Menteri BUMN Erick Thohir (dua kri) bersama Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi (kiri) bersip membuka pintu lumbung disaksikan Mendag Muhammad Lutfi (dua kanan) dan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury saat Launching Holding BUM | Prayogi/Republika.

Ekonomi

ID Food Kembangkan Pertanian Digital

ID Food berkomitmen memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

JAKARTA — Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan atau ID Food mengembangkan pertanian digital untuk meningkatkan produktivitas dari berbagai sektor komoditas pangan yang dihasilkan dari anggota holding. Selain itu, ID Food didorong melakukan transformasi industri gula di Tanah Air.

Direktur Utama Food ID Arief Prasetya Adi mengatakan, ID Food akan membuat sistem pertanian yang terintegrasi dari hulu mulai dari penanaman bibit hingga ke hilir diolah sebagai produk jadi untuk dipasarkan ke konsumen. Menurut Arief, sistem pertanian terintegrasi tersebut akan dilakukan secara digital dimulai dari penentuan titik lokasi tanam, pemantauan, dan perkembangan tanaman dengan digital farming.

“Beberapa tempat kita juga sudah siapkan semacam drone untuk spray pupuk, jadi mekanisasi pertanian,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (17/1). 

Pertanian digital yang tengah dilakukan oleh ID Food termasuk memantau perkembangan dan potensi cuaca yang terjadi selama dua atau tiga bulan ke depan untuk memaksimalkan pertanian.

“Kemudian data stok juga sudah kami koordinasikan, sudah mulai dikonsolidasikan di beberapa titik, termasuk pengiriman, distribusi ke warung pangan yang kurang lebih sekitar 60 ribu outlet itu sudah didigitalisasi. Jadi, end-to-end itu mulai dari produksi, warehouse management system, inventory control, sampai dengan penjualan di hilir kita sudah mulai siapkan digitalisasi,” ujar Arief.

Ke depannya, Arief menambahkan, penggunaan sistem pertanian presisi dengan teknologi juga akan menjadi fokus dari ID Food. Arief menjelaskan, Menteri BUMN Erick Thohir berpesan agar holding BUMN Pangan sudah harus masuk ke teknologi pertanian karena berbagai negara di luar  negeri sudah sangat mutakhir dalam penerapannya.

Erick juga menyoroti produksi gula di Tanah Air. Ia berharap kegiatan National Sugar Summit (NSS) dapat merumuskan hasil keputusan yang nyata sebagai bagian dari transformasi ekosistem pangan. “Saya berharap BUMN yang bergerak di industri gula harus terus ditingkatkan dan mengedepankan kolaborasi dan menjadi motor penggerak di industri gula nasional,” ujar Erick.

PT RNI (Persero) atau ID Food bersama Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) menyampaikan sejumlah rumusan arah dan kebijakan industri gula nasional ke depan.

Terdapat beberapa hasil rumusan bersama AGI dan IKAGI, di antaranya resiliensi sektor pangan pada era pandemi mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional dengan pertumbuhan sebesar 14 persen yang maba subsektor perkebunan menyumbang 26,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pertanian secara keseluruhan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ID FOOD (idfood_official)

Direktur Komersial ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam industri gula, ID Food akan terus melakukan perbaikan kinerja dan pembenahan basic operation, baik dalam budidaya tebu maupun di pabrik pengolahan.

“Perbaikan ini dilakukan melalui pemurnian varietas penggunaan pupuk berimbang untuk meningkatkan produktivitas tebu per hektare. Perbaikan pada peralatan mesin juga dilakukan berkala untuk tetap menjaga performa giling tebu,” kata Frans.

Frans menyebutkan, pada tahun lalu RNI, PTPN dan BUMN sektor lain, seperti BRI, Perhutani, Pupuk Indonesia (PIHC), Askrindo, dan Jasindo bersinergi melakukan kegiatan pertanian terpadu, yang melibatkan semua pemangku kepentingan di setiap mata rantai. Mulai dari pemilihan lahan, jenis komoditas, pendampingan teknis budidaya, permodalan, pemasaran, sampai ke asuransi pertanian dalam Program Makmur.

Menurut Frans, langkah tersebut dengan tujuan peningkatan produktivitas dan perbaikan kualitas produk serta peningkatan kapabilitas petani untuk mencapai kecukupan ketersediaan pangan.

Hasil musim giling tebu pada 2021, kata Frans, RNI mampu menurunkan biaya produksi gula menjadi Rp 9,890 per kg atau turun 6,2 persen dari musim giling 2020.  “Pada musim giling 2022 ke depan, kami menargetkan efisiensi biaya produksi gula menjadi Rp 9.300 per kg,” ujar Frans menambahkan.

Efisiensi ini akan dilakukan melalui perbaikan di sisi budidaya untukmeningkatkan potensi rendemen serta serta progran-program perbaikan dalam bidang tebang dan angkut tebu demikian juga kesiapan pabrik sehingga kelancaran giling dan pasokan tebu terus dapat dioptimalkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat