Sejumlah pekerja menyusun karung berisi pasir untuk tanggul sementara di aliran kali Cakung di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021). Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Bekasi membuat tanggul sementara aliran kali Cakung yang jebol pa | ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz

Kabar Utama

Tanggul di Sejumlah Daerah Kritis 

Tanggul kritis menjadi salah satu pemicu banjir di berbagai wilayah belakangan ini.

GRESIK -- Kondisi tanggul di sejumlah daerah berada dalam kondisi rusak dan kritis. Hal itu pula yang menjadi salah satu pemicu banjir di berbagai wilayah belakangan ini. 

Di Jawa Timur, banjir yang melanda Kabupaten Gresik dan merendam sejumlah wilayah dinyatakan akibat tanggul jebol. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, ada sedikitnya 13 tanggul yang jebol.

Saat ini, kata dia, alat berat sedang dikerahkan untuk memperkuat tanggul Kali Lamong. Upaya penanganan darurat di Kali Lamong dilakukan secara bertahap karena skala perbaikannya dinilai cukup besar. “Kalau ditotal, penanggulangan harus dilakukan sekitar 100 kilometer. Menanggul 100 kilometer merupakan proyek yang sangat besar,” kata Emil, Selasa (9/11).

Emil mengatakan, proses perbaikan dilakukan dari hulu ke hilir. Kendati demikian, pihaknya akan memulai perbaikan dari titik-titik yang paling kritis. Berdasarkan pemetaan yang paling darurat, perbaikan dimulai dari Desa Jono, Kecamatan Cerme, lalu berlanjut ke Desa Tambakberas dan Desa Morowudi,” ujarnya.

photo
Pekerja menggunakan ekskavator untuk menyelesaikan pembangunan tanggul laut di Cilincing, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Pembangunan tanggul laut sepanjang 328 meter yang merupakan bagian dari masterplan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko banjir, rob, dan mencegah penurunan permukaan air tanah. - ( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz. )

Emil menambahkan, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) juga akan membantu persoalan yang sedang dialami Kabupaten Gresik. Mereka akan mendatangkan alat berat untuk membantu sekaligus menguatkan tanggul yang jebol.

Selain normalisasi sungai dan memperkuat tanggul, Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim juga telah melakukan penanganan lain, antara lain membuka posko kesehatan di setiap puskesmas. Warga terdampak banjir juga sudah dievakuasi. 

Berdasarkan data BPBD Jatim, jumlah warga yang mengungsi karena banjir di Kabupaten Gresik sebanyak 403 orang per Senin (8/11). Jumlah itu terdiri atas 21 balita, 77 anak-anak, 273 orang dewasa, dan 32 lansia. Adapun jumlah kecamatan yang terdampak banjir sebanyak 5 kecamatan dan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 2.211 unit.

Di daerah lainnya ada sebanyak 27 titik tanggul sungai di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dinyatakan berada dalam kondisi kritis. Kondisi itu bisa mengancam timbulnya banjir pada musim hujan ini.

Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, mengatakan, sebanyak tujuh dari 27 tanggul kritis di sepanjang Sungai Cimanuk sudah ditangani Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Sementara itu, di sepanjang Sungai Cipunegara terdapat delapan titik kritis. Dari jumlah itu ada satu titik yang sudah ditangani BBWS Citarum.

“Secara keseluruhan ada 27 titik yang kritis. Tanggulnya sudah tidak ada, hanya mengandalkan tembok penahan tanah (TPT). Jadi, kalau nanti TPT-nya ambruk, ya sudah, kayak kemarin lagi (banjir besar Februari 2021—Red),” ujar Caya saat ditemui seusai Apel Siaga Darurat Bencana yang digelar di Alun-Alun Indramayu, Selasa (9/11).

Caya menyebutkan, titik kritis itu tersebar di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Sukagumiwang, Kertasemaya, Tukdana, Bangodua, Jatibarang, Lohbener, Widasari, Indramayu, Sindang, dan Pasekan. “Yang paling parah di sepanjang Sungai Cimanuk itu di Kecamatan Jatibarang dan Sukagumiwang. Kalau di Cipunegara, rata-rata tidak ada tanggulnya dan tebingnya longsor mendekati perumahan warga,” ungkap Caya.

Untuk Sungai Cimanuk, jelas Caya, debit atau daya tampung maksimalnya adalah 900 meter kubik per detik. Jika melebihi angka tersebut maka sungai akan mengalami over topping atau limpasan air.

Bupati Indramayu Nina Agustina menyatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu sudah bersiap menghadapi ancaman bencana pada musim hujan. Selain dari segi sumber daya manusia (SDM), kesiapan juga berupa sarana dan prasarana.

“Walau tidak berharap ada bencana, tapi kita semua sudah siap. Petugas di lapangan sudah siap, peralatan jika terjadi sesuatu juga sudah siap,” ungkap Nina.

photo
Seorang warga membuat tanggul sementara untuk mencegah air banjir rob masuk ke dalam rumahnya di Dumai, Riau, Sabtu (6/11/2021). Banjir rob kembali menggenangi sebagian kota Dumai setelah sebelumnya dilanda banjir akibat hujan deras. - (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

Adapun ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Kabupaten Indramayu adalah banjir dan rob (banjir karena gelombang pasang air laut). Nina pun berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah bencana, terutama banjir, tidak sampai terjadi. Caranya dengan menjaga kebersihan, termasuk membersihkan saluran-saluran. “Masyarakat ayo sama-sama peduli, jangan buang sampah sembarangan,” kata Nina.

Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan, pihaknya telah meminta para petugas untuk selalu bersiaga mengantisipasi potensi bencana banjir. "Kami juga melakukan identifikasi lokasi kritis di lapangan melalui penelusuran atau laporan dari masyarakat. Petugas di lapangan mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mengatasi titik bencana," katanya. 

Tanggul jebol juga terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung mencatat, tanggul di delapan sungai jebol karena banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Petugas secara perlahan tengah memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol tersebut.

"Yang sudah kita data itu ada tujuh atau delapan titik, ada dua titik yang sudah dikerjakan," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air DPU Kota Bandung Yul Zulkarnaen di Balai Kota Bandung, Selasa (9/11).

Sebagian tanggul yang jebol diperbaiki dengan status tanggap darurat. Beberapa tanggul yang jebol juga mengalami kerusakan berat, di antaranya di Sungai Cikapundung, Sungai Suryalaya, dan di Megasari.

Yul mengatakan, pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp 8-10 miliar untuk memperbaiki tanggul dan menyiapkan anggaran pada 2022 melalui program tanggap darurat.

Ia mengatakan, banjir kerap terjadi di delapan titik, di antaranya di terowongan Jalan Cibaduyut, flyover Cimindi, Pasar Gedebage, dan Kopo Citarip. Pihaknya berupaya agar permasalahan banjir di titik-titik tersebut dapat terselesaikan secara maksimal.

Harus waspada

Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam siaran pers pada Senin (8/11) malam menyampaikan, ada sebanyak 32 kejadian banjir dengan total jumlah korban meninggal sembilan jiwa dan hilang dua jiwa pada pekan pertama November (1-7 November). Memasuki pekan kedua November, BNPB berharap BPBD lebih meningkatkan upaya-upaya kesiapsiagaan. 

BNPB meminta BPBD provinsi meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait dan aparatur kabupaten dan kota setempat. Upaya itu juga harus dibarengi dengan memantau secara berkala informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana di beberapa laman yang dikelola oleh BMKG, Lapan, BNPB, dan Badan Geologi. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BNPB Indonesia (bnpb_indonesia)

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan, BPBD juga harus meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan mitigasi tentang upaya pencegahan dengan menggunakan media elektronik  atau media sosial.

“Melakukan koordinasi dengan lembaga atau organisasi terkait dalam penyebarluasan informasi peringatan dini banjir dan gerakan tanah secara berkala kepada masyarakat, khususnya di wilayah berisiko tinggi,” kata Prasinta. 

Identifikasi BNPB berdasarkan InaRISK mencatat wilayah Indonesia rawan terhadap potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Populasi yang berpotensi terpapar bahaya tersebut mencapai 100,81 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi bahaya tanah longsor juga teridentifikasi di 33 provinsi dengan potensi populasi terpapar mencapai 14 juta jiwa.

Berdasarkan analisis dari kementerian dan lembaga terkait, beberapa wilayah berada pada potensi bencana banjir kategori sedang hingga tinggi di bulan November ini. Wilayah provinsi dengan beberapa kabupaten yang berada pada potensi tinggi yaitu Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat