Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. KTT APEC akan membahas langkah pemulihan dari pandemi. | EPA

Internasional

PM Selandia Baru: APEC Bahas Pemulihan

KTT APEC akan membahas langkah pemulihan dari pandemi.

WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Asia-Pasifik (APEC) akan membahas langkah pemulihan dari pandemi. KTT akan mempertemukan Presiden Amerika Serikat Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping.

“Pertemuan ini akan fokus pada upaya meretas jalur menuju pemulihan dari krisis terbesar dalam abad ini,” kata Ardern dalam pernyataan, Selasa (9/11).

Selandia Baru menjadi tuan rumah KTT ini dan digelar sepenuhnya secara daring karena negara ini menutup ketat perbatasannya selama 18 bulan terakhir. Puncaknya pada Jumat malam (12/11) diawali dengan kehadiran para pemimpin APEC secara daring.

Anggota APEC terdiri dari 21 negara termasuk AS, Cina, Rusia, Taiwan, dan Indonesia. Ekonomi anggota APEC mewakili sekitar 38 persen dari populasi dunia dan lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

“Bersama, kita akan terus menjaga rantai pasokan berfungsi dan mendukung perdagangan pasokan medis yang penting –termasuk perangkat tes, alat pelindung diri (APD) dan kini soal vaksin,” ujar Ardern.

photo
Presiden Cina Xi Jinping berbicara dalam APEC CEO Dialogues Malaysia 2020, di Kuala Lumpur, Malaysia, November 2020. - (AP/APEC CEO Dialogues Malaysia 2020)

Juni lalu, anggota APEC sepakat untuk memperluas skema berbagi dan produksi vaksin Covid-19. Mereka juga berjanji untuk mencabut anek hambatan perdagangan untuk obat-obatan.

Perhelatan APEC ini digelar di balik bayang-bayang penyelenggaraan KTT G20 dan KTT Iklim PBB atau COP26 yang dihadiri para kepala negara secara langsung. Ardern mengakui, menggelar KTT APEC secara daring tidak menampilkan peran gemerlap Selandia Baru di pentas internasional.  

Sementara Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O’Connor mengatakan,  APEC harus menjadi pesan kuat menjelang pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Kita menghadapi guncangan ekonomi terberat dalam 75 tahun. Kita paham, perdagangan akan menjadi pendorong kuat dalam pemulihan,” katanya.

Isu panas

Sejumlah isu diperkirakan akan mencuat dalam KTT ini. Salah satu isu panas  adalah tentang keinginan Taiwan untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan keinginan AS untuk menjadi tuan rumah KTT pada 2023.

photo
Foto yang dilansir Taiwan Military News Agency menunjukkan artileri ditembakkan dalam latihan militar Taiwan di Pingtung, Taiwan, Kamis (16/9/2021). Latihan militer itu untuk menyiapkan antisipasi jika Cina melakukan agresi militer ke pulau tersebut.  - (AP/Military News Agency)

Cina juga melamar untuk bergabung dengan CPTPP. Mereka menentang keinginan Taiwan. Ketegangan memang meningkat belakangan ini antara Cina dan Taiwan. Taiwan mengeklaim sebagai negara merdeka sedangkan Cina masih menganggap wilayah itu sebagai salah satu provinsinya.

Isu panas lainnya adalah keinginan AS untuk menjadi tuan rumah KTT pada 2023. AS menjadi tuan rumah pada 2011, ketika AS di bawah presiden saat itu, Barack Obama. Sedangkan di bawah Biden, kini AS mengalihkan fokus kebijakan luar negerinya ke kawasan Asia Pasifik.    

Namun, Rusia dan Cina belum menunjukkan dukungan pada keinginan AS ini. Padahal biasanya, pemilihan tuan rumah untuk KTT berikutnya sudah disetujui sejak awal.  

Menurut sumber yang dikutip Reuters, Rusia menginginkan jaminan bahwa utusannya akan diizinkan datang ke AS meski dikenai sanksi AS.

Para pemimpin APEC rutin mengeluarkan komunike bersama tahunan sejak awal yaitu 1993. Tidak ada komunike dalam pertemuan di Papua Nugini pada 2018, karena muncul perbedaan pandang antara AS dan Cina.

Namun, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, APEC adalah forum Asia-Pasifik yang penting untuk kerja sama ekonomi. Cina juga menyatakan menjunjung tinggi prinsip musyawarah untuk mufakat. “Cina akan berpartisipasi dalam proses musyawarah untuk mufakat ini,” kata Kementerian Luar Negeri Cina.

“Saya yakin, AS dan Selandia baru akan berhasil menyelesaikan masalah ini sebelum pertemuan puncak, namun pertikaian seharusnya tidak menghambat komunike, karena para pemimpin selalu mengatakan keinginan mereka untuk bisa bertemu kembali di Thailand tahun depan,” kata Matthew Goodman, penasihat lembaga think tank Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington, AS.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat