Baghdad Bounedjah bisa bermain di klub mana pun. Bounedjah punya potensi untuk berkembang di klub terbesar Eropa. | EPA

Sepak Bola

Baghdad Bounedjah, Si Muslim Incaran Xavi

Bounedjah dinilai bisa bermain di klub mana pun di Eropa.

OLEH MUHAMMAD IKHWANUDDIN

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, serius ingin memperbaiki keadaan skuad Blaugrana setelah dia resmi menangani klub mulai bulan lalu. Namun, kedatangan dia disambut dengan krisis sektor depan. 

Sergio yang pensiun membuat Xavi harus bertindak cepat. Penyerang lainnya, Martin Braithwaite, juga belum bisa diharapkan tampil dalam waktu dekat.

Hal ini praktis membuat manajemen tim perlu mendatangkan wajah baru dalam bursa transfer musim dingin pada Januari mendatang. Beberapa nama, seperti Karim Adeyemi dan Pierre Emerick-Aubameyang, masuk ke dalam daftar pencarian. Tak hanya mereka, Barcelona dikabarkan juga memasukkan satu nama yang tak asing bagi Xavi.

Dia adalah Baghdad Bounedjah, striker Al-Sadd, yang pernah menjadi anak didik Xavi sebelum sang pelatih hijrah ke Barcelona. Xavi menganggap, dia tidak perlu meneropong begitu jauh karena sudah menemukan sosok yang tepat. 

Rumor soal ketertarikan Xavi terhadap Bounedjah sudah berembus selama dua pekan terakhir. Berbagai pemberitaan olahraga di Eropa menyebut Xavi ingin membawa mantan anak didiknya ke Camp Nou. Statistik yang mengilau sebagai seorang bomber membuat Bounedjah dinilai cukup untuk mengisi kekurangan stok penyerang Barcelona.

"Kalau boleh jujur, Bounedjah bisa bermain di klub mana pun. Dia punya potensi untuk berkembang di klub terbesar Eropa. Sebelum datang ke Al-Sadd, saya tidak kenal Baghdad Bounedjah. Tapi sekarang, menurut saya, dia adalah striker top," kata Xavi seperti dilansir HITC, Kamis (23/12).

photo
Pesepak bola asal Algeria Baghdad Bounedjah (kiri) dan Salif Sane asal Senegal berebut bola saat laga African Cup of Nations antara Algeria dan Senegal di Stadion Cairo International, di Kairo, Mesir, Jumat, (19/7/2019). (AP Photo/Hassan Ammar) - (AP)

Dalam laporan 90min, striker Muslim berusia 29 tahun itu sudah mengemas 22 gol dari 49 pertandingan bersama timnas Aljazair. Ia bahkan masih tercatat sebagai top skorer Liga Qatar.

Bounedjah dianggap sudah cocok dengan gaya kepelatihan Xavi. Selain itu, statistik 159 gol dari 153 pertandingan membuktikan pemain berusia 30 tahun itu bukanlah atlet biasa.

Selama satu musim pada 2020/21 di bawah kepelatihan Xavi, Bounedjah berhasil mencetak 30 gol dari 27 pertandingan pada semua kompetisi. Namun, statistik itu masih terbilang minor dibandingkan sebelumnya. 

Ketika bergabung dengan klub Tunisia, Etoile Sportive du Sahel, pada 2015 lalu, Bounedjah berhasil mencetak 169 gol dari 165 pertandingan. Ia pun direkrut Al-Sadd dengan mahar setara 3,5 juta euro. 

Sempat mengalami naik-turun performa bersama Al-Sadd, Bounedjah dipinjamkan ke klub asalnya selama satu musim. Sejak saat itu, statistiknya kembali menanjak. 

photo
Ghaylen Chaaleli (kiri) dari Tunisia berebut bola dengan Baghdad Bounedjah (kanan) asal Algeria saat laga final FIFA Arab Cup antara Tunisia versus Algeria di Al-Bayt Stadium, di Al Khor, Qatar, 18 Desember 2021. - (EPA-EFE/Noushad Thekkayil)

Performa yang meningkat membuat dia menjadi target belanja Leeds United pada 2019 lalu. Ketika itu pelatih Leeds, Marcelo Bielsa, tertarik membawanya ke divisi Championship Liga Inggris dengan tawaran 6,5 juta poundsterling. 

Laman Transfermarkt masih mematok valuasi Bounedjah dengan valuasi yang tak begitu jauh dari sebelumnya, yakni 6 juta euro. Dengan harga itu, Barcelona bisa menghemat anggaran belanja mereka mengingat kondisi finansial yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19.

Persoalannya, Barcelona harus mampu bernegosiasi dengan pihak Al-Sadd karena sang pemain masih terikat kontrak hingga 2024 mendatang. Berkaca dari proses rekrutmen Xavi, pembicaraan soal Bounedjah diprediksi tidak akan sulit. 

Xavi juga bisa menjadi pemulus negosiasi antara timnya dan Al-Sadd. Dengan situasi di ruang ganti yang tengah mendesak, Barcelona harus menurunkan gengsi mereka walaupun harus mendatangkan pemain dari liga yang berada di bawah level Eropa.

 
Kalau boleh jujur, Bounedjah bisa bermain di klub mana pun. Dia punya potensi untuk berkembang di klub terbesar Eropa.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat