Foto udara jembatan layang (skybridge) penghubung Stasiun MRT Asean dan Halte Transjakarta CSW di Jakarta, Rabu (11/8/2021). Skybridge penghubung transportasi MRT Jakarta dan Transjakarta Koridor 13 itu akan memiliki sistem pembayaran tiket terintegrasi y | ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Bodetabek

Skybridge Bojonggede Segera Dibangun

Skybridge Bojonggede akan memperindah Kabupaten Bogor

BOGOR — Skybridge atau jembatan layang akan dibangun Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede, Kabupaten Bogor. Jembatan layang ini juga akan terintegrasi dengan park and ride atau tempat parkir. Hanya saja, untuk tempat parkir tersebut rencananya akan dibangun pihak swasta.

Direktur Sarana dan Prasarana pada BPTJ Kemenhub, Jumardi, mengatakan, proyek pembangunan jembatan layang senilai Rp 16 miliar ini tengah dalam proses lelang. Hanya saja, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terkait pengadaan lahan.

“Jadi, jembatan layang menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojonggede. Dan kita nanti akan terintegrasi dengan ada rencana pembangunan tempat parkir. Itu nanti ada peminat dari swasta melakukan investasi,” ujar Jumardi, Sabtu (8/1).

Jumardi menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, lebih dari 75 persen pergerakan di sekitar stasiun dan Terminal Bojonggede didominasi kendaraan roda dua dan kendaraan umum. Dengan adanya jembatan layang, penataan kawasan, serta rekayasa lalu lintas, ia berharap dapat mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

Namun, kata dia, di sekitar stasiun dan terminal tipe C itu juga terdapat pasar. Ia pun belum memperkirakan seberapa besar dampak kemacetan dari kehadiran pasar yang tak jarang tumpah ruah ke jalan raya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPTJ 151 (bptjkemenhub)

“Kalau dilakukan rekayasa lalu lintas sistem satu arah, akan signifikan mengurangi kemacetan. Misal angkutan umum masuk dulu ke terminal, sedangkan motor parkir di park and ride, tinggal jalan masuk,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan, nantinya akan ada pembebasan di sekitar lokasi pembangunan Jembatan Layang Bojong Gede. Tepatnya di bagian muka dan belakang jembatan.

Menurut dia, keberadaan jembatan layang tidak akan membangun warga yang berada di bawahnya. Apalagi, lahan yang akan dibebaskan memang milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Kita hanya butuh tanah untuk mukanya dan belakangnya, kalau (jembatannya) di atas kan di udara,” kata Ade.

Flyover Jalan Bomang

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, juga menyurati Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai nasib pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang). Karena jalan tersebut membutuhkan jalan layang atau flyover.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, mengatakan, jalan layang dibutuhkan agar Jalan Bomang yang kini masih dalam tahap pengerjaan jalur lambat dapat terhubung dengan Jalan Tegar Beriman atau pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor. Pasalnya, Jalan Bomang dengan Jalan Tegar Beriman saat ini terpisah dengan jalur KRL Jabodetabek dan aliran sungai.

Burhan menyebutkan, Jalan Bomang-Tegar Beriman, pada akhirnya akan menghubungkan Jalan Raya Bogor-Parung dan Jalan Raya Bogor-Jakarta. Bahkan, menjadi semakin strategis karena akan ada Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang melintasi Jalan Bomang.

"Juga akan nyambung ke Tol Bogor Outer Ring Road (BORR). Jadi, akan memudahkan mengoneksikan langsung Bogor dengan Banten dalam hal ini Ciputat, Tangerang Selatan," kata Burhan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat