Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). | ANTARA FOTO/Fauzan/nz

Internasional

WHO: Batalkan Acara Liburan

Di AS, varian omikron diidap 73 persen dari infeksi baru Covid-19.

JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak orang-orang membatalkan acara liburan di tengah penyebaran Covid-19 varian omikron yang kian luas. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengingatkan, varian omikron lebih mudah menyebar daripada varian delta.

"Membatalkan acara lebih baik daripada membatalkan kehidupan," ujar Tedros dalam pernyataan pada Senin (20/12)

"Kita semua sudah jenuh oleh pandemi. Kita semua ingin menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga. Semua ingin kembali normal," kata Tedros yang dikutip BBC, Selasa (21/12).

Namun, ia mengingatkan, para pemimpin dan orang per orang harus mengambil keputusan berat demi kesehatan masyarakat.

"Lebih baik kita batalkan sekarang dan bersenang-senang kemudian daripada bersuka cita sekarang dan berduka kemudian," katanya menambahkan.

Sejumlah negara telah mengambil tindakan pengetatan, terutama Eropa. Prancis dan Jerman termasuk negara yang membatasi perjalanan untuk mencegah penyebaran omikron.

Sedangkan Belanda memberlakukan lockdown ketat sepanjang libur Natal dan Tahun Baru.  Masa lockdown berlaku mulai 19 Desember hingga 14 Januari.

Infeksi omikron terus berlipat ganda di seantero Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Asia. Di Jepang, kluster tunggal di sebuah pangkalan militer telah menyebabkan sekurangnya 180 kasus.

Menteri Tanggap Covid-19 Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan, negaranya menunda pembukaan perbatasannya. Pembatasan ini berlangsung setidaknya hingga akhir Februari.

Sementara di AS, varian omikron diidap 73 persen dari infeksi baru. Ini menunjukkan kenaikan besar dari 1 persen kasus omikron pada awal Desember. AS bahkan mencatatkan kematian pertama pada pasien omikron.

Ahli penyakit menular AS Dr Anthony Fauci, sebelumnya memperingatkan bahwa perjalanan sepanjang Natal akan meningkatkan penyebaran omikron. Penyebaran ini bahkan dapat terjadi di antara orang yang sudah divaksin penuh.

Warga AS kini didesak untuk tidak melakukan perjalanan kepada 80 negara. Dalam daftar tersebut termasuk negara-negara di Eropa.

Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengumumkan paket 500 juta tes cepat untuk warga AS. Pemerintah juga akan meningkatkan dukungan kepada rumah sakit dan menggandakan upaya vaksinasi.

Korea Selatan, Jerman, dan Irlandia menerapkan lockdown sebagian atau sepenuhnya. Mereka juga siap memberlakukan menjaga jarak sosial. Sedangkan Thailand akan memberlakukan kembali kewajiban karantina bagi pendatang dari luar negeri mulai Selasa.

Inggris dan Portugal juga sedang mempertimbangkan langkah baru agar dapat mengendalikan omikron. "Kami menahan agar tidak mengambil tindakan lebih jauh, namun ini tergantung pada data dan pertimbangan mengenai konsekuensi lebih jauh jika pembatasan dilakukan," kata Menteri Kantor Kabinet Inggris Steve Barclay kepada radio BBC, Selasa.

Ibu Kota Inggris, London, melangkah lebih jauh. Wali Kota Sadiq Khan membatalkan perayaan Tahun Baru di Trafalgar Square, "Demi keselamatan masyarakat umum."  

photo
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/12/2021). Pengelola Bandara Juanda memprediksikan puncak arus penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 terjadi pada 24 Desember 2021 dengan jumlah 25.516 orang penumpang dan 223 pergerakan pesawat. - (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Lebih cepat dari delta

Pada kesempatan sama, Tedros mengingatkan bahwa ada bukti yang menunjukkan omikron "menyebar lebih cepat secara signifikan" dari varian delta. Namun, ia memperkirakan, pandemi bisa berakhir pada 2022, jika 70 persen dari populasi setiap negara telah divaksin pada pertengahan tahun depan.

Tedros kembali mengingatkan, Cina memberi lebih banyak data tentang asal-usul Covid-19 untuk membantu menyusun kebijakan menghadapi pandemi. Covid-19 muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada 2019.

Sementara itu kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa omikron lebih jinak daripada delta. Varian omikron, katanya, tetap bisa membuat orang sakit dan membebani sistem kesehatan.

"Mungkin tidaklah bijak jika kita menilai (omikron) adalah varian jinak dan tidak akan menyebabkan penyakit parah, karena menurut saya dengan jumlah kasus yang terus menanjak, seluruh sistem kesehatan akan terbebani," kata Swaminathan, Senin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat