
Uswah
Fathma Muthi'ah, Juara Qariah Berkat Keluarga
Fathma Muthi'ah berharap media sosial bisa membuat Alquran semakin membumi.
OLEH IMAS DAMAYANTI
Bagi Fathma Muthi’ah (22 tahun), Alquran amat dekat dengan kehidupannya. Sejak belia, mahasiswi Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) ini sudah menemani ayahnya untuk mengajar mengaji.
Ayah Fathma Muthi’ah yang juga seorang qari kerap melatih jamaah untuk mendalami ilmu qiraah ataupun sekadar tilawah. Muti, sapaan akrabnya, lambat laut jatuh hati dengan lantunan suaraa ayat-ayat suci. Muti kecil pun mulai tertarik untuk belajar ilmu qiraah kepada ayahnya.
“Alhamdulillah, lingkungan sangat memberikan vibes yang positif bagi saya. Terutama keluarga yang memberikan dukungan dalam bidang qariah ini,” kata Muti saat dihubungi Republika, Rabu (10/11).
Dorongan keluarga amat berarti bagi Muti. Dia mengungkapkan, betapa kolaborasi ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi yang terampil dan mental yang baik sesuai dengan nilai-nilai Alquran.
Meski sudah memiliki darah genetik dari keluarga pencinta Alquran, bukan berarti Muti berpangku tangan. Alih-alih merasa hebat, Muti justru tekun untuk melatih bacaannya dari level Iqra, tahsin, qiraah hingga menghafal Alquran. “Pola pendidikan dari keluarga itu menjadi modal penting sebagai qariah,” kata Muti.
Pola pendidikan dari keluarga itu menjadi modal penting sebagai qariah.
Untuk bermental juara, Muti harus menjalani latihan dengan tekun dan disiplin. Tak lupa, keluarga selalu memberi dukungan berupa latihan dan arahan. Latihan teknis qiraah dan tilawah dilakukan bersamaan dengan latihan mental.
Muti ingat betul bagaimana sang ayah berupaya melatih mentalnya agar tak gugup di panggung saat perlombaan berlangsung. “Buya sampai buatkan panggung bohong-bohongan buat saya, supaya mental saya tangguh untuk tampil di depan publik,” kata dia.

Disiplin dan latihan tersebut menjadikan Muti bermental juara. Hal itu dibuktikannya saat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari tingkat daerah hingga nasional. Terakhir, Muti mampu meraih juara 1 Tilawah MTQN 2019 di Pontianak.
Muti menyampaikan bahwa dunia qiraah sudah mulai digandrungi kaum muda Muslim Nusantara. Hal ini tidak lepas dari aktivitas para qari-qariah yang memanfaatkan media sosial untuk menggaungkan ayat-ayat suci kepada para netizen.
Lantunan suara Muti lewat sebuah channel Youtube pun kian populer. Dalam salah satu sesinya saat membacakan surah al-Jumuah, video Muti ditonton lebih dari 6,7 juta viewers. Karena itu, dia berharap, media sosial bisa membuat Alquran semakin membumi.
View this post on Instagram
Membawa orang tua ke Tanah Suci
Menjadi seorang qoriah memang menjadi keinginan Muti sejak kecil. Tak ada tujuan lain bagi Muti selain berupaya mendekatkan diri kepada Allah melalui kesenian qiraah yang sangat menyejukkan itu.
Namun siapa sangka? Menggeluti bidang qiraah sedari dini inilah yang justru menghadirkan banyak manfaat bagi Muti dan keluarganya. Lewat qiraah, Muti bahkan dapat memberangkatkan kedua orang tuanya untuk umrah ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah, berkat menjadi qoriah saya bisa membawa kedua orang tua saya umrah ke Tanah Suci. Manfaat dan karunia yang Allah berikan kepada qori-qoriah itu sangat luar biasa, saya yakin itu,” kata dia.
PROFIL
Nama lengkap: Fathmah Muthi'ah
Tempat, tanggal lahir: Medan, 14 September 1999
Riwayat pendidikan: SDS Budi Mulia Medan, MTsN 2 Medan, MAN 1 Medan
Riwayat aktivitas: sedang berkuliah di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, mengajar
Prestasi: juara harapan 2 cabang Tilawah kanak-kanan STQN Bangka Belitung 2013, juara 3 aksioma nasional di Malang 2013, juara 2 Hifzil Qur'an 5 juz dan Tilawah MTQN Medan 2018, Juara 1 Qori Indonesia RTV, juara 3 Hifzil Qur'an 5juz dan Tilawah MTQN Pontianak 2019.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.