Mewujudkan talenta digital di era 4.0 (ilustrasi) | Pixabay

Inovasi

Kolaborasi Hadirkan Talenta Digital Mumpuni

Saat ini, dunia pendidikan Indonesia dihadapkan pada tuntutan penyediaan sarana pendidikan berbasis teknologi.

Perkembangan teknologi yang terus bergulir di Tanah Air membuat kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) digital terus meningkat. Hal ini tentunya memerlukan campur tangan dari berbagai pihak untuk membantu terus tumbuhnya talenta digital baru di Tanah Air. 

Pada Rabu (19/1), Alita Praya Mitra bekerjasama dengan Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) dan ARS University untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengatakan, sebagai perusahaan penyedia jaringan dan solusi telematika yang telah berkiprah lebih dari 26 tahun, Alita sangat menyadari pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk industri ini. 

Menurutnya, sebagai perusahaan penyedia jaringan dan solusi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi, untuk menyambut era transformasi ekonomi digital, Alita memiliki tanggung jawab dalam membangun infrastruktur digital yang saat ini sudah menjangkau tujuh provinsi, 63 kota/kabupaten, 2.547 desa, dan telah mencapai sekitar 8.000 kilo meter. “Tahun ini, akan terus dikembangkan hingga mendekati 20 ribu kilo meter untuk jaringan fiber optik serta beragam solusi berbasis Internet of Things (IoT) yang diperlukan,” ujarnya. 

Kolaborasi ini, lanjut Teguh, diharapkan bisa mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan penetrasi solusi IoT di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk juga agar percerpatan penetrasi broadband internet kian terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, diskursus tentang integrasi teknologi ke dunia pendidikan telah digaungkan di awal 2020 berupa kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. 

photo
Alita Praya Mitra bekerjasama dengan Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) dan ARS University untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi, Kamis (19/1). - (Dok Alita Praya Mitra )

Berdasarkan Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020, Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar selama tiga semester di luar program studinya sehingga mahasiswa dapat memperkaya wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion-nya. Desain perkuliahan dan kurikulum Kampus Merdeka juga diharapkan mulai memasukkan nilai keunggulan industri 4.0 yang aplikatif dan sejalan dengan perkembangan industri.

Teguh menambahkan, saat ini masih banyak terdengar keluhan sulitnya lulusan perguruan tinggi mencari pekerjaan. Sementara di sisi lain, banyak perusahaan kesulitan mendapatkan pegawai dengan kualifikasi yang memenuhi kebutuhan industri. “Bukan karena pekerjaan tersebut memerlukan pengalaman kerja bertahun-tahun atau keahlian khusus yang sulit dipelajari, namun kebutuhan industri ternyata tidak dipelajari di kampus,” ujarnya. 

Alita mengharapkan kolaborasi ini berjalan dengan lancar dan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Selain dari sisi infrastruktur, Alita juga merupakan pelopor solusi pintar berbasis IoT yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. 

Akhir tahun lalu, bersama dengan stakeholder, baik itu pemerintah, dunia usaha, komunitas, akademia serta penyedia teknologi Alita meluncurkan inisiatif pembuatan Virtual Techno Park yang bertujuan mempermudah ruang kolaborasi serta industrialisasi berbagai bentuk R&D teknologi IoT khususnya di Indonesia. 

Perkuat Komitmen

photo
Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng D Eng (kiri) dan HR Director Huawei Indonesia Dani K Ristandi dalam kunjungan ke Huawei Innovation Center. - (Dok Huawei Indonesia. )

Fokus untuk terus meningkatkan kemmapuan talenta digital di Indonesia juga terus diperkuat oleh penyedia teknologi Huawei. Selama ini, Huawei menyadari bahwa dalam misinya untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu talenta digital di Indonesia pada 2024, diperlukan kolaborasi-kolaborasi yang produktif dengan perguruan tinggi yang menjadi ujung tombak pendidikan dan riset.

Kerja sama Huawei dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, telah terjalin sejak 2013. Kerja sama tersebut, kini makin diperkuat dengan kunjungan Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono M Eng D Eng ke Huawei Innovation Center.

Menurut Panut, kolaborasi UGM dengan Huawei adalah bagian dari mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi. “Kunjungan UGM ke Huawei Innovation Center menggarisbawahi komitmen kedua pihak terhadap peningkatan talenta digital di Indonesia,” ujarnya. 

 
Talenta digital menjadi salah satu kebutuhan utama dalam proses menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital yang patut diperhitungkan di kancah global.
 
 

Sebelumnya, Huawei dan UGM telah melakukan serangkaian kerja sama, antara lain pameran kerja dan kesempatan magang, berbagi pengetahuan dalam rangka Huawei Tech Day yang telah diselenggarakan sejak 2015, program sertifikasi datacom bagi mahasiswa, program ICT Academy sejak 2018, pengembangan kurikulum AI sejak 2020, dan pelatihan tentang edge computing melalui Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp pada 2020. 

Panut pun mendorong Huawei dan pengembang teknologi lainnya untuk terus memberikan dorongan dan kontribusi nyata bagi pendidikan tinggi di Indonesia demi terciptanya talenta digital yang memadai. “UGM berharap kerja sama yang sudah berjalan ini dapat ditingkatkan dan diperluas, mengingat Indonesia masih berkewajiban untuk menguasai bidang siber agar tidak terlena oleh kemajuan-kemajuan di bidang teknologi informasi yang terus bertransformasi,” katanya. 

HR Director Huawei Indonesia Dani K Ristandi menyampaikan, selama lebih dari 21 tahun hadir di Tanah Air, Huawei menaruh perhatian yang sangat dalam kepada pengembangan talenta digital Indonesia, di samping membangun konektivitas dan mendukung transformasi digital. “Kami senang dapat terus berkolaborasi dengan UGM sebagai universitas negeri ternama yang konsisten menghasilkan lulusan berkualitas,” ujarnya. 

Pada 2020, Huawei menegaskan komitmennya terhadap persiapan talenta digital di Indonesia secara konkret melalui nota kesepahaman dengan Kantor Staf Presiden. Di bawah payung besar komitmen I Do Contribute, Huawei berkomitmen untuk melatih paling sedikit 100 ribu talenta digital hingga 2025 demi mendukung cita-cita pemerintah Indonesia untuk menyiapkan 600 ribu setiap tahunnya. 

 

 
Huawei dan UGM akan menjalin kerja sama yang semakin erat, khususnya dalam perekrutan lulusan baru tingkat sarjana dan pascasarjana serta pemagangan mahasiswa.
 
DANI K RISTANDI, HR Director Huawei Indonesia
 
 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat