Rendang | Prayogi/Republika

Kuliner

Bakal Banjir Kelezatan Rendang di Koto Tengah

Rendang menjadi ikon kuliner Indonesia

Pemerintah Kota Padang akan menjadikan Sentra Rendang yang berlokasi di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah sebagai ikon wisata kuliner baru. "Sentra Rendang ini diharapkan tidak saja menjadi tempat produksi, pemasaran, pengembangan dan pelatihan buat seluruh IKM yang berhubungan dengan rendang, namun juga bisa dijadikan sebagai pusat kunjungan wisata," kata Wali Kota Padang Hendri Septa.

Ia juga berharap tempat ini bisa menjadi pusat penelitian, pengembangan dan pembelajaran terkait rendang bagi masyarakat terutama generasi muda serta mewadahi lahirnya inovasi baru dalam penyajian masakan rendang.Setelah dilakukan peletakan batu pertama pada 25 Mei 2021 pengerjaan bangunan Sentra Rendang Kota Padang kini sudah mendekati penyelesaian.

Pusat produksi dan pemasaran masakan rendang dibangun di lahan seluas 5.112 meter per segi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kementerian Perindustrian. Bangunan terdiri atas gedung promosi, gedung produksi, gedung kantor/UPTD dan gedung utilitas.Untuk pekerjaan landscape yang terdiri atas pagar, area parkir, taman, pos jaga dan area bermain anak serta bangunan penunjang lainnya akan dilanjutkan pembangunannya di 2022 dengan menggunakan dana dari APBD Kota Padang.

Hendri menyampaikan rendang termasuk salah satu jenis makanan terlezat yang sudah mendunia oleh sebab itu hadirnya sentra rendang ini juga diharapkan meningkatkan sektor perdagangan dan pariwisata di Kota Padang.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang Dian Fakri mengatakan pembangunan Sentra Rendang Kota Padang ini merupakan upaya memfasilitasi masyarakat terutama para pelaku IKM rendang Kota Padang untuk melakukan kegiatan di tempat produksi yang khusus dan memenuhi prinsip cara produksi pangan olahan yang baik.

"Masing-masing IKM rendang nantinya kita harapkan dapat mempergunakan ruang produksi sendiri dengan tata letak yang sebelumnya sudah mengaplikasikan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) sesuai dengan petunjuk dari Tim Teknis Tenaga Ahli dari BPOM yang sudah dilibatkan sejak awal penyusunan DED (Detail Enggineering Design).

"Sentra rendang juga akan menyediakan peralatan penunjang produksi yang bisa digunakan oleh IKM rendang," katanya.Selain itu rendang yang dihasilkan sesuai dengan prinsip cara produksi olahan pangan yang baik, memiliki sertifikat Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP) , memiliki izin Edar MD serta bersertifikat halal dan memiliki kemasan yang baik.

Rendang Arancini

Rendang merupakan salah satu masakan otentik Indonesia yang sudah mendunia. Makanan ini menjadi salah satu unggulan negara kita dan banyak diperkenalkan diberbagai negara.

Banyak kreasi makanan yang dibuat dari rendang, salah satunya rendang arancini yaitu perpaduan rendang khas Padang dengan arancini khas Italia. Rendang arancini ini merupakan salah satu makanan yang dijajakan oleh The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place dalam festival kuliner Rasa Kuliner by Marriott Bonvoy di Tribeca Park, Central Park Mall Jakarta. Festival ini diselenggarakan sejak pukul 12.00 hingga 21.00 WIB mulai 28 Oktober hingga 31 Oktober.

Chef De Cuisine The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Oktavianus Aditya menjelaskan mereka menghadirkan menu kombinasi masakan Indonesia dengan masakan luar untuk festival kali ini yaitu rendang arancini. Rendang merupakan buku khas Padang dan biasanya menggunakan daging untuk bahan masakannya. Sementara arancini adalah masakan khas Italia yang dibalut nasi dan keju, namun kali ini diisi dengan rendang.

"Ini adalah rendang daging yang dibalut dengan beras merah khas Jawa Tengah. Jadi otentik Indonesia sesuatu yang ditonjolkan," ujarnya.

Rendang dimasak seperti biasa. Setelah matang rendang dibalut dengan nasi kemudian dimasak seperti risotto dan menggunakan cheese. Dipadankan dengan saus keju, saus rendang dan saus tomat. Ditambahkan dengan garnis dengan ubi Cilembu asal Jawa Tengah.

"Jadi tekstur ada crunchy, ada dagingnya, ada pedas, ada seseutau yang nendang. Rasa rendang juga otentik, jadi lebih gurih," ujarnya.

Menu perpaduan ini banyak disukai karena salah satu menu unik. Mereka menciptakan makanan berdasarkan sejarah. Ada beberapa chef yang terapkan memasak makanan yang unik tapi ada unsur Indonesianya yang bisa dinikmati oleh semua kalangan termasuk ekspatriat.

Selain rendang arancini, dalam festival ini juga ada menu rendang nangka yang diproduksi oleh Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel.

Executive Chef Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Denny Gunawan menjelaskan mereka menghadirkan makanan yang berbasis tanaman. Mereka menggunakan nangka muda yang menggunakan bumbu rendang otentik (13 rempah).

Ia mengungkapkan nangka ini bergetah, karena itu sebelum dimasak, nangka dikupas dan direndam air panas yang ditambah garam. Setelah itu direbus sampai getah naik dan matikan kompor kemudian disaring dan cuci. Kemudian nangka ditumis dengan bumbu rendang.

Rendang dengan bahan dasar tanaman ini lebih mudah matang dibanding dengan makanan berbahan dasar daging. "Plant base lebih cepat masaknya hanya 60 sampai 70 menit sudah matang. Kalau mau kering 90 menit cukup," ujarnya.

Menurutnya makanan ini memiliki tekstur unik, nangka tekstur mirip daging dan bumbu rendangnya otentik. Jadi seperti makan daging namun berbahan dasar tanaman.

Rendang ini disajikan bersama parata atau flat bread. Mereka ingin menghadirkan gaya India dalam masakannya yang dipadankan dengan bumbu khas Indonesia.

"Plant base ini lagi tren, semenjak pandemi, orang lebih konsern pada kesehatan. Awalnya apa saja dimakan, mereka kini semua lebih memilih plant base, karena itu saya lihat peluang besar," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat