Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan), Komisaris Independen Mohammad Effendi (kiri), Wakil Presiden Direktur C Ariano Rachmat (kedua kanan) dan Direktur Julius Aslan (kedua kiri) berbincang seusai melaksanakan Rapat Umum P | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ekonomi

Adaro Perkuat Kontribusi untuk Indonesia

Adaro berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 420,9 juta dolar AS.

JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk memutuskan pergantian nama menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Pergantian nama dilakukan setelah mendapatkan persetujuan para pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Rabu (9/2).

Perubahan tersebut guna menandakan status perusahaan sebagai perusahaan nasional. Dengan nama baru, perseroan akan terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kontribusinya kepada Indonesia.

"Penggantian nama perseroan menegaskan kembali identitas kami sebagai perusahaan Indonesia. Kami berharap dapat terus berkontribusi untuk bangsa dan negara ini," kata Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir pada Rabu (9/2).

Selain pergantian nama, agenda lainnya yang juga dibahas dalam RUPSLB meliputi perubahan komposisi dewan komisaris Adaro. Pada agenda ini, para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Raden Pardede dari posisinya sebagai komisaris independen perseroan.

Pemegang saham selanjutnya menyetujui penunjukan Budi Bowoleksono sebagai komisaris independen perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPSLB kali ini sampai penutupan RUPST Adaro pada 2023. Kredensial Budi Bowoleksono diyakini akan semakin memperkuat peran pengawasan dewan komisaris terhadap perseroan.

RUPSLB juga membahas perubahan komposisi direksi perseroan. Pada agenda ini, para pemegang saham menyetujui penunjukan Michael William P Soeryadjaya sebagai direktur Adaro untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPSLB ini sampai penutupan RUPST perseroan pada 2026. Perusahaan meyakini pengalaman Michael akan semakin memperkuat tim manajemen.

"Perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan akan semakin memperkuat kepemimpinan di perseroan," ujar Garibaldi.

Adaro berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 420,9 juta dolar AS hingga kuartal III 2021. Angka itu tumbuh 284,81 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Kenaikan laba itu didongkrak pendapatan perusahaan yang tumbuh 31,44 persen (year on year/yoy) menjadi 2,56 miliar dolar AS dalam periode sembilan bulan tahun ini. Perseroan mencatat produksi batu bara pada periode tersebut sekitar 40 juta ton. Angka itu turun 4 persen (yoy). Sedangkan, volume penjualan batu bara sebesar 38,86 juta ton atau turun 5 persen (yoy).

Dengan catatan kinerja yang positif, Adaro turut berkontribusi dalam membayarkan royalti serta pajak penghasilan kepada pemerintah. Royalti yang dibayarkan kepada pemerintah serta beban pajak penghasilan mencapai 510 juta dolar AS.

Selain itu, Adaro juga terus berupaya memberikan kontribusi positif pada negara dengan meraih penghargaan Proper predikat emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Capaian ini merupakan Proper emas keempat bagi perusahaan yang bergerak di bidang batu bara.

Kepala Teknik Tambang Adaro Energy Suhernomo mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari kerja keras perusahaan dalam melakukan operasional pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sejalan dengan penghargaan ini, Suhernomo menegaskan, ke depan perseroan akan menguatkan sinergi dalam rangka mencapai tujuan menciptakan masyarakat pascatambang yang mandiri. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Adaro Energy Tbk (adaroenergy)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat