Relawan membawa bantuan paket nutrisi isolasi mandiri yang akan didistribusikan untuk pasien Covid-19 di Kantor Dompet Dhuafa, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/8). Dari awal Juli hingga saat ini Dompet Dhuafa telah mendistribusikan sebanyak 17 | Prayogi/Republika.

Khazanah

Dompet Dhuafa Lampung Dampingi Peternak Lebah Madu

Kegiatan Dompet Dhuafa membantu masyarakat meningkatkan ekonomi.

BANDAR LAMPUNG – Dalam program pemberdayaan tahun 2021, Dompet Dhuafa (DD) Lampung mendampingi peternak lebah madu di Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Menggunakan dana zakat, dapat mendorong perubahan mustahiq menjadi muzaki di kemudian hari.

Ari Setiawan yang merupakan penerima manfaat program ini mengatakan, bantuan yang diberikan oleh DD Lampung sangat membantu dirinya dalam mengoptimalkan peternakan lebah madunya.

Mulanya, Ari memiliki cita-cita menyediakan madu murni untuk orang tuanya yang sudah lansia saja. Namun ia memiliki cita-cita lebih besar agar bisa menyediakan madu murni sehat dengan harga terjangkau untuk masyarakat.

Selama ini Ari Setiawan mengatakan, terkendala akibat kekurangan stup, sehingga produktifitas madunya rendah. Padahal permintaan madu murni cukup tinggi di wilayah tersebut.

"Selama dua tahun ini saya ke kesana-kemari untuk cari lebah madu mas, karena saya tidak punya uang untuk membeli stup ya saya pindahkan dahulu ke tempat-tempat tinggal lebah sementara yang dibuat dari batang pohon kelapa," kata Ari Setiawan dalam keterangan persnya, Ahad (26/12).

Ia mengungkapkan, lebah yang belum dimasukan ke dalam stup akan berisiko untuk dipanen dan berakibat juga kepada koloni lebah yang akan pergi dari sarangnya.

Hadirnya bantuan melalui program DD Lampung ini diakui Ari sangat mebantu dan menambah semangatnya. "Terimakasih kepada Dompet Dhuafa dan juga seluruh donatur yang sudah ikut serta dalam kebaikan ini," ujarnya.

Pemimpin Cabang DD Lampung Yogi Achmad Fajar mengatakan, program pendampingan kepada peternak madu ini adalah wujud  nyata untuk membantu para mustahiq dalam meningkatkan ekonomi.

"Pada dasarnya, program ini kami harapap dapat membantu mustahiq untuk tumbuh berkembang dengan meningkatnya produktifitas madu sehingga pendapatan ekonominya meningkat," kata Yogi.

Selain itu, ia mengatakan, program bertujuan untuk membantu masyarakat lebih mudah mendapatkan madu murni. Masyarakat sekitar bisa jg belajar langsung bagaimana membudidayakan dan memanen lebah madu melalui peternak yang telah mahir dari hasil dampingan DD Lampung.

Lembaga zakat semakin diperhitungkan 

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat umat Islam di Indonesia untuk menunaikan zakat. Geliat zakat di Tanah Air justru semakin berkembang.

Kinerja perzakatan yang baik itu dirasakan oleh lembaga-lembaga zakat di Tanah Air, antara lain Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Rumah Zakat. Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Mohammad Arifin Purwakananta, mengatakan, kinerja perzakatan di Indonesia sangat baik secara keseluruhan.

Kepercayaan publik terhadap Baznas, kata dia, juga meningkat pada 2021. Bahkan ia memprediksi, kepercayaan publik akan terus meningkat sebesar 30 persen pada akhir tahun.

Peningkatan kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat di Baznas dapat dibuktikan dengan penggalangan dana zakat yang diperkirakan melampaui target pada akhir tahun 2021. “Penggalangan dana semakin baik dari target Rp 503 miliar di Baznas pusat itu sekarang ini sudah tercapai Rp 500 miliar. Kami proyeksi sampai 31 Desember (2021) angka itu bisa mencapai sekitar Rp 510 miliar di Baznas pusat,” ujar Arifin kepada Republika, Kamis (23/12).

Sementara di Baznas nasional, kata dia, targetnya sebesar Rp 13 triliun. “Mudah-mudahan juga akan dicapai oleh seluruh Baznas provinsi, kabupaten/kota dan lembaga amil zakat, meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 12 triliun,” kata Arifin.

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Nur Efendi menyampaikan, perzakatan selama 2021 mengalami pertumbuhan hingga 20 persen. Peningkatan itu, menurut Nur, terjadi antara lain karena kedermawanan masyarakat. Pada saat pandemi, masyarakat justru makin berempati. Misalnya, banyak orang yang langsung memberikan bantuan ketika melihat tetangga atau saudaranya yang terdampak pandemi dan berada dalam kesulitan.

Faktor kedua, menurut Nur, ialah adanya kemudahan dalam berdonasi. Hal ini berkaitan dengan digitalisasi yang menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ZIS. Berkat digitalisasi, berdonasi bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Digitalisasi juga membuat pengelolaan dana yang telah didonasikan semakin transparan.

"Sedangkan yang ketiga, karena faktor ekonomi Indonesia yang membaik," katanya.

Dalam pandangan Pengamat Ekonomi Syariah, Yusuf Wibisono, brand awareness lembaga zakat semakin baik. Hasilnya, di tahun kedua pandemi Covid-19 ini, lembaga-lembaga zakat di Tanah Air mengalami peningkatan penghimpunan zakat, meski tidak signifikan.

Yusuf mengatakan, pada 2021 atau tahun kedua pandemi Covid-19, peran dari lembaga zakat terlihat makin menonjol. Lembaga zakat semakin diperhitungkan oleh berbagai pihak dan kelompok masyarakat.

“Berbagai komponen bangsa semakin mengakui peran penting dari lembaga zakat dalam hal kesejahteraan sosial,” kata dia.

Menurut Direktur Indonesia Development and Islamic Studies ini, dulu peran lembaga zakat menonjol hanya pada saat bencana alam terjadi. Namun, pada masa pandemi ini, peran lembaga zakat semakin meningkat di mata publik.

Penghimpunan dana zakat pada masa pandemi juga tidak banyak menurun. Hal ini, menurut Yusuf, menggambarkan masyarakat kelas atas atau donatur tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi.

“Ini juga menggambarkan kepercayaan masyarakat kelas atas atau muzaki kepada lembaga zakat semakin besar.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat