Vaksinator bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin jenis AstraZeneca di Posko Vaksinasi Covid-19 di Paris Van Java (PVJ) Mall, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Kamis (12/8/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Pemerintah Tambah 12 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Vaksin diharapkan tak meninggalkan anak jalanan.

JAKARTA -- Indonesia menambah persediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air sebanyak 12 juta dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin yang dibeli langsung pemerintah itu datang dalam dua tahap hingga Selasa (28/12), malam.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, vaksin tahap ke-180 tiba di tanah air pada Senin (27/12) malam, yaitu 6.683.500 dosis vaksin jadi. Sementara kedatangan tahap ke-181 pada Selasa (28/12) malam dengan jumlah 5.787.400 dosis jadi.

"Vaksin yang datang ini akan segera didistribusikan ke titik-titik wilayah yang membutuhkan," ujarnya, Rabu (29/12).

Pada Ahad (26/12), Indonesia juga kedatangan vaksin hibah dari sejumlah negara sebanyak 8 juta dosis vaksin. Johnny menambahkan, pemerintah terus mempercepat dan memperluas pelaksanaan vaksinasi nasional untuk secepatnya membangun herd immunity. Peningkatan perlindungan untuk kelompok yang rentan juga dilakukan dengan pemberian booster, seperti kepada tenaga kesehatan.

Perluasan sasaran juga dilakukan dengan menambahkan anak usia 6-11 tahun ke dalam target sasaran. Namun, khusus untuk anak ini digunakan vaksin Sinovac. "Vaksinasi adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dan bangsa dari ancaman Covid-19," kata dia.

photo
Orang tua siswa mengantarkan anaknya ke ruang vaksinasi, saat vaksinasi di SD Yos Sudarso Kabupaten Garut, Rabu (29/12). Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melaksanakan kick off Vaksinasi bagi anak usia 6-11 dengan target total 150 anak di hari pertama. - (Muhammad Harrel (Mgj01))

Menurutnya, seluruh vaksin yang datang tersebut adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat. Apalagi, perluasan sasaran tersebut membutuhkan ketersediaan vaksin yang mencukupi. Pemerintah akan terus mengupayakan kedatangan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.

"Pemerintah terus mendatangkan vaksin yang menandai konsistensi pemerintah Indonesia dalam upaya mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat," kata dia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi pada Selasa (28/12) mengatakan, pemerintah kembali menggenjot cakupan vaksinasi setelah adanya kasus transmisi lokal omikron di Indonesia. Menurut dia, cakupan vaksinasi sempat menurun pada akhir November.

"Ini penting, kalau kita ketahui kalau saat ini kalau kita sudah menemukan transmisi lokal omikron maka kita harus percepatan vaksinasi ini utk semua sasaran. Karena ini yang bisa menahan penyebaran dari Varian Omicron ini, "kata dia.

Ia mengingatkan masyarakat segera mengakses vaksinasi serta tidak memilih-milih vaksin, khususnya menunggu vaksin Sinovac. "Karena vaksin Sinovac ini akan kita fokuskan utk diberikan kepada anak-anak usia 6-11 tahun," ujar Nadia. 

Sementara, Gubernur Jawa Tengah mengingatkan agar vaksinasi tak meninggalkan anak jalanan. “Untuk vaksinasi anak usia 6 -11 tahun, anak- anak jalanan jangan ditingggalkan,” ungkap Ganjar Pranowo, Rabu (29/12).

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini meminta semua pihak yang punya kepedulian kepada mereka (anak jalanan), agar bisa memfasilitasi anak jalanan untuk mendapatkan akses vaksinasi Covid-19.

“Tolong, teman- teman pendamping bantu kami, kumpulkan mereka biar kami nanti yang datang untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak jalanan tersebut,” tegasnya.

Menurutnya, program vaksinasi Covid-19 anak jangan diartikan hanya untuk mereka yang bersekolah saja. Tetapi vaksinasi anak juga harus mencakup anak- anak yang tidak bersekolah seperti anak jalanan.

Gubernur juga menyampaikan, sampai dengan hari ini, proses vaksinasi anak di Jawa Tengah terus berjalan dan akselerasi dilakukan dengan berbagai cara. Vaksinasi anak di sekolah merupakan salah satunya. Karena itu merupakan cara yang paling cepat dan anak-anak di sekolah juga cukup antusias. Setidaknya ini dapat dilihat dari tinjaun gubernur ke sejumlah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lingkungan sekolah.

Masih terkait dengan upaya akselerasi, gubernur juga meminta kepaada semua pihak untuk tidak hanya menarget anak sekolah saja. Namun juga anak- anak yang putus sekolah atau anak- anak yang tidak sekolah.

“Maka saya titip, karena pengertian anak- anak tidak hanya yang sekolah sekolah saja, tetapi juga anak- anak yang tidak sekolah dan mereka harus tetap kita perhatikan perlindungannya,” tegas Ganjar. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat