Guru honorer di Malang, Mochamad Faizal Mohtarom saat berfoto bersama dengan siswanya. | Dok. Pribadi/Faizal

Kisah Dalam Negeri

Ikhlas Mengajar Mengejar Pengabdian

Besaran gaji yang diterima Faizal fluktuatif, tergantung banyak dan tidaknya kegiatan di sekolah.

OLEH WILDA FIZRIYANI

Mochamad Faizal Mohtarom sebenarnya tak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru. Keterlibatannya dalam dunia mengajar tidak lepas dari tawaran seorang teman yang membutuhkan guru bahasa Indonesia di salah satu SMK wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan mengajar karena basic-nya saya bukan di pendidikan, walaupun akhirnya mengambil gelar ganda dari sastra melanjutkan ke pendidikan," tutur pria berusia 34 tahun tersebut kepada Republika, Rabu (24/11).

Pada akhirnya, pria yang akrab disapa Faizal ini berkecimpung di dunia pendidikan sejak 2009. Statusnya sudah menjadi Guru Tetap Yayasan walaupun di Dapodik masih tergolong guru honorer. Besaran gaji yang diterima Faizal fluktuatif, tergantung banyak dan tidaknya kegiatan di sekolah.

Soal apakah gajinya cukup, Faizal memiliki pandangan sendiri. Cukup atau tidaknya gaji seseorang tergantung pada gaya hidupnya masing-masing. Baginya, jika tidak mampu menyesuaikan kebutuhan dan gaya hidup, besaran gaji berapapun tak akan cukup. 

Faizal teringat salah satu nasihat gurunya di masa lalu bahwa "kalau mau kaya jangan jadi guru, kalau mau jadi guru fokuslah mengabdi". Dari nasihat ini, Faizal tak pernah mengharapkan apa-apa dari profesi menjadi guru, selain mengabdi. Ia selalu mengucap syukur dengan berapapun gaji yang diterimanya sebagai guru honorer.

photo
Guru honorer di Malang, Mochamad Faizal Mohtarom. - (Dok. Pribadi/Faizal)

Soal kebutuhan hidup, Faizal mengandalkan pekerjaan sampingan di bidang hiburan. Saat ini, ia tergabung dalam sebuah band. Selain bidang musik, Faizal juga memiliki usaha jasa menyediakan kebutuhan acara pernikahan atau lainnya. Keterlibatan Faizal di dunia entertainment tidak lepas dari hobi yang selama ini dilakoninya.

"Dan alhamdulillah dari side job ini lebih mencukupi daripada mengajar, tapi menurut saya berkahnya dari mengajar memang benar tak ternilai," jelasnya.

Ada banyak hal yang bisa didapatkan Faizal saat menyelami profesi sambilannya. Selain tambahan pemasukan, dia juga bisa menambah relasi yang lebih luas. Sebab, banyak juga permintaan untuk mengisi di instansi-instansi pemerintahan dan kegiatan besar lainnya.

Kini, selain sebagai guru dan pemain band, Faizal juga tengah menempuh studi pascasarjana di Universitas Brawijaya (UB). Dia sengaja mengambil studi lagi agar bisa mengembangkan kualitas diri. Ilmu-ilmu ini tentunya akan berguna untuk Faizal di masa depan.

Untuk bisa membagi waktu, Faizal mengaku, saat ini tidak mengambil banyak jam mengajar. Hal ini karena dia memang sudah mengajukan izin untuk melanjutkan studi. "Untuk membagi waktu dengan sidejob, alhamdulillah malah lebih mudah karena memang sudah ada beberapa tim yang bisa back up," ungkap pria yang berdomisili di wilayah Tidar, Malang ini.

Satu keinginan Faizal yakni, ia ingin terus bisa mengajar. Meskipun saat ini statusnya hanya sebagai guru honorer. Faizal juga bertekad membesarkan usaha bidang hiburan yang sudah dibangun selama ini. Selamat Hari Guru! 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat