Sejumlah anak bermain diantara tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai Kali Jambe kawasan Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). | Republika

Jawa Barat

Pemkab Diminta Secepatnya Bersihkan Kali Jambe

Pembersihan sampah memerlukan dua backhoe serta 10 truk sampah.

BEKASI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi didesak membersihkan tumpukan sampah yang berada di Kali Jambe, Perumahan Satria Jaya Permai, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Upaya pembersihan harus segera dilakukan karena warga setempat khawatir tumpukan sampah tersebut akan memicu banjir jika turun hujan lebat.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi hari kemarin, sampah yang ada di kali selebar 10 meter itu memanjang sekitar 300 meter. Tumpukan sampah terdiri plastik, batang kayu, kasur lipat, stirofoam, helm bekas, hingga kayu. Karena banyaknya tumpukan kayu, beberapa bagian sampah terasa keras sehingga mampu menahan beban tubuh orang dewasa.

Salah seorang warga Perumahan Satria Jaya Permai, Mulyoto, mengatakan, sampah yang ada di Kali Jambe merupakan kiriman dari luar wilayah. Dia menuturkan, sampah tersebut mulai menumpuk pada Ahad (27/10) sore WIB. Menurut dia, saat itu wilayah Perumahan Satria Jaya hanya mengalami mendung, tetapi wilayah di luar Tambun Utara sepertinya turun hujan. "Sini mah enggak hujan, cuma geluduk-geluduk (suara petir)," kata Mulyoto saat ditemui di samping Kali Jambe.

Dia menuturkan, sampah mulai berdatangan selepas maghrib. Ketika itu, arus sungai sedikit lebih deras daripada biasanya. Dia memperkirakan penumpukan sampah tersebut terjadi sekitar satu jam. Sampah akhirnya menumpuk karena arus sungai mulai surut ketika hujan di wilayah hulu sungai berhenti.

"Baru kali ini (sampah menumpuk) karena kan kemungkinan hujan nggak lama. Kalau hujan lama dan gede dia (sampah) enggak berhenti di sini, dia ngalir ke hilir karena di sana (hulu) hujan sudah berenti. Di sini enggak hujan jadilah numpuk di sini," tutur Mulyoto .

Dia melanjutkan, kali tersebut pada mulanya bersih. Pada September lalu, menurut Mulyoto, warga sekitar sempat membangun lapangan voli di samping kali. Selain itu, seluruh warga yang tinggal di pinggir kali berkomitmen menjaga lingkungan dengan membayar petugas kebersihan yang mengambil sampah setiap harinya. "Maaf-maaf kata, sampah di sini sudah dikumpulin orang, kita bayar tiap bulan."

Warga Perumahan Satria Jaya Permai lainnya, Karti, mendorong Pemkab Bekasi secepatnya mengangkut sampah di kali tersebut. Dia menegaskan, warga sekitar siap jika diminta untuk turut serta bergotong royong mengangkut sampah pada akhir pekan.

Karti berpandangan, tumpukan sampah tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan banjir jika hujan datang. Dia masih teringat pengalaman pada 2014 saat rumahnya diterjang banjir setinggi pintu. "Januari 2014, tuh banjir gede," kata Karti.

Camat Tambun Utara Dodo Hendra Rosika mengatakan, pembersihan sampah di kali itu memang sudah diagendakan. Namun, jumlah sampah yang terlalu banyak membuat pembersihan harus dilakukan dengan bantuan alat berat. Selain itu, pihaknya membutuhkan mobil pengangkut sampah dan petugas kebersihan. Pihaknya sudah menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), UPTD Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, kepolisian, dan TNI untuk terlibat kerja bersama membersihkan sampah. Hasil rapat pada Kamis (31/10) menyimpulkan pembersihan tersebut akan memerlukan dua backhoe serta 10 truk sampah.

"Insya Allah kita akan selesaikan secepatnya. Secara kasatmata, panjang tumpukan sampah di kali itu sekitar 300 meter dengan kedalaman antara dua hingga tiga meter," kata Dodo.

Kepala Bidang Kebersihan DLH Kabupaten Bekasi Dodi Agus Suprianto menyatakan pihaknya perlu berkoordinasi dengan Dinas PUPR terkait penyediaan alat berat sebelum melakukan pembersihan sampah. Dia menerangkan, pembersihan tersebut tidak bisa dilakukan secara manual karena membahayakan petugas yang turun langsung ke kali. "Kayak yang di Kali Busa ada yang kecebur satu setengah meter, HP-nya hilang. Kali Jambe beberapa waktu yang lalu, empat orang kena paku padahal sudah pake sepatu. Intinya, saya harus pakai alat itu, jangan ngorbanin anak buah saya," ucap Dodi.

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Iman Nugraha mengatakan, pembersihan Kali Jambe baru bisa dieksekusi setelah rapat lintas sektor. Karena itu, pihaknya belum dapat memastikan waktu pelaksanaan pembersihan. Selain itu, berapa alat berat yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. "Setahu saya, di DLH juga punya alat ekskavator," kata Iman.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, menyatakan pihaknya mengingatkan Dinas PUPR serta DLH Kabupaten Bekasi bergerak cepat membersihkan Kali Jambe. Dia khawatir jika sampah tersebut mengendap terlalu akan memperburuk kebersihan lingkungan setempat. Selain dengan cara pengangkutan, dia menambahkan, seringnya sampah menumpuk di kali menjadikan Pemkab Bekasi perlu memiliki alat pembersih sungai bernama water master.

Menurut dia, alat tersebut akan mengefisienkan APBD dalam membersihkan sungai. "Kabupaten Bekasi perlu punya karena dapat dipergunakan mengeruk lumpur sungai juga. Artinya, dapat menghemat anggaran normalisasi sungai yang memakan anggaran besar dari APBD. Alat tersebut juga dapat disewakan ke kabupaten atau kota tetangga," ucap politikus PDIP itu. n riza wahyu pratama ed: erik purnama putra

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat