
Bodetabek
Ribuan Ikan Mati di Sungai Cikaniki Bogor
Ribuan ikan mati di Sungai Cikaniki Bogor diduga karena pencemaran.
BOGOR — Ribuan ikan di aliran Sungai Cikaniki, Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, ditemukan mati mendadak, Rabu (2/2). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menduga ribuan ikan tersebut mati akibat aktivitas tambang ilegal yang mencemari sungai.
Kepala Seksi Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru Sucahyo, mengatakan, aktivitas tambang ilegal di sekitar kawasan tersebut disinyalir berupa penambang emas tanpa izin (PETI).
“Itu disinyalir adanya PETI. Memang sudah berulang kali PETI itu. Itu yang memang susah,” kata Dyan melalui telepon selulernya, Kamis (3/2).
Menurut Dyan, ribuan ikan mati tidak hanya ditemukan di Sungai Cikaniki. DLH Kabupaten Bogor juga tengah meneliti ribuan ikan di Setu Citongtut, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang juga mendadak mati.
Ia mengatakan, DLH Kabupaten Bogor akan mendatangi langsung Sungai Cikaniki, tepatnya di titik matinya ribuan ikan tersebut. Meskipun, Dyan mengaku pihaknya mengalami keterbatasan personel untuk ke lapangan mengecek kondisi sungai. Menurut dia, DLH akan mengambil sampel air di Sungai Cikaniki.
“Standar aturan atau tupoksi kami, yaitu pengambilan sampel air kenapa ikan itu mati. Kemudian parameter nanti akan ketahuan dari mana saja, kegiatan apa saja parameter itu,” ujarnya.
Kepolisian Sektor Nanggung juga menerima laporan ribuan ikan yang mati mendadak di aliran Sungai Cikaniki. Setelah menerima laporan, Polsek Nanggung langsung melakukan penyelidikan.
Kapolsek Nanggung, AKP Achmad Budi Santoso, mengungkapkan, dari hasil pengecekan di lokasi, air sungai Cikaniki keruh. Ia pun membenarkan ikan yang berada di aliran sungai tersebut dalam keadaan mati. Namun, ia menyebut penyebab kematian ribuan ikan tersebut berbeda dari dugaan DLH.
“Diduga kematian ikan-ikan tersebut diakibatkan adanya warga yang mengambil ikan menggunakan bahan kimia,” ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian ikan, kata dia, Polsek Nanggung bersama PT Antam UPBE Pongkor telah mengambil sampel air dari beberapa aliran sungai untuk dilakukan uji laboratorium. “Yang mana hingga saat ini hasilnya masih belum keluar,” ucap Budi.
Sementara itu, Camat Nanggung, Ae Saefuloh, mengatakan, dari hasil pengamatan visual di lokasi, memang ditemukan sejumlah ikan yang mati. Ia menegaskan, ikan yang mati merupakan ikan yang memang hidup liar di aliran Sungai Cikaniki, bukan hasil budi daya warga.
Terkait penyebab kematian ikan, Ae mengaku sudah melaporkannya ke DLH Kanupaten Bogor. “Iya kita sudah cek lokasi dan menyelidiki penyebabnya, tapi perlu ada data yang pasti dan penyebab pastinya ini masih perlu proses,” ujarnya.
Menurut Ae, kejadian itu baru pertama kali terjadi selama ia menjabat menjadi Camat Nanggung selama dua tahun terakhir. Untuk itu, ia mengimbau kepada warga untuk sementara tidak menggunakan air sungai untuk sementara. Sebab, warga sekitar kerap memanfaatkan aliran sungai untuk mandi, cuci muka, dan mencuci pakaian.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.