Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Syafaat Sahabat Saleh

Islam mengajarkan kita agar teliti dalam memilih teman.

Oleh BIKI ZULFIKRI RAHMAT

 

OLEH BIKI ZULFIKRI RAHMAT

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS az-Zukhruf: 67).

Manusia selalu berkeinginan untuk berinteraksi atau berteman dengan yang lain, sehingga disebut makhluk sosial (homo socius). Allah SWT menciptakan manusia berbeda-beda dari suku, bangsa, dan bahasa untuk saling mengenal.

Islam mengajarkan kita agar teliti dalam memilih teman. Tidak sedikit orang yang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh berteman dengan orang yang salah. Namun, tidak sedikit pula orang yang mendapatkan kebaikan dan hidayah karena bergaul dengan orang-orang yang saleh.

Bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata: “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh, maka peganglah erat-erat.”

Banyaknya kenangan dalam ketaatan merupakan langkah bersama yang akan menjadi hujjah (alasan) saling bertanya keberadaan kita di surga. Tanyakanlah jika engkau tidak menjumpaiku di surga.

Ibnul Jauzi berkata kepada sahabat-sahabatnya: “Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ‘Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Hasan al-Bashri berkata: “Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”

Dalam hadis, Nabi SAW bersabda, “Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: ‘Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji’.”

Dijawab: “Keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka. Para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah: “Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan dari Neraka sudah tidak tersisa.” Allah berfirman: “Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar. Maka, dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka…” (HR Bukhari).

Pertanyaannya, apakah kita sudah memiliki teman yang seperti itu? Teman yang bisa menolong dalam kebaikan, teman yang mau bemunajat memohonkan kepada Allah di akhirat.

Kalau belum, carilah mumpung masih hidup. Maka, pastikan di tempat kerja, kita punya teman yang bisa membawa ke surga. Di rumah, pastikan bahwa pasangan kita bisa membawa ke surga, pastikan di tempat kehidupan kita, siapa pun tetangga, kerabat kita, pastikan adalah sahabat yang bisa membantu untuk mencari Anda dan bisa masuk ke dalam surga.

Wallahu a’lam bissawwab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat