Pekerja mengerjakan proyek Tunnel 1 Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung di kawasan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Tunnel 1 merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang dibangun sepanjang 1.885 meter dan dirancang m | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

Progres Proyek Kereta Cepat Capai 79 Persen

KCIC menemui tiga kendala besar dalam pengerjaan proyek kereta cepat.

JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) hingga saat ini masih terus mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Progres pengerjaan KCJB sudah mencapai 79 persen. 

“Dari progres itu untuk bridge 89,30 persen, supgrade 78 persen, dan tunnel 98 persen,” kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/2). 

Dwiyana menjelaskan, saat ini delapan trainset sudah melakukan uji coba dinamis. Ia menyebutkan, sebanyak tiga trainset lainnya belum selesai dibangun.  KCIC akan mengupayakan pengerjaan sesuai dengan target yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Presiden berharap pada akhir 2022 sudah uji coba dinamis di Stasiun Tegalluar ke Padalarang. Lalu, saat operasinya nanti Juni 2023 diharapkan dapat mengurangi kemacetan,” ujar Dwiyana. 

Terdapat tiga untuk konstruksi tunnel atau terowongan yang belum selesai dibangun. Saat ini, baru 10 tunnel yang sudah selesai dibangun.  Dwiyana mengakui, KCIC menemui tiga kendala besar dalam pengerjaan proyek KCJB. “Kendala proyek yang paling besar ada pada pendanaan, pandemi Covid-10, dan teknis konstruksi,” kata Dwiyana.

Kondisi pandemi Covid-19 membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum bisa memberikan modal secara penuh. Biaya proyek KCJB diketahui membengkak hingga Rp 27 triliun. 

Untuk itu, penyertaan modal negara (PMN) diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menutup kekurangan setoran modal. Dwiyana memastikan, setoran modal tersebut akan digunakan untuk pembayaran sewa barang milik negara (BMN) Rumija Tol dan pengganti investasi PT PLN (Persero) karena harus merelokasi sejumlah tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT). 

Begitu juga, untuk investasi clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, dan lainnya. Kendala terbesar kedua, yakni pandemi Covid-19. “Total case pekerja kami sebanyak 491 orang. Setiap pekerja yang terkonfirmasi positif berdampak terhadap tiga sampai lima pekerja yang perlu melakukan isolasi karantina mandiri,” ujar Dwiyana. 

Ketiga adalah kendala teknis konstruksi. Dwiyana mengatakan, KCIC harus menghadapi kondisi geologi di beberapa titik tunne dua, empat, dan enam. Selain itu, KCIC juga harus melakukan relokasi 126 tower SUTT. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan, sejumlah upaya disiapkan untuk mendukung konektivitas KCJB. Akses pertama, yakni dukungan integrasi Stasiun Halim dengan angkutan LRT Jabodebek dan Transjakarta. 

Tak hanya itu, Zulfikri mengatakan, integrasi KCJB sepanjang 142 km tersebut juga akan dibuat di Stasiun Padalarang. Zulfikri mengatakan, Stasiun Padalarang akan diintegrasikan dengan layanan kereta api di Bandung Raya. 

Operasional KCJB akan melalui empat stasiun. Keempat stasiun tersebut, yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. KCIC juga membangun depo di Tegalluar. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KCIC (keretacepat_id)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat