Pelaksanaan vaksinasi untuk pendidik di Papua. (ilustrasi) | Antara/Indrayadi TH

Nasional

Papua Disebut Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Kemenkes menegaskan vaksinasi anak di bawah 12 tahun mulai tahun depan.

JAKARTA -- Provinsi Papua telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Hal itu terungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua pada Sabtu (13/11).  

Menurut Muhadjir, pelaksanaan vaksinasi di Papua, khususnya Kota Jayapura secara umum, telah mencapai kemajuan pesat. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun telah mulai dilakukan di Papua. "Sekarang juga sudah mulai memvaksin anak-anak 11 tahun ke bawah," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (14/11).

Muhadjir menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak sama pentingnya dengan vaksinasi pada orang dewasa. Hal itu akan membuat anak lebih aman dan siap menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM).

Berdasarkan data Kemenkes per Jumat (12/11), vaksinasi tahap pertama di Kota Jayapura sudah mencapai 166.873 penduduk atau 71,97 persen. Sementara, vaksinasi tahap kedua sudah 113.738 orang atau 49,05 persen. Namun, untuk tingkat provinsi, vaksinasi dosis pertama Papua mencapai 25,23 persen dan dosis kedua 18,18 persen.

photo
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) memberikan bantuan Atensi kepada warga di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2021). Kementerian Sosial memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada 539 orang dan bantuan program pemberdayaan sosial kepada 5 lembaga dengan total bantuan Rp 30,07 miliar di Provinsi Papua. - (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara, Kemenkes menyatakan belum memulai program vaksinasi untuk anak usai 6-11 tahun. Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengaku belum mengetahui adanya vaksinasi kelompok tersebut di Papua. "Kami cek dulu ya," kata dia singkat, kemarin.

Pada Senin (1/11), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization terhadap vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, vaksin Sinovac aman untuk anak usia tersebut. Menanggapi hal itu, Kementan mengatakan, vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diperkirakan paling lambat awal tahun depan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kemenkes menargetkan sekitar 26,4 juta anak usia 6-11 tahun menerima vaksinasi Covid-19. Saat ini, pihaknya masih dalam proses persiapan teknis. "Vaksin untuk usia anak 6 sampai 11 tahun itu ada 26,4 juta anak," kata dia, Senin (8/11).

Nadia pada Senin pekan lalu juga mengatakan, pemberian vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan bekerja sama dengan pihak sekolah. Karena, berdasarkan diskusi dengan para pakar seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak lebih berani divaksin setelah melihat teman-temannya tidak menangis saat disuntik.

photo
Seorang guru Yahya Depondoe mendampingi sejumlah murid di perpustakaan SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Ifar Babrongko, Kampung Yoboi, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (21/9/2021). Selama sebelas tahun sekolah dasar tersebut belum direnovasi dan sangat membutuhkan fasilitas elektronik penunjang belajar mengajar seperti jaringan internet, LCD proyektor dan komputer. - ( ANTARA FOTO/Indrayadi TH/aww.)

"Ini kan anak-anak sekolah, kami akan kerja sama dengan sekolah masing-masing. Kita tahu terdapat ‘bulan imunisasi anak’ di sekolah setiap tahun, jadi kami nanti akan gunakan mekanisme ini,” kata Nadia.

Kemendikbud dukung

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung rencana pemerintah memvaksinasi anak 6-11 tahun di sekolah. Pelaksana Tugas Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, mengatakan, hal itu sebagaimana vaksinasi guru dan peserta didik berusia 12-18 tahun yang menjadi salah satu landasan PTM secara terbatas.

"Kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19, salah satunya melalui program vaksinasi beserta perluasan target sasaran vaksinasinya," ujar Anang di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, vaksinasi bagi guru dan siswa memberikan harapan untuk menyongsong kebiasaan baru, yakni PTM terbatas dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Ia memastikan pemerintah terus melakukan evaluasi kebijakan pembelajaran tersebut, baik PTM maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Efektivitas PJJ tidak bisa disamakan denga PTM," kata Anang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat