Pekerja membersihkan lantai Masjidil Haram di sela-sela jamaah yang melaksanakan umrah Ahad (30/5/2021). | AP/Amr Nabil

Kabar Utama

Garuda Siap Berangkatkan Jamaah Umrah

Pengumuman dibolehkannya umrah merupakan angin segar bagi maskapai nasional tersebut.

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa Indonesia akan memberangkatkan jamaah umrah pertama, setelah dihentikan sementara selama pandemi, pada 23 Desember mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda Indonesia selalu siap untuk melayani penerbangan ke Tanah Suci. Garuda menyambut baik pengumuman Kemenag untuk memberangkatkan kembali jamaah umrah ke Arab Saudi. “Kita selalu siap kok, hanya perlu menunggu finalisasi teknis,” ujar Irfan kepada Republika, Senin (13/12).  

Pengumuman ini merupakan angin segar bagi maskapai nasional yang beberapa waktu belakangan diterpa isu pailit ini. Pembukaan kembali perjalanan umrah akan meningkatkan pertumbuhan pergerakan maskapai pelat merah tersebut yang pada 2020 melorot tajam hingga 73 persen secara year on year

“Tentu ini menjadi angin segar bagi kami, dan kami sudah mempersiapkan diri, selalu,” ujarnya. Dia mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyesuaian armada sesuai dengan kebutuhan, serta kesiapan operasional lainnya untuk memastikan jamaah Indonesia dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam perjalanan menuju Tanah Suci.  

photo
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021). - (AMPELSA/ANTARA FOTO)

Adapun persiapan yang saat ini terus dilakukan adalah komunikasi dan diskusi intensif dengan para asosiasi penyelenggara perjalanan umrah. Di antaranya untuk membahas berbagai aspek penunjang kesiapan layanan penerbangan umrah.  “Hanya perlu tunggu finalisasi, diskusi terus kami lakukan dengan para travel umrah terkait jumlah maskapai yang diperlukan hingga proses karantina 10 hari ketika kembali ke Tanah Air,” kata Irfan.  

“Kami juga selalu memastikan kesiapan secara menyeluruh karena kami memahami antusiasme para calon jamaah yang telah menantikan keberangkatan ke Tanah Suci setelah dua tahun terakhir ditutup karena pandemi,” kata dia melanjutkan.  Irfan menjanjikan, Garuda akan  berupaya memastikan para jamaah bisa kembali merasakan layanan terbaik dalam perjalanan menuju Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air. 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin mengatakan, akan ada sekitar 240 jamaah yang akan diberangkatkan perdana. Mereka merupakan para pengurus Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang disiapkan untuk melakukan observasi dan mempelajari segala ketentuan teknis umrah. 

Pemberangkatan pertama pada 23 Desember, menurutnya, akan menjadi pembuktian bahwa Indonesia mampu memberangkatkan jamaah umrah yang benar-benar sehat dan tertib. Pemerintah juga berupaya bahwa dalam pemberangkatan nanti tidak ada masalah seperti kasus kebobolan tes PCR palsu seperti yang pernah terjadi.  

Saat ini, daftar jamaah umrah yang akan berangkat perdana sudah dikirimkan ke Kemenag. Kendati demikian, masih ada kendala mengenai pembukaan proses visa dan pemesanan maskapai penerbangan. Nur Arifin optimistis permasalahan itu bisa terselesaikan sebelum masa keberangkatan.  

Kemenag menyatakan, terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar visa umrah bisa segera dibuka. Hal itu antara lain dengan memfinalkan integrasi Siskopatuh dengan aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna. Kemenag juga berkoordinasi dengan pengelola platform provider visa Saudi.  

Pemberangkatan umrah pada 23 Desember juga akan menggunakan sistem satu pintu. Seluruh jamaah dari berbagai wilayah Tanah Air bakal berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Selama 24 jam sebelum berangkat, jamaah harus tinggal di Asrama Haji Pondok Gede untuk skrining kesehatan, seperti cek kesehatan, cek sertifikat vaksin, dan PCR. 

"Ada standardisasi skrining kesehatan oleh Kemenkes. Tentu juga berkoordinasi dengan Kemenkes Arab Saudi, misalnya rumah sakit yang memiliki kewenangan melakukan PCR adalah rumah sakit yang mendapat rekomendasi dari Arab Saudi," kata Nur Arifin. 

Ia mengungkapkan, salah satu hal yang masih menjadi keluhan asosiasi adalah mengenai peraturan karantina 10 hari bagi jamaah umrah setibanya di Indonesia. Apalagi, seluruh biaya karantina menjadi beban jamaah.

photo
Petugas merapikan kamar untuk jamaah umrah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Kementerian Agama menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat karantina jamaah umrah dan akan menerapkan kebijakan satu pintu pemberangkatan jamaah. - (Republika/Putra M. Akbar)

Berbagai hal tersebut membuat banyak calon jamaah umrah mengundurkan diri. "Ini sangat memberatkan jamaah. Karena jamaah harus karantina 14 hari, yaitu sehari sebelum berangkat, tiga hari setiba di Saudi, dan 10 hari setiba di Indonesia," ujar dia. 

Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono berharap umroh perdana yang dijadwalkan tanggal 23 Desember bisa terlaksana. Menurut informasi rencana keberangkatan tanggal 23 masih dibahas Kementerian Agama dengan lintas asosiasi biro perjalanan umrah. 

"Semoga keberangkatan jamaah umroh asal Indonesia yang direncanakan tanggal 23 Desember dapat terlaksana," kata Eko Hartono saat dihubungi Republika, Senin(13/12). 

Eko mengatakan, keberangkatan perdana umrah di masa pandemi ini memang bukan dari jamaah murni, melainkan mereka sebagai pemilik travel umrah haji. Diharapkan keberangkatan para pemilik travel umroh haji ini dapat mengawali umroh di masa pandemi. 

"Meskipun jumlahnya mungkin tidak banyak, namun kami berharap hal itu akan mengawali dimulainya kembali pengiriman jamaah umrah Indonesia setelah hampir dua tahun terhenti karena pandemi Covid 19," katanya. 

Eko berharap, jamaah umrah perdana ini menjadi percontohan bagi para jamaah umrah selanjutnya. Untuk itu dia mengingatkan rombongan pertama ini patuh terhadap semua aturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

"Kami juga mengharapkan agar para jamaah tetap menaati prokes baik sebelum, selama maupun setelah menjalankan ibadah umrah,"ujarnya. 

Eko juga berharap semoga semua calon jamaah umroh yang direncanakan akan berangkat pada tanggal 23 maupun yang akan berangkat setelahnya diberikan kesehatan. Sehingga mereka dapat menjalankan ibadah umroh dengan baik. " Insya Allah semoga jamaah umrah diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadahnya. Aamiin," harapnya.  

Dihubungi secara terpisah Sekjen Kesthuri Artha Hanif mengaku belum tahun, apakah tanggal 23 Desember itu jadi para pemilik PPIU jadi berangkat. Karena, sampai pukul 16.00 WIB kemarin, jadwal keberangkatannya dirapat antara Kementerian Agama dengan lintas asosiasi. "Jadi atau tidaknya wallahu a'lam," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat