Presnel Kimpembe PSG, kanan, menantang Kevin De Bruyne dari Manchester City pada pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions antara Paris Saint Germain dan Manchester City di stadion Parc des Princes, di Paris, Prancis, Rabu, 28 April 2021. | AP/Thibault Camus

Olahraga

Manchester City Vs PSG: Lebih Dari Sekadar Revans

PSG terkapar di tangan the Citizens, Manchester City siap menjawab tantangan menghadapi lawan.

MANCHESTER -- Rivalitas sengit antara dua klub tajir Eropa, Manchester City dan Paris Saint Germain (PSG), mulai terbangun setidaknya dalam satu tahun terakhir. Klub yang dimiliki asal dua taipan berbeda asal Uni Emirat Arab, Qatar, dan Abu Dhabi itu bersaing secara langsung di pentas Liga Champions. 

The Citizens mengubur mimpi Les Parisien untuk bisa melangkah ke babak final Liga Champions dalam dua musim secara beruntun. PSG terkapar di tangan the Citizens pada babak semifinal musim lalu dengan skor agregat, 4-1. 

Runner-up Liga Champions musim 2019/2020 menyerah dalam dua leg babak empat besar Liga Champions musim lalu, termasuk saat menyerah, 0-2, di Stadion Etihad pada leg kedua, awal Mei silam. Empat bulan berselang, Les Parisien membalas kekecewaan itu lewat kemenangan dengan skor identik, 2-0, pada matchday kedua penyisihan Grup A Liga Champions musim ini. 

Gol Idrisa Gueye dan Lionel Messi menjadi pembeda kualitas antara kedua tim dalam laga yang digelar di Stadion Parc de Princess tersebut. Alhasil, aroma revans atau balas dendam atas kekalahan di Stadion Par de Princess itu langsung menyeruak kala the Citizens menjamu PSG pada matchday kelima penyisihan Grup A, Kamis (25/11) dini hari WIB. 

Kendati begitu, pertaruhan pada laga ini lebih dari sekadar adu gengsi dan reputasi antara kedua tim. Pemenang dalam laga ini dapat langsung memastikan satu tempat pada babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Bahkan, bagi the Citizens, tiket tampil dalam fase gugur via kemenangan pada laga ini akan membawa juara bertahan Liga Primer Inggris itu dipastikan mengakhiri penyisihan Grup A sebagai juara grup. 

Peluang ini ditambah kesempatan membalas kekalahan dalam pertemuan pertama musim ini, dapat menjadi motivasi tambahan bagi tim tuan rumah pada aga ini. 

Tidak berhenti sampai di situ, pelatih City, Pep Guardiola, juga menegaskan, anak-anak asuhnya siap menjawab tantangan menghadapi salah satu tim yang disebut-sebut sebagai dream team menyusul bergabungnya Lionel Messi. 

Pelatih asal Katalunya itu pun tidak gentar dengan barisan pemain bintang yang menghuni skuad Les Parisien pada musim ini. 

''Kami sudah berada di posisi bagus untuk bisa lolos, apalagi tampil di kandang sendiri dan di depan pendukung kami. Menghadapi PSG pada Liga Champions, pengalaman yang ingin kembali dirasakan para pemain. Empat pemain mereka bisa menjadi andalan utama di klub mana pun. Kini, mereka bergabung dalam satu tim. Laga itu akan sulit, tapi kami bertekad untuk mengalahkan mereka,'' kata Guardiola kepada Canal Plus, tengah pekan ini. 

Mantan pelatih Barcelona itu merujuk pada empat pilar utama lini serang PSG, yaitu Kylian Mbappe, Lionel Messi, Neymar, dan Angel di Maria. Dua dari pemain itu pun menjadi aktor kemenangan utama PSG atas Nantes, 3-1, akhir pekan lalu. Dalam kemenangan itu, Mbappe dan Messi masing-masing menyumbang satu gol. 

Secara khusus, gol ke gawang Nantes itu menjadi gol pertama Messi di pentas Ligue 1. Dua pemain itu digadang-gadang bakal diturunkan sejak menit pertama dalam lawatan ke kandang the Citizens. Daya dobrak lini serang PSG akan diperkuat dengan kehadiran Neymar. Dari segi kesiapan skuad, pelatih PSG, Mauricio Pochettino, memang telah mendapatkan angin segar. 

Sejumlah penggawa andalan Les Parisien mulai sembuh dari cedera, termasuk Marco Veratti dan Leandro Paredes. Begitu pula dengan kemungkinan eks bek tengah Real Madrid, Sergio Ramos, melakoni laga debutnya bersama PSG pada partai ini. 

Namun, Pochettino menyadari sepenuhnya deretan pemain bintang di skuad PSG justru memberikan tekanan tersendiri, terutama untuk bisa membawa PSG tampil apik di pentas Liga Champions. Titel Liga Champions menjadi satu-satunya trofi yang masih absen di lemari piala PSG sejak diakuisi Qatar Investment Group pada 2011. 

Setelah nyaris begitu dekat dengan raihan trofi pada musim 2019/2020, PSG memiliki peluang untuk bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Kendati berada di peringkat kedua Grup A, PSG hanya terpaut satu poin dari City, yang berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan raihan sembilan poin. Kemenangan pada laga ini, ditambah kegagalan Brugge mengalahkan RB Leipzig, dalam laga berikutnya akan membawa PSG mengamankan satu tempat di fase gugur. 

''Menjuarai Liga Champions itu, jika Anda Anda gagal, maka hal itu akan terasa sebagai sebuah kegagalan besar buat klub ini. Karena itu, kami harus memiliki gairah dan semangat terssbut dalam setiap laga. Kami akan datang ke Inggris dengan tekad untuk meraih kemenangan,'' kata Pochettino seperti dilansir the Guardian, beberapa waktu lalu. 

Terlepas dari ambisi tersebut, Les Parissien mengantongi rekor buruk dalam tiga laga tandang terakhir di pentas Liga Champions. Diawali dengan kekalahan 0-2 di Stadion Etihad pada musim lalu, PSG hanya mampu memetik hasil imbang dalam dua laga tandang terakhir. Pun, dengan rekor buruk Les Parisien yang tidak pernah menang pada tiga lawatan terakhir ke kandang the Citizen. 

Dalam tiga laga tersebut, PSG bahkan tidak pernah mampu mencetak gol. Di sisi lain, the Citizens mampu mencatatkan 10 kemenangan dalam 12 laga terakhir di pentas Liga Champions, termasuk rentetan kemenangan pada tiga laga kandang terakhir. Tidak hanya itu, City juga berada di peringkat kedua tim paling produktif dalam penyisihan grup Liga Champions musim ini dengan keberhasilan mengoleksi 15 gol dari empat partai. 

Dalam 10 laga dari 12 laga terakhir di Liga Champions, City setidaknya mampu mencetak dua gol. The Citizens pun tidak perlu waktu lama untuk bisa langsung tampil apik pada laga perdana pascajeda internasional. Raheem Sterling dan kawan-kawan mampu mencukur Everton, 3-0, akhir pekan lalu. Ini tentu menjadi modal besar City untuk membungkam PSG.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat