungsi dengan baik. "Kita pastikan sumur resapan itu bekerja dengan baik," jelas dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by jakartaview.id (jakartaview.id)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat