Relawan mengikuti vaksinasi massal Covid-19 dosis tiga di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Selasa (30/11). | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

21 Juta Jiwa Masuk Sasaran Target Vaksin Booster

Tujuh provinsi masih belum bisa mencapai target vaksinasi 70 persen untuk dosis pertama.

JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 21 juta jiwa masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi booster sebagai penguat antibodi. Indonesia akan mulai menggelar vaksinasi ketiga pada 12 Januari 2022.

Vaksin booster akan diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, kata Budi, ketentuan lainnya untuk pelaksanaan booster adalah menyasar kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen suntik dosis pertama dan 60 persen untuk suntik dosis kedua vaksin Covid-19.

"Jadi, sampai sekarang ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," katanya, Senin (3/1). Booster akan diberikan dengan interval suntikan di atas enam bulan sesudah dosis kedua diterima oleh peserta.

Vaksin booster yang akan diberikan berjenis vaksin yang sama dengan suntikan dosis pertama dan kedua atau vaksin berbeda dari suntikan sebelumnya, kata Budi menambahkan. "Mudah-mudahan nanti bisa segera diputuskan tanggal 10 Januari 2022 sesudah keluar rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujarnya.

Budi menyampaikan, sebanyak tujuh provinsi masih belum bisa mencapai target vaksinasi 70 persen untuk dosis pertama. Karena itu, ia meminta agar ketujuh provinsi tersebut terus mengejar capaian target vaksinasinya. Ketujuh provinsi tersebut yakni Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

“Alhamdulillah sekarang bapak Presiden menargetkan 70 persen provinsi sudah selesai vaksinasi dosis pertama, sekarang tinggal 7 lagi yang belum. Jadi bertambah 6 kemarin di akhir tahun baru,” ujar Menkes.

Sementara itu terkait stok vaksin, Menkes menyebut saat ini pemerintah telah mendapatkan 390 juta vaksin Covid-19. Sebanyak 281 juta di antaranya pun telah disuntikkan. “Jadi masih cukup banyak stok yang ada kita pegang, dan ini membutuhkan bantuan rekan-rekan untuk mempercepat vaksinasi,” tambah dia.

photo
Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac sebelum disuntikan kepada seorang anak saat vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021). - (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/YU)

Sebelumnya, saat membuka perdagangan BEI 2022, Presiden Jokowi menyampaikan, vaksinasi dosis pertama di Indonesia per hari ini telah mencapai sebanyak 79,6 persen dan dosis kedua mencapai 54,8 persen. Ia menyebut, sebanyak 27 provinsi pun telah mencapai target dosis pertama di atas 70 persen.

“Dan untuk ibu kota-ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyarakatnya tinggi juga sudah di atas 70 persen. Dan 27 provinsi telah mencapai target dosis pertama di atas 70 persen,” ujar Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah merancang berbagai opsi skema vaksin booster. Airlangga mengatakan ada beberapa produsen yang menjadi calon vaksin booster yakni Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca.

Presiden Joko Widodo disebutnya juga memberi arahan terkait opsi vaksin lain untuk menjadi vaksin booster. Misalnya, Vaksin Merah Putih, vaksin yang dikembangkan BUMN dengan Baylor College of Medicine AS, vaksin kerja sama dalam negeri termasuk kerja sama Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma dengan Genexine hingga vaksin Nusantara.

"Ini akan segera dimatangkan dan disiapkan regulasinya, termasuk regulasi harga masing-masing vaksin tersebut," ujar Airlangga. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat