Tubuh Rayan Awram dibungkus dalam selimut khusus, diangkut ke dalam ambulans di Desa Ighran, Provinsi Chefchaouen, Maroko, Sabtu (5/2).   | Mosa'ab Elshamy/AP

Kisah Mancanegara

Penyelamatan Rayan Berujung Duka

Permohonan orang tua Rayan untuk menyelamatkan sang putra telah menarik perhatian global.

OLEH DWINA AGUSTIN

Rayan Awram (5 tahun) tampak terbungkus selimut khusus warna kuning, Sabtu (5/3) malam. Tubuhnya berhasil diangkat dari dalam sumur, melalui terowongan yang khusus dibuat dalam proses penyelamatan ini.

Namun, Rayan tak akan bisa bermain-main lagi. Nyawa bocah Desa Ighran di Maroko ini tak berhasil diselamatkan.

Empat hari sebelumnya, Rayan tercebur ke dalam sumur yang memiliki lebar 45 centimeter di bagian atas dan meruncing saat turun 32 meter ke dasar, di mana Rayan terjebak. Kondisi ini membuat penyelamat tidak mungkin untuk turun secara langsung.

Permohonan orang tua Rayan untuk menyelamatkan sang putra telah menarik perhatian global. Pesan-pesan dan dukungan online terus mengalir dari seluruh penjuru dunia.

Raja Maroko Mohammed VI menyatakan rasa duka cita mendalam kepada kedua orang tua Rayan, Khaled Oram dan Wassima Khersheesh.

Istana menyatakan, mereka mengikuti proses penyelamatan itu dengan seksama dan "Menginstruksikan aparat untuk menggunakan segala cara untuk menyelamatkan si anak dari sumur dan mengembalikannya kepada orang tuanya dalam keadaan selamat."

Orang berkumpul di tempat kejadian untuk menyaksikan upaya penyelamatan ketika ratusan pekerja bekerja keras untuk menyelamatkan anak itu. Di seluruh negeri, orang Maroko mengikuti kisah itu di televisi di rumah-rumah dan kafe-kafe.

photo
Warga menyaksikan penyelamatan Rayan di Desa Ighran, Provinsi Chefchaouen, Maroko, Sabtu (5/2).   - (Mosaab Elshamy/AP)

Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan adegan setelah tubuhnya ditemukan. Ratusan petugas penyelamat yang putus asa dan penonton berkumpul di lokasi dan menyorotkan senter ponsel mereka ke udara.

Tim penyelamat akhirnya mencapai keberadaan anak itu pada Sabtu malam setelah memindahkan sebagian besar bongkahan di lereng bukit terdekat. Tim penyelamat dengan hati-hati membuat terowongan horizontal ke dalam sumur.

Seorang kerabat laki-laki dari anak laki-laki itu mengatakan sehari sebelum penemuan jenazah bahwa keluarga itu pertama kali menyadari kehilangan ketika mendengar tangisan teredam. Mereka menurunkan telepon dengan lampu dan kamera dinyalakan untuk menemukannya.

"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu.

photo
Orang tua Rayan Awram menanti sebelum anak mereka diangkut ke dalam ambulans di Desa Ighran, Provinsi Chefchaouen, Maroko, Sabtu (5/2).   - (Mosaab Elshamy/AP)

Daerah berbukit di sekitar Chefchaouen sangat dingin di musim dingin dan penyelamat berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air, dan oksigen melalui tabung. Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu membuat parit besar melalui lereng bukit, kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan, dengan risiko terus-menerus memicu tanah longsor.

Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan ke tempat Rayan berada. Mereka akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu malam dan membawa tubuhnya ke ambulans yang menunggu. Namun, tubuh mungil itu tak lagi bernapas. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat