Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Zikir Pemecah Masalah

Orang beriman diperintahkan untuk bersandar kepada Allah lewat zikir dan doa.

Oleh FAJAR KURNIANTO

OLEH FAJAR KURNIANTO

 

Manusia tak pernah luput dari masalah dalam hidup. Dari mulai masalah yang ringan hingga yang berat. Dari masalah yang berkaitan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain dan lingkungan. 

Manusia juga acap kali tak selalu berhasil memecahkan dan mengatasi masalah. Tidak jarang manusia menyerah dan putus asa ketika masalah datang bertubi-tubi. Satu masalah belum selesai, datang masalah lainnya. 

Selama manusia hidup, masalah akan selalu ada. Masalah bukan dihindari, melainkan dihadapi dan dipecahkan dengan baik. Dalam hal ini, orang beriman diperintahkan untuk bersandar kepada Allah lewat zikir dan doa, tentu saja dengan tetap terus berusaha menghadapi masalah dengan baik.

Di antara zikir itu adalah hasballah, yakni membaca “hasbunallah wa ni’mal wakil” (cukuplah Allah bagi kita, dan Dia adalah sebaik-baik penolong). 

Zikir ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika berada dalam kobaran api yang dinyalakan Raja Namrud untuk menyiksanya. Nabi Ibrahim pun selamat tanpa terbakar sedikit pun (HR al-Bukhari).

Ucapan itu pula yang dikatakan oleh kaum mukmin ketika dikepung oleh pasukan Ahzab (sekutu) Quraisy yang ingin menghancurkan Islam di Madinah. Kaum munafik menakut-nakuti mereka akan kedatangan pasukan besar itu, tetapi mereka tak gentar, malah iman mereka kian bertambah kuat.

Alquran menyebutkan, “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, ‘Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung'.” (QS Ali ‘Imran [3]: 173).

Kaum mukmin menegaskan bahwa cukup Allah saja bagi mereka. Dialah yang akan menolong dari kesulitan dan bahaya pasukan Ahzab. Mereka tidak akan pernah menyerah hingga titik darah penghabisan.

Akhirnya, pasukan Ahzab dihancurkan Allah dan mereka kembali ke Makkah dengan kondisi pilu dan malu karena kalah. Kaum mukmin dimenangkan oleh Allah karena keimanan yang dimanifestasikan dengan zikir hasballah tadi.

Dalam kitab Bahr ad-Dumu’ karya Ibnu al-Jauzi dikisahkan, Ali bin Abi Shalih bertemu dengan seorang tua ahli ibadah yang tengah bermunajat kepada Allah di Gunung Liham. Merasa tidak enak karena telah mengganggu ibadahnya, Ali bin Abi Shalih berniat hendak pergi.

Namun, sebelum itu, dia meminta maaf dan meminta nasihatnya. Ahli ibadah itu berkata, “Siapa saja yang bersimpuh di depan pintu ampunan-Nya, niscaya dia akan senantiasa mengabdi kepada-Nya. Siapa saja yang banyak mengingat dosanya, niscaya dia akan banyak menyesal. Siapa saja yang mencukupkan dirinya dengan Allah, niscaya dia tidak akan pernah khawatir jatuh miskin.”

Ketika keyakinan cukup Allah saja telah tertanam kuat dalam pikiran kita, kita tidak akan pernah khawatir dengan masalah hidup yang datang mendera, baik itu berupa bahaya yang mengancam atau kekurangan harta.

Allah akan menghindarkan kita dari bahaya itu dan memberi kita kecukupan, seperti ditegaskan dalam Alquran, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah (menjadikan-Nya sebagai penolong), niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS ath-Thalaq [65]: 3).

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat